kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Donald Trump tak hanya minta TikTok dijual, tapi AS harus dijadikan pengendali


Selasa, 04 Agustus 2020 / 12:36 WIB
Donald Trump tak hanya minta TikTok dijual, tapi AS harus dijadikan pengendali
ILUSTRASI. Pemerintah Amerika Serikat ingin mendapat jatah saham yang besar agar bisa menjadi pengendali TikTok di wilayah tersebut.


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Washington DC. Pemerintah Amerika Serikat (AS) tidak hanya meminta TikTok menjual operasional bisnisnya di negara tersebut. Pemerintah Amerika Serikat juga ingin bagian dalam transaksi penjualan aset bisnis tersebut.

Bahkan, Pemerintah Amerika Serikat ingin mendapat jatah saham yang besar agar bisa menjadi pengendali TikTok di wilayah tersebut.

Presiden AS Donald Trump menekankan, dia ingin pemerintah mendapat bagian finansial dari pembelian TikTok oleh Microsoft. Selain itu, dia juga memberikan tenggat waktu setidaknya selama enam pekan agar kesepakatan dengan ByteDance, selaku perusahaan induk, bisa tercapai. "(TikTok) harus jadi perusahaan AS. Harus dimiliki di sini. Kami tak ingin ada masalah keamanan di sini," tegas presiden 74 tahun itu.

Baca juga: Harga mobil bekas Rp 50 jutaan, ini pilihannya

Aplikasi berbagi video itu tengah digandrungi saat ini, dengan jumlah pengguna di seluruh dunia diyakini mencapai satu miliar. Namun, aplikasi itu jadi sorotan di AS karena diduga digunakan pemerintah China sebagai alat mengumpulkan data intelijen.

Trump menyatakan, dia memberikan waktu bagi ByteDance hingga pertengahan September untuk menyelesaikan kesepakatan dengan Microsoft. "Saya menetapkan tanggal 15 September, di mana mereka harus melepas operasionalnya di AS," tuturnya seperti dikutip AFP Senin (3/8/2020).

Presiden dari Partai Republik itu menerangkan, berapa pun harga yang nantinya disepakati kedua perusahaan, pemerintah harus mendapatkan bagian. "Amerika Serikat harus mendapatkan persentase besar karena kami sudah membuat (kesepakatan) ini terjadi," papar suami Melania tersebut.

Dia membandingkan permintaan itu seperti seorang pemilik tanah yang meminta "uang muka" kepada calon penyewa tanahnya. Praktik tersebut disebut ilegal termasuk di New York, di mana sang presiden membangun kerajaan real estate dan membuatnya menjadi taipan dunia. "TikTok itu sukses besar karena sebagian mereguk keuntungan di negara ini. Jadi saya kira permintaan ini adil," papar Trump.

Dia menuturkan jika transaksi jual beli terjadi, dia meminta Microsoft untuk memberikan sebagian keuntungan kepada Kementerian Keuangan AS. "mereka (Microsoft) sama sekali tidak mempunyai hak hingga kami memberikannya," klaim mantan pemandu acara The Apprentice tersebut.

Jual atau tutup

Tekanan untuk menjual operasional TikTok AS, yang berbasis di Los Angeles, membuat manajemen maupun ByteDance dalam posisi sulit. Donald Trump membuat aplikasi itu berada dalam pusaran perseteruan baik politik maupun dagang antara Negeri "Uncle Sam" dengan China.

Penegak hukum AS menggelar penyelidikan terkait sektor keamanan nasional karena aplikasi tersebut mengumpulkan informasi pengguna dalam jumlah besar.

Manajemen TikTok dilaporkan berada dalam ikatan legal untuk membagikannya dengan Negeri "Panda" jika otoritas setempat menghendakinya. Karena itulah, baik basis data pengguna maupun algoritma saat mengumpulkan informais membuat aplikasi tersebut begitu bernilai.

Baca juga: Rusia klaim hasilkan vaksin virus corona, tapi ada kontroversi, ini penyebabnya?

Meski begitu, manuver Trump dengan menyatakan Washington harus mendapatkan bagian dari pembelian juga terbilang mengejutkan. Jika kesepakatan gagal tercapai, maka Gedung Putih menghendaki agar TikTok diblokir dan dilarang beropasi di negara adidaya tersebut.

Jika benar tercapai, analis investasi di Lightshed Partners menyatakan, sangat mungkin kreator bakal berpindah ke kompetitor. "Aplikasi yang kemungkinan mendapatkan keuntungan dari momen ini adalah Snapchat, Facebook, Twitter, dengan Snapchat berada di urutan pertama," jelas mereka.

Pada Senin pagi waktu setempat, pendiri ByteDance, Zhang Yiming, mengakui tekanan hebat yang diberikan oleh pemerintahan Trump. Dalam suratnya kepada para staf, sebagaimana dilaporkan media China, dia mengumumkan "bekerja mengejar waktu" untuk mencapai hasil terbaik. "Kami selalu berkomitmen untuk memastikan keamanan pengguna, begitu juga dengan netralitas platform dan transparansi," jelas Zhang dalam suratnya.

Meski begitu, dia juga mengakui perusahaannya menghadapi masalah kompleks baik karena geopolitik maupun tekanan dari luar. Dia menegaskan bahwa perusahaan harus menghadapi tantangan dari AS, dengan menyatakan pihaknya membuka segala opsi terbaru.

Berdasarkan laporan The Sun, salah satu kemungkinan yang dijajaki oleh TikTok adalah memindahkan perusahaannya ke Inggris.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Trump Ingin Pemerintah AS Dapat Bagian dari Pembelian TikTok",



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×