kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Berang, Mahathir: Muhyiddin bukan Perdana Menteri yang sah!


Senin, 02 Maret 2020 / 09:19 WIB
Berang, Mahathir: Muhyiddin bukan Perdana Menteri yang sah!
ILUSTRASI. Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin (L) dan mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad. REUTERS/Olivia Harris


Sumber: Malaysia Kini,The Star | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Mahathir Mohamad mengklaim bahwa Perdana Menteri Muhyiddin Yassin yang baru saja dilantik tidak memiliki dukungan mayoritas di Dewan Rakyat.

Melansir The Star, Mahathir juga menegaskan, Muhyiddin bukan perdana menteri yang sah karena dirinya belum mendapatkan dukungan mayoritas anggota parlemen untuk menjadi perdana menteri.

"Sangat aneh bahwa setelah pemilihan, pemenang harus membentuk pemerintahan, tetapi di sini kita akan melihat yang kalah dari pemilihan yang sama membentuk pemerintah sementara pemenang menjadi oposisi," katanya dalam konferensi pers di Yayasan Al-Bukhary kemarin seperti yang dikutip The Stars.

Baca Juga: Bicara soal kejatuhannya, Mahathir: Semua gara-gara Muhyiddin dan Anwar Ibrahim

Namun, Mahathir mengatakan dia tidak akan pergi ke istana untuk menyajikan daftar 114 anggota parlemen yang mendukungnya.

“Yang di-Pertuan Agong tidak akan melihat saya lagi dan dengan demikian menunjuk Muhyiddin sebagai perdana menteri.

“Saya tidak punya kesempatan untuk mengatakan kepadanya bahwa Muhyiddin tidak memiliki dukungan mayoritas. Itulah situasinya,” kata Mahathir.

Setelah Muhyiddin dilantik sebagai perdana menteri kedelapan, masa jabatan Mahathir sebagai perdana menteri sementara juga berakhir.

Baca Juga: Mahathir tersingkir, bagaimana nasib kaum non Muslim-Melayu di Malaysia?

“Kami memiliki mayoritas. Kami memiliki 114 anggota parlemen yang mendukung kami tetapi tampaknya itu diabaikan. Muhyiddin mengklaim dia mendapat dukungan penuh dari semua anggota parlemen Parti Pribumi Bersatu Malaysia tetapi dari 36 anggota parlemen, enam menolak untuk mendukungnya, yaitu saya dan putra saya Mukhriz. Dia tidak memiliki mayoritas, kami punya," katanya.

Dia menambahkan, dirinya mendapat dukungan mayoritas dari 114 anggota parlemen yang diambil dari koalisi Pakatan Harapan, Parti Warisan Sabah dan beberapa anggota parlemen independen dan beberapa dari partai Bersatu.

"Tan Sri Muhyiddin tidak memiliki dukungan mayoritas untuk menjadi perdana menteri baru," katanya.

Baca Juga: Mengenal Muhyiddin Yassin, perdana menteri Malaysia yang bikin Mahathir sakit hati

Pada langkah selanjutnya untuk Pakatan, Mahathir mengatakan Pakatan akan menyerukan sidang parlemen yang mendesak. "Kita akan melihat siapa yang memiliki mayoritas," katanya.

Anggota Parlemen Langkawi ini juga mengatakan bahwa dia dikhianati oleh Muhyiddin.

“Saya merasa dikhianati, kebanyakan oleh Muhyiddin. Dia telah mengerjakan ini sejak lama dan sekarang dia telah berhasil,” katanya.

Ditanya apakah dia kesal dengan Datuk Seri Azmin Ali, Dr Mahathir mengatakan Azmin memiliki agendanya sendiri.

"Dia memiliki seluruh agenda ini dan memilih untuk bekerja dengan Muhyiddin," kata Mahathir.

Tentang masa depan Bersatu, Mahathir mengatakan terserah kepada partai untuk memutuskan apakah akan mengeluarkannya sebagai ketua atau tidak.

“Itu akan terjadi karena mayoritas sudah menolak saya sebagai ketua. Mereka dapat secara resmi mencari dan mengeluarkan (saya),” katanya.

Ditanya apakah dia menyesal mengundurkan diri sebagai perdana menteri, Mahathir mengatakan dia tidak punya pilihan lain.

Baca Juga: Muhyiddin Yassin jadi perdana menteri Malaysia, Mahathir: Saya merasa dikhianati!

“Aku tidak punya pilihan karena ketika aku melihat koalisi yang akan dibentuk oleh Bersatu, itu adalah dengan Umno en-blok.

"Itu berarti saya harus menerima orang yang saya lawan, bahwa saya tidak siap untuk melakukannya tetapi Muhyiddin siap untuk melakukannya," katanya.

Kancah politik Malaysia dalam seminggu terakhir memang menghebohkan. Mahathir yang di awal pekan menyatakan pengunduran dirinya, tiba-tiba mengajukan untuk kembali menduduki pemimpin pemerintahan Negeri Jiran.

Namun, Yang di-Pertuan Agong akhirnya menunjuk Muhyiddin menjadi perdana menteri. Padahal keduanya berasal dari partai yang sama yakni Bersatu. Mahathir adalah ketua dan Muhyiddin adalah presidennya.

Baca Juga: Raja Malaysia tunjuk Muhyiddin Yassin sebagai perdana menteri yang baru

Tak heran, Mahathir pun merasa telah dikadali dalam drama politik ini. “Saya merasa dikhianati, terutama oleh Muhyiddin," tegas Mahathir seperti diberitakan Malaysia Kini.

"Dia sudah merancang ini sejak lama dan sekarang dia berhasil,” lanjut Mahathir.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×