Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
INVESTASI WARREN BUFFETT - Mata uang kripto kembali meningkat. Lonjakan harga kripto didorong oleh optimisme atas potensi peluncuran ETF Bitcoin spot.
Melansir CNBC, harga Bitcoin melonjak 10% minggu lalu. Bahkan harga Bitcoin sempat mencapai level US$ 30.000 pada satu titik, seiring dengan meningkatnya ekspektasi bahwa ETF Bitcoin spot akan segera disetujui.
Para pendukung Bitcoin beranggapan, sarana tersebut akan membuat token digital lebih sah dan menarik gelombang investasi dolar, sehingga mendorong harga Bitcoin lebih tinggi lagi.
Akan tetapi, setinggi apa pun reli harga kripto ini, hal tersebut tidak akan meyakinkan salah satu pengkritik terbesar industri ini, yaitu Warren Buffett.
Tesis Warren Buffett tentang mata uang kripto adalah mata uang kripto merupakan aset yang sangat spekulatif dan tidak produktif.
Buffett, yang pernah menyebut Bitcoin sebagai racun tikus, membandingkan fenomena Bitcoin dengan mania bunga tulip di Belanda pada awal tahun 1600-an.
“Anda hanya mengandalkan apakah orang berikutnya akan membayar Anda lebih banyak karena mereka bahkan lebih bersemangat dengan kedatangan orang berikutnya,” kata Buffett dalam wawancara CNBC tahun 2018.
"Namun aset itu sendiri tidak menghasilkan apa-apa. Ini adalah hal yang sangat spekulatif, sejenis Buck Rogers, dan orang-orang membeli dan menjualnya karena mereka mengharapkannya naik atau turun seperti yang terjadi pada umbi tulip di masa lalu,” kata Buffett, CEO Berkshire Healthway.
Baca Juga: 7 Jurus Hebat Warren Buffett hingga Berhasil Dapatkan Status Miliardernya
Mengutip Money Wise, berikut adalah tiga alasan Buffett tidak akan mendekati sedikit pun Bitcoin ataupun kripto lainnya:
1. Warren Buffett tidak memahami kripto
Buffett menjadi salah satu investor paling sukses dalam sejarah dengan bertahan pada saham yang dia pahami.
"Saya mendapat cukup banyak masalah dengan hal-hal yang saya pikir saya tahu tentang sesuatu. Mengapa saya harus mengambil posisi panjang atau pendek dalam sesuatu yang saya tidak tahu apa-apa?"
Tetapi orang suka berjudi, katanya kepada CNBC setelah pertemuan tahunan Berkshire Hathaway 2018, yang merupakan masalah lain dengan aset nonproduktif.
“Jika Anda tidak memahaminya, Anda menjadi jauh lebih bersemangat daripada jika Anda memahaminya. Anda dapat memiliki apa pun yang ingin Anda bayangkan jika Anda hanya melihat sesuatu dan berkata, 'itu ajaib.'”
Baca Juga: Inilah Dua Kekurangan Emas yang Signifikan Menurut Warren Buffett
2. Tidak memiliki nilai unik sama sekali
Investor miliarder itu tidak menyukai Bitcoin karena menganggapnya sebagai aset yang tidak produktif.
Warren Buffett memiliki preferensi yang terkenal untuk saham perusahaan yang nilainya — dan arus kas — berasal dari produksi barang. Buffett dalam sebuah wawancara CNBC pada tahun 2020 pernah bilang, cryptocurrency tidak memiliki nilai nyata.
3. Warren Buffett tidak berpikir crypto sebagai uang
Sebagai aset yang dapat diperdagangkan, Bitcoin berkembang pesat. Tapi apakah itu memenuhi tiga kriteria uang?
Menurut definisi yang paling umum, uang seharusnya menjadi alat pertukaran, penyimpan nilai, dan unit hitung.
Tapi Warren Buffett menyebutnya sebagai "fatamorgana".
“Itu tidak memenuhi semua tes mata uang,” kata miliarder itu di CNBC pada tahun 2014.
Dia menambahkan, “Ini bukan alat pertukaran yang tahan lama, itu bukan penyimpan nilai.”