CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Pembatasan waktu main game anak di China belum efektif mengatasi kecanduan


Senin, 11 Oktober 2021 / 13:35 WIB
Pembatasan waktu main game anak di China belum efektif mengatasi kecanduan
ILUSTRASI. Orang-orang bermain game online di komputer di sebuah kafe internet di Beijing, China, 31 Agustus 2021.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Kebijakan Pemerintah China untuk membatasi waktu bermain game pada anak dianggap masih penuh celah. Media Pemerintah China mendesak semua celah segera ditutup agar upaya mencegah kecanduan game bisa berhasil.

Surat kabar milik Pemerintah China, People's Daily, pada Senin (11/10) melaporkan, sejumlah platform perdagangan online menawarkan bisnis penyewaan dan penjualan akun game.

Melalui layanan tersebut, pengguna bisa melewati pengawasan dengan menyewa dan membeli akun serta bermain game online tanpa batasan.

"Dengan berbagai cara pengguna bisa melewati pengawasan dan bermain game online tanpa batasan. Artinya, masih ada celah bagi remaja untuk memasuki game online, ini patut mendapat perhatian," tulis People's Daily, seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Bisnis e-sport marak, beberapa negara gencar berinvestasi di bisnis ini

Tulisan surat kabar yang ada di bawah Partai Komunis China tersebut juga mengatakan, beberapa platform perdagangan game telah mengambil tindakan tegas dengan melarang anak di bawah umur untuk membeli, menjual, dan menyewa akun.

Perusahaan penyedia game dinilai harus lebih aktif memenuhi tanggungjawab sosial mereka dalam melindungi masa depan anak-anak yang akan menjadi generasi penerus negara.

"Perusahaan game harus secara aktif memenuhi tanggungjawab sosial, bertanggungjawab atas pertumbuhan generasi berikutnya yang sehat, dan mempromosikan perkembangan industri yang sehat," sebut People's Daily.

Tidak hanya pemerintah dan perusahaan penyedia game, keluarga serta sekolah juga didesak untuk menciptakan lingkungan yang kondusif agar langkah-langkah untuk mencegah kecanduan game bisa dilaksanakan dengan baik.

Baca Juga: China batasi anak main game online, maksimal 3 jam dalam satu minggu

People's Daily secara khusus menyoroti pentingnya pengawasan orangtua karena banyak ditemukan kasus anak di bawah umur menggunakan identitas mereka untuk mendaftar game.

​3 Jam per minggu

Selama bertahun-tahun Pemerintah China telah menaruh kekhawatiran tentang kecanduan game dan internet. Di saat yang bersamaan, China sukses melahirkan pasar video game terbesar di dunia.

Pihak berwenang bahkan telah mendirikan klinik yang menggabungkan terapi dan latihan militer bagi mereka yang mengalami kondisi yang disebut "gaming disorders."

Pada awal Agustus lalu Pemerintah China memperkenalkan aturan yang membatasi jumlah waktu bermain game bagi anak di bawah usia 18 tahun.

Peraturan itu menyebutkan, anak-anak di bawah usia 18 tahun akan dibatasi satu jam main game online dari pukul 20:00 hingga 21:00 pada Jumat, Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional. 
 
Perusahaan game di China juga harus membatasi game online di luar jam tersebut. Dalam laporan Reuters, setiap perusahaan game di China juga harus menerapkan sistem verifikasi nama asli untuk memastikan aturan baru ditegakkan.

Selanjutnya: China minta perusahaan teknologi untuk membuka platform satu sama lain



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×