kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.906.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.233   -45,00   -0,28%
  • IDX 6.899   -2,24   -0,03%
  • KOMPAS100 1.000   -3,21   -0,32%
  • LQ45 761   -6,09   -0,79%
  • ISSI 227   0,78   0,34%
  • IDX30 392   -3,36   -0,85%
  • IDXHIDIV20 453   -3,56   -0,78%
  • IDX80 112   -0,59   -0,52%
  • IDXV30 114   -0,11   -0,10%
  • IDXQ30 127   -1,18   -0,92%

Yen Tertekan setelah Trump Resmi Terapkan Tarif 25% untuk Jepang


Selasa, 08 Juli 2025 / 08:49 WIB
Yen Tertekan setelah Trump Resmi Terapkan Tarif 25% untuk Jepang
ILUSTRASI. Nilai tukar yen Jepang merosot pada Selasa (8/7) setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara resmi mengumumkan pemberlakuan tarif impor sebesar 25% terhadap produk asal Jepang dan Korea Selatan. illustration photo. REUTERS/Thomas White/Illustration/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

​KONTAN.CO.ID. Nilai tukar yen Jepang merosot pada Selasa (8/7) setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara resmi mengumumkan pemberlakuan tarif impor sebesar 25% terhadap produk asal Jepang dan Korea Selatan.

Kebijakan ini menjadi babak baru dalam perang dagang global yang kembali memanas.

Trump mulai menyampaikan surat resmi kepada sejumlah mitra dagang utama termasuk Jepang dan Korea Selatan bahwa tarif tinggi akan berlaku efektif mulai 1 Agustus 2025.

Baca Juga: Trump Tetapkan Tarif Impor Untuk Indonesia Tetap 32%, Berlaku 1 Agustus 2025

Namun, ia juga membuka ruang perundingan jika negara-negara tersebut mengajukan proposal alternatif.

Pengumuman ini memicu gejolak di pasar mata uang. Yen Jepang dan won Korea Selatan sempat terdepresiasi sekitar 1% terhadap dolar AS dalam perdagangan semalam.

Hingga Selasa pagi waktu Asia, yen melemah ke level terendah dua pekan di 146,44 per dolar, sementara won sedikit menguat 0,4% menjadi 1.370,20 per dolar, setelah sempat menyentuh level terlemahnya.

“Masih banyak ketidakpastian soal berapa besar tarif akhir yang akan diberlakukan dan negara mana saja yang akan terdampak. Sentimen terhadap prospek ekonomi global pun masih negatif,” ujar Carol Kong, analis strategi valas di Commonwealth Bank of Australia.

“Ini baru permulaan. Dalam beberapa hari ke depan kita bisa melihat lebih banyak manuver tarif lainnya,” tambahnya.

Sementara itu, Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba menyatakan bahwa Tokyo akan terus melanjutkan negosiasi dagang dengan Washington untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.

Di sisi lain, Korea Selatan juga berkomitmen memperkuat dialog dagang dan menilai bahwa tenggat 1 Agustus memberi sedikit ruang negosiasi sebelum tarif diberlakukan.

Baca Juga: Harga Emas Spot Stabil ke US$3.331,9 Selasa (8/7) Pagi, Trump Umumkan Tarif Tinggi

Mata Uang Global Mulai Pulih

Di tengah tekanan terhadap yen dan won, sejumlah mata uang utama lainnya mulai bangkit setelah sempat terpukul pada awal pekan.

Euro menguat 0,27% ke posisi US$1,1741, sementara poundsterling naik 0,17% ke US$1,3626.

Sumber di Uni Eropa mengonfirmasi bahwa blok tersebut tidak menerima surat tarif baru dari AS. Namun, Brussels masih mengupayakan pengecualian dari tarif dasar AS sebesar 10%.

Indeks dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama nyaris tidak berubah di level 97,40, mempertahankan kenaikan 0,5% dari hari sebelumnya.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Tergelincir Selasa (8/7) Pagi, Pasar Mencerna Dampak Tarif AS

Pasar Tunggu Keputusan Suku Bunga Australia

Dolar Australia menguat 0,32% ke US$0,6513, setelah jatuh 0,9% sehari sebelumnya. Dolar Selandia Baru pun menguat 0,22% ke US$0,6015, membalikkan sebagian penurunan dari perdagangan sebelumnya.

Investor kini menantikan keputusan suku bunga bank sentral Australia (RBA) yang akan diumumkan hari ini.

Pasar memperkirakan adanya pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin untuk merespons perlambatan ekonomi dan meredanya tekanan inflasi.

“Dengan ketidakpastian global yang terus bergulir, termasuk dampak tarif dan kondisi ketenagakerjaan domestik, kami memperkirakan RBA akan terus memangkas suku bunga dalam beberapa kuartal ke depan,” kata Carl Ang, analis MFS Investment Management.

Selanjutnya: Sebulan Naik 0,11 Persen, Harga Emas Antam Hari Ini Menguat (8 Juli 2025)

Menarik Dibaca: Yuk Intip 5 Cara Cerdas Mengecek Kesehatan Bisnis di Pertengahan Tahun Ini




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×