Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JENEWA. Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Senin (9/11/2020) menyambut baik upaya untuk memperkuat badan yang bermarkas di Jenewa itu melalui reformasi. WHO mengatakan, pihaknya berharap dapat bekerja sama secara erat dengan pemerintahan Presiden terpilih AS Joe Biden.
Reuters memberitakan, direktur jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, pendanaan WHO harus menjadi lebih fleksibel dan dapat diprediksi untuk mengakhiri "ketidaksesuaian besar" antara ekspektasi dan sumber daya yang tersedia.
“Kami masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan, tetapi kami yakin bahwa kami berada di jalur yang benar,” kata Tedros kepada para menteri kesehatan saat pertemuan tahunan WHO.
Presiden AS Donald Trump telah membekukan pendanaan AS ke WHO dan memulai proses yang akan membuat Amerika Serikat menarik diri dari badan itu Juli mendatang. Langkah tersebut menuai kritik internasional yang luas di tengah terjadinya krisis Covid-19. Trump menuduh WHO sebagai "China-sentris" dalam penanganan pandemi, yang telah berulang kali dibantah Tedros.
Baca Juga: WHO: Separuh dari kasus corona dan kematian global hanya terjadi di 4 negara
Biden, yang membentuk satuan tugas virus corona nasional pada hari Senin, mengatakan selama kampanye dia akan membatalkan keputusan Trump untuk meninggalkan WHO pada hari pertamanya menjabat.
Tedros mendesak komunitas internasional untuk mencapai kembali tujuan bersama. “Dalam semangat itu kami mengucapkan selamat kepada Presiden terpilih Joe Biden dan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris dan kami berharap dapat bekerja sama dengan pemerintahan ini dengan sangat erat.
Baca Juga: Tak diundang dalam pertemuan WHO, Taiwan: China menghambat kami
“Kita perlu menata ulang kepemimpinan, membangun rasa saling percaya dan akuntabilitas untuk mengakhiri pandemi dan mengatasi ketidaksetaraan mendasar yang menjadi akar dari begitu banyak masalah dunia,” katanya.
Sebuah panel pengawasan menyerukan pekan lalu untuk reformasi di WHO termasuk pendanaan yang “dapat diprediksi dan fleksibel” dan menyiapkan sistem multi-level untuk memperingatkan negara-negara lebih awal tentang wabah penyakit sebelum terjadi peningkatan.
Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn, berbicara atas nama Uni Eropa, mengatakan WHO membutuhkan pembiayaan yang stabil dan fleksibel.
Baca Juga: Taiwan: China jadi penyebab kami tak diundang ke pertemuan WHO
“Uni Eropa siap untuk mengambil peran utama dalam proses penguatan WHO dan telah meluncurkan proses inklusif untuk membahas gagasan tentang reformasi,” kata Spahn seperti yang dilansir Reuters.
"Dari sudut pandang Jerman, pandemi Covid-19 harus dipahami sebagai pengubah permainan... Tidak ada dari kami yang cukup siap," katanya.