Sumber: Associate Press | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Mencari pekerjaan saat ini bukan perkara mudah di Amerika Serikat (AS).
Di tengah ketidakpastian ekonomi, sejumlah analis menyebut kondisi pasar tenaga kerja berada dalam situasi “tidak merekrut tetapi juga tidak memecat besar-besaran.” Banyak perusahaan hanya membuka posisi tertentu, bahkan sebagian menghentikan rekrutmen sama sekali. Namun di sisi lain, gelombang PHK dalam skala besar tetap terjadi dan semakin membuat pekerja cemas.
Mengutip AP, beberapa perusahaan menyalahkan meningkatnya biaya operasional, termasuk dampak tarif baru yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump serta perubahan pola belanja konsumen. Ada juga perusahaan yang melakukan restrukturisasi internal atau mengalihkan anggaran ke pengembangan kecerdasan buatan (AI).
Situasi lebih tidak menentu lagi terjadi bagi pegawai pemerintah federal. Setelah Trump kembali menjabat awal tahun ini, ribuan pekerjaan di pemerintahan dihapus. Penutupan pemerintah selama 43 hari—yang menjadi rekor—juga membuat banyak pekerja tidak menerima gaji.
Salah satu contohnya, sebuah gerai IKEA di pinggiran Washington DC memberikan sarapan gratis bagi pekerja pemerintah yang terdampak shutdown.
Kondisi ini juga mengganggu penerbitan data ekonomi penting. Dalam laporan yang tertunda, Departemen Tenaga Kerja melaporkan AS menambah 119.000 pekerjaan pada September — angka yang mengejutkan. Namun tingkat pengangguran naik menjadi 4,4%. Lebih buruk lagi, data revisi menunjukkan ekonomi justru kehilangan 4.000 pekerjaan di bulan Agustus. Karena shutdown, laporan pekerjaan terbaru untuk bulan Oktober tidak akan dirilis.
Perusahaan Besar yang Baru Saja Mengumumkan PHK:
Baca Juga: Bitcoiners Serang JPMorgan, Tuduh Manipulasi Demi Produk BTC Berleveraged
HP
Pada November, HP mengumumkan akan memangkas 4.000–6.000 karyawan sebagai bagian dari efisiensi operasional dan adopsi AI. Target penyelesaian: akhir tahun fiskal 2028.
Verizon
Masih pada November, Verizon mulai memecat lebih dari 13.000 karyawan dengan alasan penyederhanaan operasi.
General Motors
GM akan memangkas sekitar 1.700 pekerja di Michigan dan Ohio mulai akhir Oktober karena permintaan kendaraan listrik melemah. PHK sementara tambahan diperkirakan terjadi awal tahun depan.
Paramount
Setelah merger senilai US$8 miliar dengan Skydance, Paramount berencana memangkas 2.000 pekerja—sekitar 10% tenaga kerjanya. Sebagian PHK sudah dimulai sejak Oktober.
Perusahaan juga mengumumkan penghapusan 1.600 posisi tambahan akibat penjualan divisi media di Argentina dan Chile, serta 600 pekerja yang memilih pensiun dini karena kebijakan kembali bekerja ke kantor penuh waktu.
Amazon
Pada Oktober, Amazon mengumumkan PHK terhadap 14.000 karyawan korporat (sekitar 4% tenaga kerja). Sebagian besar diberi waktu 90 hari untuk mencari posisi internal baru.
UPS
UPS mengungkapkan telah memangkas 48.000 pekerja sebagai bagian dari strategi perbaikan bisnis. Perusahaan juga menutup operasi di 93 gedung.
Target
Pada Oktober, Target menghapus 1.800 posisi (8% tenaga kerja korporat global).
Baca Juga: Update Tragedi Hong Kong: 94 Tewas, Ratusan Hilang, Xi Jinping Beri Pernyataan













