Sumber: Fortune | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Dalam pertemuan tahunan Berkshire Hathaway, Warren Buffett kembali menegaskan pendekatannya yang tidak lazim di Wall Street, yaitu fokus utama pada neraca keuangan dibandingkan laporan laba rugi.
“Saya menghabiskan lebih banyak waktu untuk melihat neraca daripada laporan laba rugi,” ujar Buffett.
“Wall Street tidak terlalu memperhatikan neraca, tetapi saya melihat neraca selama periode delapan atau 10 tahun sebelum saya melihat laporan laba rugi karena ada hal-hal tertentu yang lebih sulit disembunyikan atau dipermainkan dalam neraca.”
Menurut Buffett, perusahaan dapat meningkatkan laba yang dilaporkan dengan cara yang tidak mencerminkan kinerja sebenarnya, seperti menerbitkan saham baru, meningkatkan utang, atau memperoleh laba rendah dari laba ditahan.
Baca Juga: Warren Buffett Bocorkan 10 Cara Menghindari Kebangkrutan
Bagi Buffett, yang terpenting adalah pertumbuhan kekayaan bersih dalam neraca tanpa harus menambah saham atau utang baru. Ia menyukai bisnis yang memiliki keunggulan kompetitif tinggi atau "parit ekonomi", seperti kepemilikan eksklusif BNSF atas titik-titik pengiriman strategis.
Greg Abel, yang dilatih sebagai akuntan dan pernah bekerja sebagai auditor di PwC, menerapkan pendekatan serupa. Dalam pertemuan tersebut, ia menyatakan bahwa keputusan akuisisi yang cepat sebenarnya merupakan hasil dari analisis menyeluruh sebelumnya.
“Jangan pernah meremehkan jumlah bacaan dan pekerjaan yang dilakukan untuk bersiap bertindak cepat,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa studi mendalam terhadap calon perusahaan yang diakuisisi sebelum mereka dipasarkan memungkinkan mereka siap bertindak ketika peluang muncul.
Kehati-hatian Buffett dalam menghindari risiko besar juga tercermin dalam sikapnya terhadap derivatif. Abel membagikan pengalaman awalnya saat pertama kali bertemu Buffett, ketika MidAmerican sedang dalam proses akuisisi.
Baca Juga: Warren Buffett Ungkap 2 Strategi Menyingkirkan Kebiasaaan Buruk yang Bikin Miskin
“Warren sedang melihat laporan keuangan kami,” kenang Abel.
“Saya menduga akan ada beberapa pertanyaan tentang kinerja bisnis. Namun Warren langsung memeriksa neraca [dan menunjukkan] bahwa kami memiliki beberapa kontrak derivatif.” Abel kemudian mengutip istilah terkenal Buffett tentang derivatif sebagai “senjata pemusnah massal.”
Kekhawatiran Buffett berkaitan dengan praktik-praktik keuangan berisiko yang sebelumnya menjatuhkan perusahaan besar seperti Enron. Abel menjelaskan bahwa derivatif di MidAmerican digunakan untuk melindungi posisi tertentu, bukan untuk spekulasi.
“Dia ingin mengetahui risiko yang mendasarinya,” jelas Abel. Setelah penjelasan tersebut, Buffett memutuskan untuk membeli MidAmerican.
Sekitar 18 bulan kemudian, krisis energi menyebabkan lonjakan besar harga listrik. Meski banyak pihak meraih keuntungan besar dari derivatif energi, MidAmerican tidak demikian.
Baca Juga: 6 Cara Warren Buffett dalam Ajarkan Anak Soal Duit, Pas Buat Orang Tua
“Warren punya pertanyaan lanjutan… Saya tahu itu hanya untuk menguji atau memeriksa, [katanya], berapa banyak uang yang kita hasilkan? Apakah posisi spekulatif sudah ada?” kata Abel.