kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.576.000   -14.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.782   0,00   0,00%
  • IDX 8.538   -46,87   -0,55%
  • KOMPAS100 1.181   -4,39   -0,37%
  • LQ45 845   -3,52   -0,41%
  • ISSI 305   -2,17   -0,71%
  • IDX30 436   -0,64   -0,15%
  • IDXHIDIV20 511   0,73   0,14%
  • IDX80 132   -0,80   -0,61%
  • IDXV30 138   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 140   0,34   0,25%

Ditekan Barat, China dan Rusia Justru Kian Solid


Kamis, 25 Desember 2025 / 06:47 WIB
Ditekan Barat, China dan Rusia Justru Kian Solid
ILUSTRASI. Hubungan kemitraan antara China dan Rusia disebut semakin kuat, meskipun keduanya terus menghadapi sanksi dari negara-negara Barat. (Jason Lee/NULL)


Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Terkait isu keamanan kawasan, Morgulov mengatakan Rusia telah berulang kali mendesak Jepang untuk menghentikan apa yang disebutnya sebagai langkah remiliterisasi, serta kembali pada prinsip-prinsip pasifisme dalam konstitusinya.

Pernyataan itu muncul di tengah ketegangan diplomatik antara China dan Jepang, setelah Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi menyatakan bahwa serangan terhadap Taiwan dapat menjadi ancaman eksistensial bagi Jepang, yang berpotensi membuka jalan bagi intervensi militer Tokyo.

China memandang Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan tidak pernah menanggalkan opsi penggunaan kekuatan untuk menyatukan pulau tersebut dengan daratan utama. Jepang, seperti kebanyakan negara lain, tidak mengakui Taiwan sebagai negara merdeka, namun menentang upaya penyatuan dengan kekerasan.

Awal bulan ini, Menteri Luar Negeri China Wang Yi menyatakan bahwa Beijing dan Moskow telah mencapai tingkat konsensus strategis yang tinggi terkait isu Jepang, dalam pertemuannya dengan pejabat keamanan tertinggi Rusia, Sergei Shoigu, di Moskow.

Wang juga mencatat bahwa tahun depan akan menandai 30 tahun kemitraan strategis China–Rusia, sekaligus 25 tahun penandatanganan Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama Bertetangga Baik.

Ia menyerukan agar kedua negara terus memperkuat kepercayaan strategis, memperdalam kerja sama, serta bersama-sama merespons tantangan global demi menjaga keadilan dan stabilitas dunia.

Tonton: Bea Keluar Emas Berlaku Mulai Tahun Depan, Begini Efeknya Terhadap Dominasi Antam

Kesimpulan

China dan Rusia menegaskan bahwa kemitraan strategis kedua negara justru semakin menguat di tengah tekanan dan sanksi Barat. Dengan meningka

tnya kepercayaan, penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan, serta koordinasi politik dan keamanan yang kian erat, Beijing dan Moskow memposisikan diri sebagai mitra jangka panjang dalam menghadapi tantangan global. Hubungan ini juga mencerminkan pergeseran geopolitik, di mana kedua negara berupaya mengurangi ketergantungan pada sistem Barat dan membangun poros kerja sama alternatif.

Selanjutnya: J Resources Asia (PSAB) Perpanjang Tenggat Waktu Penjualan Tambang Emas Doup

Menarik Dibaca: Ternyata Ini 12 Kebiasaan yang Bisa Bikin Perut Buncit lo, Apa Saja?




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×