kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.585   50,00   0,30%
  • IDX 6.948   115,61   1,69%
  • KOMPAS100 1.006   18,58   1,88%
  • LQ45 780   15,05   1,97%
  • ISSI 221   2,39   1,10%
  • IDX30 405   7,65   1,93%
  • IDXHIDIV20 477   9,48   2,03%
  • IDX80 113   1,82   1,63%
  • IDXV30 116   1,59   1,39%
  • IDXQ30 132   2,92   2,26%

IMF Proyeksi Ekonomi AS Melambat Tapi Inflasi Naik Dipicu Tarif


Rabu, 23 April 2025 / 05:00 WIB
IMF Proyeksi Ekonomi AS Melambat Tapi Inflasi Naik Dipicu Tarif
ILUSTRASI. International Monetary Fund logo is seen outside its headquarters during the IMF/World Bank spring meetings in Washington, U.S., April 20, 2018. REUTERS/Yuri Gripas/File Photo


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON.  Dana Moneter Internasional alias International Monetary Fund (IMF) menurunkan proyeksi pertumbuhan AS sebesar 0,9 poin menjadi 1,8% pada 2025. Prediksi tersebut turun drastis dari 2,8% pada 2024 dan turun sebesar 0,4 poin menjadi 1,7% pada 2026. Semua ini akibat ketidakpastian kebijakan dan ketegangan dagang.

Meski tidak memperkirakan resesi, IMF menyatakan kemungkinan resesi AS meningkat dari 25% menjadi 37%. Proyeksi inflasi utama AS pada 2025 kini menjadi 3%, naik 1 poin dari proyeksi Januari, dipicu oleh tarif dan kekuatan sektor jasa.

Kepala Ekonom IMF Pierre-Olivier Gourinchas dikutip Reuters. menekankan pentingnya independensi bank sentral untuk menjaga ekspektasi inflasi tetap terkendali, terutama mengingat trauma inflasi tinggi saat pandemi COVID-19.

Baca Juga: Pendanaan Seret, Pertumbuhan Ekonomi Negara Berkembang Dipangkas IMF

Saham AS sempat anjlok pada Senin setelah Presiden Trump melancarkan kritik terhadap Ketua The Fed Jerome Powell, menimbulkan kekhawatiran atas independensi bank sentral. Namun saham kembali menguat pada pembukaan perdagangan hari Selasa.

Kanada dan Meksiko, yang juga menjadi target tarif AS, turut mengalami pemangkasan proyeksi pertumbuhan. Ekonomi Kanada diprediksi tumbuh 1,4% pada 2025 dan 1,6% pada 2026 (turun dari 2%), sementara Meksiko diperkirakan mengalami kontraksi 0,3% pada 2025 sebelum pulih menjadi 1,4% pada 2026.

Lawan dagang AS yang lain yakni Eropa juga diperkirakan mengalami perlambatan ekonomi. Pertumbuhan Zona Euro diproyeksikan melambat menjadi 0,8% pada 2025 dan 1,2% pada 2026, keduanya turun 0,2 poin dari proyeksi Januari. Spanyol menjadi pengecualian, dengan proyeksi pertumbuhan naik menjadi 2,5%.

Jerman justru mengalami penurunan proyeksi menjadi 0,0% pada 2025 dan 0,9% pada 2026. Inggris diprediksi tumbuh 1,1% pada 2025 dan 1,4% pada 2026, lebih rendah dari proyeksi Januari.

Baca Juga: Peringatan IMF: Perang Dagang Trump Berisiko Picu Krisis Keuangan Global

Tarif dan ketegangan dagang diperkirakan memangkas 0,5 poin dari aktivitas ekonomi Jepang pada 2025, dengan proyeksi pertumbuhan hanya 0,6%.

Untuk China, proyeksi pertumbuhan dipangkas menjadi 4% untuk 2025 dan 2026, masing-masing turun 0,6 dan 0,5 poin dari proyeksi Januari. Gourinchas mengatakan, dampak tarif terhadap China yang sangat bergantung pada ekspor yang diperkirakan mencapai 1,3 poin, namun tertutupi oleh stimulus fiskal yang lebih kuat.



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×