kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.759.000   -6.000   -0,34%
  • USD/IDR 16.600   -40,00   -0,24%
  • IDX 6.236   74,40   1,21%
  • KOMPAS100 884   15,16   1,75%
  • LQ45 697   15,99   2,35%
  • ISSI 196   0,74   0,38%
  • IDX30 366   8,49   2,37%
  • IDXHIDIV20 443   9,73   2,24%
  • IDX80 100   1,98   2,01%
  • IDXV30 106   1,12   1,07%
  • IDXQ30 121   2,95   2,50%

Jepang, Tiongkok, dan Korea Selatan Bertemu karena Alasan Ini


Senin, 24 Maret 2025 / 05:42 WIB
Jepang, Tiongkok, dan Korea Selatan Bertemu karena Alasan Ini
ILUSTRASI. Jepang, Tiongkok, dan Korea Selatan bertemu di Tokyountuk mencari titik temu mengenai masalah keamanan dan ekonomi Asia Timur.


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Para diplomat tinggi dari Jepang, Tiongkok, dan Korea Selatan bertemu di Tokyo pada hari Sabtu (22/3/2025), untuk mencari titik temu mengenai masalah keamanan dan ekonomi Asia Timur di tengah meningkatnya ketidakpastian global.

"Mengingat situasi internasional yang semakin parah, saya yakin kita mungkin benar-benar berada di titik balik sejarah," kata Menteri Luar Negeri Jepang Takeshi Iwaya di awal pertemuan di Tokyo dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi dan Menteri Luar Negeri Korea Selatan Cho Tae-yul.

Mengutip Reuters, ketiganya sepakat untuk mempercepat persiapan pertemuan puncak trilateral di Jepang tahun ini yang juga akan mencakup pembicaraan tentang bagaimana Tokyo, Beijing, dan Seoul dapat mengatasi penurunan angka kelahiran dan populasi yang menua. 

Demikian penjelasan Iwaya dalam pengumuman bersama setelah pertemuan tersebut.

Pertemuan pertama para menteri luar negeri negara-negara tersebut sejak 2023 terjadi saat Presiden AS Donald Trump mengakhiri aliansi yang telah berlangsung selama puluhan tahun. Hal itu berpotensi membuka pintu bagi Tiongkok untuk menjalin hubungan yang lebih erat dengan negara-negara yang secara tradisional bersekutu dengan Washington.

"Ketiga negara kita memiliki populasi gabungan hampir 1,6 miliar dan hasil ekonomi melebihi US$ 24 triliun. Dengan pasar kita yang luas dan potensi yang besar, kita dapat memberikan pengaruh yang signifikan," kata Wang. 

Baca Juga: China Eksekusi 4 Warga Negara Kanada, Ottawa Marah Besar

Tiongkok, tambahnya, ingin melanjutkan pembicaraan perdagangan bebas dengan negara-negara tetangganya dan memperluas keanggotaan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional yang beranggotakan 15 negara.

Namun, masih ada perpecahan yang dalam. Beijing berselisih dengan Tokyo dan Seoul dalam beberapa isu utama, termasuk dukungannya terhadap Korea Utara, meningkatnya aktivitas militer di sekitar Taiwan, dan dukungannya terhadap Rusia dalam perangnya dengan Ukraina.

Sekutu AS, Jepang dan Korea Selatan, yang masing-masing menampung ribuan tentara AS, memiliki pandangan yang sama dengan Washington bahwa Tiongkok - ekonomi terbesar kedua di dunia - menimbulkan ancaman yang semakin besar terhadap keamanan regional.

Cho mengatakan bahwa ia telah meminta Tiongkok dalam pertemuan tersebut untuk membantu membujuk Korea Utara agar menghentikan senjata nuklirnya.

"Saya juga menekankan bahwa kerja sama militer ilegal antara Rusia dan Korea Utara harus segera dihentikan, dan bahwa Korea Utara tidak boleh diberi imbalan atas kesalahannya dalam upaya mengakhiri perang di Ukraina," tambahnya.

Tonton: Taiwan Berlatih Mobilisasi Pasukan Jika Latihan Militer China Berubah jadi Serangan

Iwaya bertemu secara terpisah dengan mitranya dari Tiongkok dan Korea Selatan, termasuk dialog ekonomi tingkat tinggi pertama dengan Beijing dalam enam tahun.

Masalah utama bagi Tokyo dalam pembicaraan dengan Beijing adalah larangan impor makanan laut Jepang yang diberlakukan oleh Tiongkok setelah pembuangan air limbah dari pabrik nuklir Fukushima yang hancur mulai tahun 2023.

Iwaya mengatakan bahwa ia mengonfirmasi komitmen Tiongkok yang dibuat pada bulan September untuk mengizinkan impor produk laut dan juga bertanya tentang perluasan impor produk pertanian Jepang, termasuk daging sapi dan beras.

"Saya menekankan bahwa penting untuk memprioritaskan penyelesaian masalah-masalah yang dapat ditangani lebih awal," kata Iwaya kepada wartawan setelah pertemuan tersebut.

Selanjutnya: Awal Pekan Sebelum Lebaran, Rekomendasi Saham Hari Bisa Anda Incar

Menarik Dibaca: Promo Superindo Weekday 24-27 Maret 2025, Aneka Jamur-Kurma-Sirup Beli 1 Gratis 1


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×