Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Biden, bagaimanapun, tidak menunjukkan tanda-tanda pelonggaran sanksi, yang telah menghambat upaya Moon untuk meluncurkan proyek ekonomi dan pariwisata dengan Korea Utara. Selain itu, Gedung Putih belum menunjuk utusan khusus untuk menangani masalah tersebut.
Kedua Korea juga terganggu oleh dampak dari pandemi virus corona yang sedang berlangsung.
Menghadapi penurunan jumlah jajak pendapat di dalam negeri, Moon berjanji pemerintah akan lebih meningkatkan pengeluaran fiskal jika diperlukan untuk meningkatkan lapangan kerja, karena negara itu menghadapi tingkat pengangguran terburuk dalam dua dekade.
Korea Utara mengklaim tidak memiliki kasus virus corona yang dikonfirmasi. Akan tetapi telah memberlakukan penguncian perbatasan yang ketat dan pembatasan pergerakan yang melumpuhkan perdagangan dan memperburuk masalah ekonomi di negara tersebut.
Baca Juga: Adik Kim Jong Un ancam Korea Selatan: Kami akan pertimbangkan tindakan yang sesuai!
Moon telah menjadikan keterlibatan dengan Korea Utara sebagai proyek utama dan tampaknya membuat kemajuan pada 2018 setelah melakukan pertemuan puncak dengan pemimpin Kim Jong Un. Akan tetapi, ketika Moon memasuki tahun terakhirnya, Pyongyang menunjukkan sedikit minat untuk berbicara.
Pemerintah Korea Utara secara konsisten mengkritik dan mengejek Korea Selatan. Bahkan pada tahun lalu, Korea Utara meledakkan kantor penghubung antar-Korea yang dibangun di wilayahnya. Meski demikian, negara ini belum menguji senjata nuklir atau rudal jarak jauh sejak 2017.
Baca Juga: Adik Kim Jong Un: Manuver oleh kotoran manusia di Korea Selatan provokasi serius
Dalam pidatonya, Moon mengatakan dia tidak berpikir Korea Utara menolak dialog, melainkan menunggu untuk menilai lebih lanjut kebijakan AS.
"Jika ada kesempatan untuk memulai kembali proses perdamaian dan memajukan proses perdamaian di Semenanjung Korea, saya akan melakukan semua yang saya bisa," kata Moon. "Saya berharap Korea Utara menanggapi secara positif."