kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.490.000   -5.000   -0,33%
  • USD/IDR 15.565   20,00   0,13%
  • IDX 7.560   39,05   0,52%
  • KOMPAS100 1.173   4,74   0,41%
  • LQ45 938   4,49   0,48%
  • ISSI 228   1,12   0,49%
  • IDX30 481   1,52   0,32%
  • IDXHIDIV20 577   -0,47   -0,08%
  • IDX80 134   0,48   0,36%
  • IDXV30 141   -0,93   -0,66%
  • IDXQ30 160   -0,35   -0,22%

Pelajaran dari Serangan Rudal Iran untuk Hadapi Persenjataan Canggih China


Senin, 14 Oktober 2024 / 09:56 WIB
Pelajaran dari Serangan Rudal Iran untuk Hadapi Persenjataan Canggih China
ILUSTRASI. Rudal balistik Iran yang baru, Khaibar, dengan jangkauan 2.000 km diluncurkan di lokasi yang dirahasiakan di Iran, dalam gambar ini diperoleh pada 25 Mei 2023. Kementerian Pertahanan Iran/WANA (Kantor Berita Asia Barat )/Handout melalui REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  SINGAPURA. Serangan rudal Iran terhadap Israel bulan ini, yang mengikuti serangan serupa pada April, menyoroti kekuatan dan kelemahan pertahanan rudal Amerika Serikat dan sekutunya dalam potensi konflik di kawasan Indo-Pasifik melawan China, menurut para analis.

Meskipun terdapat perbedaan situasi antara Timur Tengah dan Indo-Pasifik, hampir 400 rudal yang ditembakkan Iran ke Israel sepanjang tahun ini memberi gambaran bagi Amerika Serikat dan China mengenai efektivitas sistem pertahanan. 

Menurut Collin Koh dari Sekolah Studi Internasional S. Rajaratnam di Singapura, pelajaran utama dari serangan rudal Iran pada 1 Oktober—yang merupakan salah satu serangan rudal balistik terbesar terhadap pertahanan modern—adalah bahwa rudal China akan lebih sulit dicegat dibandingkan rudal Iran. 

Baca Juga: AS Kerahkan Sistem Antirudal THAAD ke Israel Setelah Serangan Rudal Iran

Oleh karena itu, kemampuan untuk melancarkan serangan balik menjadi penting untuk mencegah serangan massal di masa depan.

"Pencegahan hanya melalui penyangkalan, yakni mengandalkan pertahanan untuk melemahkan serangan rudal, tidak lagi cukup. Pencegahan melalui hukuman mungkin menjadi norma ke depan," kata Koh.

Saat ini, tidak ada ancaman langsung konflik rudal di Indo-Pasifik. Jarak antarnegara di kawasan ini ribuan kilometer lebih jauh dibandingkan Timur Tengah. 

Selain itu, senjata China lebih canggih dengan hulu ledak yang mampu bermanuver dan panduan presisi, serta area target yang lebih luas, membuat serangan massal lebih sulit dilakukan. 

Amerika Serikat telah mengembangkan dan menempatkan senjata baru di kawasan Indo-Pasifik tahun ini, termasuk rudal udara-ke-udara AIM-174B dan sistem rudal Typhon berbasis darat di Filipina yang dapat meluncurkan rudal SM-6 dan Tomahawk. 

Baca Juga: AS & Jepang Siap Lahirkan Senjata Canggih Penghalau Rudal Hipersonik

Baik Komando Indo-Pasifik AS maupun Kementerian Pertahanan China belum memberikan komentar terkait perkembangan ini.

Di sisi lain, menurut Ankit Panda dari Carnegie Endowment for International Peace, informasi lebih lanjut tentang kinerja sistem ofensif dan defensif setelah serangan rudal Iran, yang banyak berhasil dicegat, bisa mengurangi risiko konflik di masa mendatang. 

Setiap negara yang merencanakan serangan rudal jarak jauh harus mempertimbangkan dampak pertahanan rudal lawan.

Pertahanan rudal Israel yang terdiri dari sistem Arrow untuk ancaman jarak jauh hingga Iron Dome untuk ancaman yang lebih lambat dan kurang kompleks, dirancang khusus untuk menghadapi rudal balistik berpemandu dari Iran serta roket tak berpemandu. 

Sebaliknya, di Indo-Pasifik, AS dan sekutunya mengandalkan sistem pertahanan rudal seperti Patriot, THAAD, dan Aegis berbasis laut.

Rudal balistik jarak menengah China, seperti DF-26, memiliki akurasi hingga 150 meter dan dapat mencapai target seperti Guam, lokasi fasilitas militer utama AS di kawasan tersebut. 

Baca Juga: Klaim Amerika: Kapal Perang AS Bantu Mencegat Rudal Iran yang Menyerang Israel

Pentagon memperkirakan China memiliki beberapa ratus rudal jenis ini. Di sisi lain, rudal Iran, seperti Fattah-1, lebih akurat dengan akurasi dalam puluhan meter, tetapi jangkauannya jauh lebih pendek.

Malcolm Davis dari Australian Strategic Policy Institute menekankan bahwa kemampuan rudal China melampaui Iran. Serangan rudal China kemungkinan akan dikoordinasikan dengan serangan anti-satelit dan perang siber, yang akan memperumit upaya pertahanan di Indo-Pasifik. 

"Sistem pertahanan udara dan rudal terpadu Barat di Indo-Pasifik akan lebih sulit menghadapi serangan rudal besar-besaran dari China, yang mungkin melibatkan ratusan hingga ribuan rudal, dibandingkan dengan serangan Iran," kata Davis.

Selanjutnya: Cara Menambahkan Copilot di WhatsApp, Bisa Chat dengan AI di WA, ini Manfaatnya

Menarik Dibaca: Tekanan Udara Ban Mobil Ideal Bikin BBM Irit




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×