Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
Republikan Menyesalkan Dampak Shutdown
Menariknya, sejumlah anggota Partai Republik kini menggemakan argumen yang biasanya dilontarkan Demokrat dalam shutdown sebelumnya: bahwa kerusakan ekonomi akibat penutupan pemerintah tidak sebanding dengan tujuannya.
“Kita seharusnya secara hukum dilarang menutup pemerintahan,” kata anggota DPR dari Partai Republik, Brian Fitzpatrick.
“Menggunakan shutdown sebagai alat tawar kebijakan adalah hal gila dan menjadi preseden yang berbahaya.”
Baca Juga: Harga Emas Tembus Tertinggi Tiga Pekan, Didorong Kekhawatiran Utang AS
Layanan Penerbangan dan Bantuan Pangan Kembali Normal
Sistem penerbangan nasional mulai kembali normal setelah ribuan penerbangan sempat dibatalkan akibat banyaknya pengendali lalu lintas udara yang absen.
Sementara itu, 42 juta warga AS yang bergantung pada program bantuan pangan SNAP kini tak perlu lagi khawatir kehabisan dana bantuan.
Kementerian Pertanian AS menyebut sebagian besar negara bagian akan menerima dana penuh dalam 24 jam setelah pemerintah kembali dibuka.
Shutdown ini memaksa ratusan ribu pegawai federal tetap bekerja tanpa gaji, sementara yang dianggap non-esensial diperintahkan untuk berhenti bekerja.
Berdasarkan undang-undang tahun 2019, mereka akan menerima gaji tertunda, meskipun Gedung Putih sempat mengancam akan menahan pembayaran bagi sebagian pegawai.
Trump juga sempat berupaya memecat ribuan pegawai federal selama shutdown, sebagai bagian dari rencana pemangkasan program-program domestik yang didukung Partai Demokrat.
Namun, kesepakatan yang mengakhiri krisis ini memungkinkan mereka tetap bekerja dan menangguhkan program pemangkasan hingga akhir Januari.
Trump sendiri menargetkan untuk memangkas 300.000 pegawai dari total 2,2 juta aparatur sipil negara pada akhir tahun.
Baca Juga: China Desak PM Jepang Tarik Ucapan Soal Taiwan, Ketegangan Diplomatik Memanas
Dampak Ekonomi: Data Tertahan, Aktivitas Lesu
Penutupan pemerintahan telah menunda publikasi berbagai data ekonomi penting, membuat investor dan The Fed bekerja dalam ketidakpastian.
Shutdown ini juga mengguncang kepercayaan konsumen menjelang musim belanja akhir tahun.
Menurut Kantor Anggaran Kongres (CBO), penutupan tersebut menunda sekitar USD 50 miliar belanja pemerintah dan menekan pertumbuhan PDB AS sebesar 1,5 poin persentase.
Meski sebagian besar aktivitas ekonomi akan pulih setelah shutdown berakhir, sekitar USD 14 miliar diperkirakan hilang permanen.













