kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

AS Akan Pantau Ketat Israel Akibat Korban Sipil yang Terus Meningkat


Jumat, 26 Januari 2024 / 09:19 WIB
AS Akan Pantau Ketat Israel Akibat Korban Sipil yang Terus Meningkat
ILUSTRASI. Presiden AS Joe Biden menghadiri pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Tel Aviv, Israel, 18 Oktober 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Amerika Serikat membuka saluran khusus dengan Israel untuk memantau aktivitas militer mereka di Gaza. Langkah ini diambil ketika AS semakin prihatin dengan meningkatnya jumlah korban tewas dari kalangan sipil.

Saluran komunikasi baru ini dibentuk setelah pertemuan antara Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan kabinet perang Israel awal bulan ini.

Dalam pernyataannya, Blinken menyatakan keprihatinannya atas laporan mengenai serangan Israel yang menghantam lokasi kemanusiaan atau mengakibatkan kematian warga sipil dalam jumlah besar.

Baca Juga: Bantah Opini Israel, Uni Eropa Dukung Pembentukan Negara Palestina

Mempertanyakan Tindakan Israel di Gaza

Melansir Reuters, Blinken mengatakan kepada para pejabat Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, bahwa AS perlu mengetahui jawaban yang jelas mengenai laporan serangan di lokasi sipil.

Atas dasar itu, AS akhirnya membuka saluran komunikasi khusus untuk memantau aksi Israel. Blinken juga berharap ada banyak negara lain yang menyampaikan keluhan serupa terhadap Israel.

Upaya ini juga muncul sebagai bentuk frustrasi Amerika Serikat terhadap kegagalan Israel meringankan penderitaan penduduk sipil yang sejak pertengahan Oktober kehilangan sebagian besar bantuan.

Baca Juga: PM Netanyahu Kian Diragukan, Desakan Pemilu Darurat Semakin Kuat

Saat ini sudah ada lebih dari 25.000 penduduk Palestina yang tewas akibat serangan Israel di Gaza. Di saat yang sama, jutaan penduduk juga hidup sebagai pengungsi di tanahnya sendiri.

Melalui saluran komunikasi tersebut, yang telah aktif beberapa pekan terakhir, Amerika Serikat menyampaikan pesan kepada Israel bahwa setiap insiden spesifik akan menjadi perhatian.

Israel pun mengaku siap menyelidiki dan memberikan laporan kepada Amerika Serikat.

Dalam beberapa kasus, pihak Israel menyampaikan informasi tambahan yang menjelaskan sebuah insiden.  Dalam beberap laporan lain, Israel juga mengakui bahwa mereka telah melakukan kesalahan. 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×