kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   -19.000   -0,98%
  • USD/IDR 16.341   27,00   0,17%
  • IDX 7.544   12,60   0,17%
  • KOMPAS100 1.047   -4,04   -0,38%
  • LQ45 795   -5,29   -0,66%
  • ISSI 252   0,56   0,22%
  • IDX30 411   -3,03   -0,73%
  • IDXHIDIV20 472   -7,09   -1,48%
  • IDX80 118   -0,54   -0,46%
  • IDXV30 121   -0,69   -0,57%
  • IDXQ30 131   -1,32   -1,00%

Hujan Hampir Setahun dalam Sehari Guyur China Utara, 19.000 Warga Dievakuasi


Jumat, 25 Juli 2025 / 18:15 WIB
Hujan Hampir Setahun dalam Sehari Guyur China Utara, 19.000 Warga Dievakuasi
ILUSTRASI. Badai hebat di China utara mengguyur Kota Baoding dengan curah hujan mendekati rata-rata setahun penuh hanya dalam satu hari.. REUTERS/Aly Song


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Badai hebat di China utara mengguyur Kota Baoding dengan curah hujan mendekati rata-rata setahun penuh hanya dalam satu hari.

Akibatnya, lebih dari 19.000 orang terpaksa mengungsi karena jalanan terendam banjir dan akses transportasi terputus.

Sebanyak 448,7 mm (17,7 inci) hujan turun dalam waktu 24 jam hingga Jumat (25/7/2025) dini hari di Distrik Yi, wilayah barat Baoding, memicu banjir bandang, memutus aliran listrik di beberapa desa, serta merusak jembatan dan jalan raya, menurut laporan CCTV, media penyiaran milik negara.

Baca Juga: Bisnis Reparasi Chip AI Nvidia di China Melonjak

Curah hujan ekstrem ini memecahkan rekor di sejumlah stasiun cuaca di Provinsi Hebei, tempat Baoding berada. Sebagai perbandingan, rata-rata curah hujan tahunan di Baoding hanya sedikit di atas 500 mm.

Administrasi Meteorologi China (CMA) menyatakan bahwa sebanyak 19.453 orang dari 6.171 rumah tangga telah dievakuasi.

Meski tidak dijelaskan ke mana para warga tersebut dipindahkan, CMA membagikan cuplikan video yang menunjukkan dua polisi berdiri di tengah genangan air setinggi betis, mengenakan jas hujan neon di bawah guyuran hujan deras pada malam hari.

Lembaga cuaca nasional membandingkan curah hujan ini dengan badai topan besar yang melanda pada 2023, yang kala itu menyebabkan banjir hebat di Beijing, terparah sejak pencatatan dimulai 140 tahun lalu.

Di Kota Zhuozhou yang berada di wilayah Baoding dan sempat terdampak parah dalam banjir 2023, sejumlah jembatan dan jalan kini kembali terputus akibat guyuran lebih dari 190 mm hujan hingga Jumat pagi.

Baca Juga: BlackRock Perketat Protokol Keamanan Data untuk Perjalanan ke China

China utara dalam beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan curah hujan yang belum pernah terjadi sebelumnya, membuat kota-kota padat penduduk seperti Beijing semakin rentan terhadap banjir. Beberapa ilmuwan mengaitkan fenomena ini dengan perubahan iklim global.

Sebagai respons terhadap bencana banjir yang terjadi di Hebei dan beberapa wilayah di Provinsi Shaanxi, pemerintah China pada Jumat mengalokasikan 23.000 barang bantuan darurat, termasuk perlengkapan tanggap darurat dan selimut, untuk mendukung upaya penanggulangan bencana di tingkat lokal.

Provinsi Hebei mencatat curah hujan tahunan sebesar 640,3 mm tahun lalu, meningkat 26,6% dibandingkan rata-rata historisnya, menurut buletin iklim 2024 dari CMA.

Hebei sendiri tercatat mengalami curah hujan di atas rata-rata setiap tahun sejak 2020.

Pada musim panas tahun lalu, Baoding bersama kota-kota tetangganya seperti Zhangjiakou, Langfang, Xiongan, dan Cangzhou mengalami peningkatan curah hujan sebesar 40% dibanding musim biasanya. Di beberapa area Baoding, kenaikan mencapai hingga 80%.

Baca Juga: Bukan India atau China, Inilah Negara yang Jadi Pembeli Utama Minyak Rusia pada Juni

Intensitas hujan yang meningkat ini merupakan bagian dari pola cuaca ekstrem yang melanda China, dipicu oleh monsun Asia Timur yang berdampak luas pada ekonomi terbesar kedua dunia ini.

Pihak berwenang China semakin waspada terhadap potensi hujan ekstrem dan banjir besar yang dapat menguji sistem pertahanan banjir yang sudah tua, memaksa jutaan orang mengungsi, serta mengancam sektor pertanian senilai US$2,8 triliun.

Baoding tetap berada dalam status siaga merah untuk hujan lebat pada Jumat pagi, sementara Provinsi Hebei meningkatkan kesiapsiagaan daruratnya.

Sekitar 160 km dari Baoding, Beijing juga terdampak. Prakiraan cuaca menyebut hujan akan makin deras dan dapat mencapai lebih dari 50 mm dalam waktu enam jam, dari Jumat sore hingga Sabtu pagi, di sejumlah distrik.

Baca Juga: Lawan Dedolarisasi China, Ini Langkah AS yang Mengejutkan

CCTV melaporkan bahwa ibu kota berpotensi mengalami hujan terlebat sejak awal musim banjir tahun ini, dengan risiko banjir bandang, longsoran tanah, serta bencana sekunder lainnya.

Sementara itu, di wilayah utara lainnya, hujan deras mengganggu layanan kereta api di Mongolia Dalam, memaksa otoritas menangguhkan sejumlah perjalanan penumpang yang melintasi area berisiko tinggi mulai Jumat hingga Selasa.

Selanjutnya: Metrodata (MTDL) Cetak Pendapatan Rp 11,7 Triliun di Semester I-2025, Naik 11,2%

Menarik Dibaca: Bank Sampah Sekolah dan Aksi Bersih Sungai Jadi Langkah Wings Peduli Tekan Polusi




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×