Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - TEL AVIV/DUBAI/WASHINGTON. Iran meluncurkan serangan udara balasan ke Israel pada Jumat (13/6) malam, memicu ledakan di Tel Aviv dan Yerusalem dalam eskalasi konflik paling dramatis antara dua musuh bebuyutan itu dalam beberapa dekade terakhir.
Sirene serangan udara meraung di seluruh penjuru Israel, memaksa jutaan warga bersembunyi di tempat perlindungan.
Militer Israel melaporkan bahwa Iran menembakkan dua gelombang rudal balistik kurang dari 100 dan sebagian besar berhasil dicegat atau jatuh sebelum mencapai sasaran.
Baca Juga: Wall Street Ditutup Anjlok Jumat (13/6), Iran Balas Serangan Israel
Namun sejumlah bangunan, termasuk apartemen di Ramat Gan dekat Tel Aviv dan gedung bertingkat di pusat kota, mengalami kerusakan parah.
Kementerian Kesehatan Israel melaporkan sedikitnya 44 korban luka, termasuk dua dalam kondisi kritis.
“Kami sedang diserang langsung oleh Iran,” kata seorang juru bicara militer.
“Ini adalah awal dari babak baru dalam konflik.”
Balas Dendam atas Natanz
Serangan ini merupakan pembalasan atas rentetan serangan Israel yang menghancurkan fasilitas nuklir bawah tanah Natanz, menewaskan sejumlah jenderal tinggi dan ilmuwan nuklir Iran.
Baca Juga: Kemlu Sebut Masih Ada 386 WNI saat Serangan Israel ke Iran
Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, mengatakan bahwa fasilitas pengayaan uranium Natanz “telah dihancurkan” dan timnya masih menyelidiki kerusakan di situs lainnya seperti Fordow dan Isfahan.
Iran mengklaim meluncurkan ratusan rudal, menuduh Israel melakukan “agresi terbuka” yang menewaskan 78 orang, termasuk pejabat militer senior, dan melukai lebih dari 320 orang, sebagian besar warga sipil.
“Tidak ada tempat aman di Israel,” kata seorang pejabat senior Iran. Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei bersumpah pembalasan “akan sangat menyakitkan.”
Target dan Operasi Mossad
Seorang sumber keamanan Israel mengatakan, operasi ini didukung oleh infiltrasi Mossad jauh ke dalam wilayah Iran dan serangan drone dari pangkalan yang baru dibentuk di dekat Teheran.
Baca Juga: Rusia Minta Warganya Tidak Bepergian ke Iran dan Israel
“Kami telah melumpuhkan puluhan radar dan peluncur rudal permukaan-ke-udara,” ujar pihak militer Israel.
Israel juga mengklaim berhasil “memenggal” kepemimpinan militer Iran.
Jenderal Mohammad Bagheri, Kepala Staf Angkatan Bersenjata, dan Komandan Garda Revolusi Hossein Salami termasuk di antara tokoh yang tewas.
Sebagai pengganti Salami, Jenderal Mohammad Pakpour bersumpah, “Gerbang neraka telah terbuka bagi rezim pembunuh anak.”