kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Buntut Putin Berniat Hadiri KTT G-20 di Bali, Indonesia Jadi Sorotan Internasional


Jumat, 25 Maret 2022 / 07:34 WIB
Buntut Putin Berniat Hadiri KTT G-20 di Bali, Indonesia Jadi Sorotan Internasional
ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladimir Putin disebut-sebut berniat menghadiri perhelatan KTT G20 2022 yang bakal berlangsung di Bali, Indonesia. Sputnik/Alexey Nikolsky/Kremlin via REUTERS


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Rusia Vladimir Putin disebut-sebut berniat menghadiri perhelatan KTT G20 2022 yang bakal berlangsung di Bali, Indonesia. 

Sejumlah media asing memberitakan rencana Putin tersebut, sekaligus menepis spekulasi Rusia akan didepak dari pertemuan itu. 

KTT G20 Indonesia rencananya akan digelar di Bali pada Oktober-November 2022. Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva mengatakan, tuan rumah mengundang Putin ke KTT G20. 

"Tergantung banyak hal, termasuk situasi Covid yang semakin membaik. Tapi, sejauh ini niatnya datang," katanya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (23/3/2022). 
Media-media asing seperti dari tetangga Indonesia, yaitu Singapura, lalu India, Perancis, dan Amerika Serikat (AS) mewartakan rencana kedatangan Putin di G20. 

Fox News media asal AS pada Rabu (23/3/2022) mengutip perkataan Vorobieva yang menyebutkan, "Tak hanya G20, banyak organisasi mencoba mengeluarkan Rusia." 

"Reaksi Barat (terhadap perang di Ukraina) sangat tidak proporsional," lanjutnya. 

Baca Juga: Indonesia Ingin Semua Pimpinan G20 Hadir di KTT G20, Termasuk Putin

Sebelumnya diberitakan, AS dan para sekutu Baratnya sedang mempertimbangkan mengeluarkan keanggotaan Rusia dari kelompok G20 atas invasi ke Ukraina. 

Namun, setiap usulan untuk mengeluarkan Rusia kemungkinan akan secara langsung diveto oleh sejumlah negara G20, seperti China, India, dan Arab Saudi. 

Sementara itu, dari negara tetangga Indonesia, Channel News Asia yang berbasis di Singapura melaporkan, jika Rusia dikeluarkan dari G20 justru meningkatkan peluang beberapa negara akan absen, mengutip sumber yang tidak disebut namanya. 

CNA lalu mengutip komentar Vorobieva bahwa G20 adalah forum untuk membahas isu ekonomi, bukan krisis seperti di Ukraina. 

"Tentu saja pengusiran Rusia dari forum semacam ini tidak akan membantu menyelesaikan masalah ekonomi. Sebaliknya, tanpa Rusia akan sulit untuk melakukannya." 
Wacana Rusia diganti Polandia 

Baca Juga: Undang Vladimir Putin ke KTT G20, Australia Salahkan Indonesia

Reuters yang berbasis di Perancis mewartakan, Polandia pada Selasa (22/3/2022) mengajukan diri sebagai pengganti Rusia di KTT G20. Polandia mengatakannya kepada pejabat Kementerian Perdagangan AS dan mengeklaim bahwa pengajuan tersebut menerima tanggapan positif. 

Juru bicara Kemendag AS bertutur, telah digelar pertemuan yang baik antara Menteri Pengembangan Ekonomi dan Teknologi Polandia Piotr Nowak dengan Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo. 

“Dia (Raimondo) menyambut baik pandangan Polandia tentang sejumlah topik, termasuk operasi G20. Tetapi, tidak menyatakan posisi atas nama Pemerintah AS sehubungan dengan proposal G20 Polandia,” kata juru bicara tersebut. 

Media India NDTV lalu mengutip perkataan Kanselir Jerman Olaf Scholz yang berkata, diundang atau tidaknya Rusia ke KTT G20 bukan keputusan individu. 

"Ketika sampai pada pertanyaan tentang bagaimana melanjutkan dengan WTO dan G20, sangat penting untuk mendiskusikan pertanyaan ini dengan negara-negara yang terlibat dan tidak memutuskan secara individual," kata Scholz. 

Baca Juga: Dubes Ukraina: Kami Setangguh Indonesia Melawan Penjajah

Kemudian di media Perancis lainnya, yaitu AFP, sorotan tertuju kepada rencana tersirat Indonesia yang tidak akan membahas invasi Rusia-Ukraina ke dalam agenda KTT G20. 

Rusia pernah dikeluarkan dari kelompok ekonomi G8 pada 2014 akibat aneksasi Crimea dari Ukraina, sehingga nama grup itu menjadi G7, lapor AFP lebih lanjut.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "KTT G20, Media Asing Beritakan Indonesia Tidak Depak Rusia dan Putin dari Pertemuan"
Penulis : Aditya Jaya Iswara
Editor : Aditya Jaya Iswara



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×