Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Bursa saham Asia melemah tajam pada perdagangan Jumat (21/11/2025) seiring investor mengurangi eksposur risiko setelah data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) gagal memberikan kejelasan arah kebijakan The Fed.
Indeks MSCI Emerging Asia anjlok 2,7%, menghapus kenaikan 1% pada Kamis dan menuju kinerja mingguan terburuk sejak 4 April lalu.
Di Singapura, Straits Times Index turun lebih dari 1%, dengan saham utilitas Sembcorp Industries memimpin pelemahan, merosot 3,2%. Indeks utama Bangkok jatuh 1,9% ke level terendah sejak 5 September, sementara bursa Malaysia melemah 0,2%.
Baca Juga: PLTN Terbesar di Dunia Siap Aktif Lagi? Jepang Menunggu Keputusan Ini
Sentimen pasar berubah cepat setelah kekhawatiran valuasi tinggi dan lonjakan belanja teknologi kembali menekan reli yang sebelumnya didorong oleh prospek cerah Nvidia serta data tenaga kerja AS yang kuat pada September.
Namun, kenaikan tingkat pengangguran AS dan revisi turun data bulan sebelumnya membuat arah kebijakan The Fed kembali kabur menjelang keputusan potensi pemangkasan suku bunga bulan depan.
"Penjelasan terbaik untuk aksi jual hari ini adalah ketidakpastian kebijakan moneter. Meskipun peluang pemangkasan sedikit meningkat, pasar masih melihat keputusan Desember sebagai sangat ketat," ujar Kyle Rodda, analis pasar keuangan senior Capital.com.
Korea Selatan menjadi salah satu pasar yang paling terpukul. Indeks KOSPI sempat ambles 4,2% sebelum ditutup melemah 3,8%, menghapus kenaikan 3,5% pada sesi sebelumnya dan mencatat kinerja mingguan terburuk sejak akhir Februari.
Saham raksasa teknologi Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing turun 6,1% dan 10%.
Baca Juga: Rusia Klaim Kuasai Kupiansk, Ukraina Bantah Kehilangan Kota Strategis
"Samsung dan SK Hynix berada di bawah tekanan besar karena reli chip memori mulai menghadapi potensi perubahan pasokan. Laporan bahwa pembeli mulai diversifikasi ke pemasok DRAM China memperkuat kekhawatiran bahwa momentum harga saat ini sudah mendekati puncaknya," ujar Tareck Horchani dari Maybank Securities.
Di Taiwan, indeks teknologi melemah 3,6% dan mencatat penurunan mingguan 3,5%, terburuk sejak awal April. TSMC jatuh 4,8%.
Dari Indonesia, IHSG bergerak tipis melemah 0,2%. Sepanjang pekan, Bank Indonesia menahan suku bunga acuan sesuai ekspektasi, sambil memprioritaskan transmisi pelonggaran sebelumnya di tengah pelemahan rupiah yang membatasi ruang pemangkasan lebih lanjut. Rupiah menguat tipis 0,1% pada Jumat.
Di pasar valuta regional, pergerakan mata uang campuran. Ringgit Malaysia menguat 0,2%, sementara dolar Taiwan melemah 0,5% ke level terendah sejak 2 Mei. Won Korea turun 0,2%, sedangkan sebagian besar mata uang Asia lainnya bergerak mendatar.













