Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Kanselir Jerman Friedrich Merz menyambut baik kesepakatan tersebut, dengan mengatakan bahwa kesepakatan tersebut mencegah konflik perdagangan yang akan berdampak buruk pada ekonomi Jerman yang didorong oleh ekspor dan sektor otomotifnya yang besar.
Produsen mobil Jerman, VW, Mercedes, dan BMW, termasuk yang paling terpukul oleh tarif AS sebesar 27,5% untuk impor mobil dan suku cadang yang saat ini berlaku.
Namun Bernd Lange, politisi Sosial Demokrat Jerman yang memimpin komite perdagangan Parlemen Eropa, mengatakan tarif tersebut tidak seimbang dan investasi besar Uni Eropa yang dialokasikan untuk AS kemungkinan akan ditanggung oleh blok tersebut sendiri.
Trump tetap memiliki kemampuan untuk menaikkan tarif di masa mendatang jika negara-negara Eropa tidak memenuhi komitmen investasi mereka, ujar seorang pejabat senior pemerintah AS kepada wartawan pada Minggu malam.
Tonton: Donald Trump Turun Tangan Tengahi Konflik Thailand vs Kamboja
Kesepakatan ini akan dijual sebagai kemenangan bagi Trump, yang berupaya menata kembali ekonomi global dan mengurangi defisit perdagangan AS yang telah berlangsung puluhan tahun.
AS telah mencapai kesepakatan kerangka kerja serupa dengan Inggris, Jepang, Indonesia, dan Vietnam, meskipun pemerintahannya belum mencapai target "90 kesepakatan dalam 90 hari."