CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

China Minta Rusia untuk Tidak Serang Ukraina sebelum Olimpiade Musim Dingin Berakhir?


Kamis, 03 Maret 2022 / 13:33 WIB
China Minta Rusia untuk Tidak Serang Ukraina sebelum Olimpiade Musim Dingin Berakhir?
ILUSTRASI. Asap dan api membubung di dekat Kyiv, saat Rusia melanjutkan invasi ke Ukraina pada 26 Februari 2022. REUTERS/Gleb Garanich.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pejabat senior China mengatakan kepada Rusia pada awal Februari lalu untuk tidak menyerang Ukraina sebelum Olimpiade Musim Dingin di Beijing berakhir, The New York Times melaporkan, mengutip pejabat AS dan Eropa yang mengacu laporan intelijen.

The New York Times menyebutkan, laporan intelijen menunjukkan pejabat senior China memiliki beberapa tingkat pengetahuan tentang rencana atau niat Rusia untuk menyerang Ukraina sebelum Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan operasi militer pekan lalu.

Sebuah sumber yang mengetahui masalah tersebut mengonfirmasi kepada Reuters bahwa China telah mengajukan permintaan itu tetapi menolak untuk memberikan perincian. Sumber tersebut menolak untuk diidentifikasi karena sensitivitas masalah ini.

"Klaim yang disebutkan dalam laporan yang relevan adalah spekulasi tanpa dasar, dan dimaksudkan untuk mengalihkan kesalahan dan menodai China," kata Liu Pengyu, juru bicara Kedutaan Besar China di Washington, kepada Reuters.

Baca Juga: AS ke Indonesia: Terima Kasih Ikut Sponsori Resolusi Majelis Umum PBB tentang Ukraina

Departemen Luar Negeri AS, CIA dan, Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Setelah berminggu-minggu peringatan dari para pemimpin Barat, Rusia melancarkan invasi dari darat, laut, dan udara ke Ukraina dari Utara, Timur, serta Selatan pada 24 Februari lalu, hanya beberapa hari setelah Olimpiade Musim Dingin berakhir.

Putin dan Presiden China Xi Jinping bertemu di awal Olimpiade Musim Dingin pada 4 Februari dan mendeklarasikan peningkatan kemitraan "tanpa batas", di mana mereka berjanji untuk berkolaborasi lebih banyak melawan Barat.

The New York Times mengatakan, intelijen tentang pembicaraan antara pejabat China dan Rusia dikumpulkan oleh dinas intelijen Barat dan dianggap kredibel oleh para pejabat yang meninjaunya.

Baca Juga: Konflik Ukraina, Bank Dunia Resmi Hentikan Semua Programnya di Rusia dan Belarusia

Para pejabat AS telah mengonfirmasi laporan The New York Times sebelumnya bahwa Washington menyampaikan kepada pejabat intelijen senior China tentang penumpukan pasukan Rusia di sekitar Ukraina, dengan harapan Beijing akan membujuk Moskow untuk menghentikan invasi.

Surat kabar itu menyatakan, para pejabat senior AS dan Eropa menyebarkan intelijen ketika mereka membahas kapan Putin mungkin menyerang Ukraina. Tapi, dinas intelijen memiliki interpretasi yang berbeda-beda.

Bonny Lin, pakar China di Center for Strategic and International Studies, mengatakan, tidak jelas seberapa banyak yang Xi ketahui  tentang niat Putin menyerang Ukraina.

Hanya, dia mencatat, China lambat dalam mengevakuasi warga negaranya dari Ukraina, yang menunjukkan Beijing tidak sepenuhnya siap.

"Mengingat bukti yang kami miliki sejauh ini, saya pikir kami tidak bisa mengesampingkan kemungkinan mana pun dengan pasti, bahwa Xi tidak tahu dan Xi mungkin tahu," katanya kepada Reuters.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×