Reporter: Edy Can, BBC | Editor: Edy Can
WASHINGTON. Pemungutan suara untuk menentukan batas utang Amerika Serikat akhirnya ditunda. Penundaan ini lantaran Juru Bicara dan Pemimpin Partai Republik John Boehner gagal memperoleh dukungan dari anggotanya.
Seharusnya, pemungutan suara tersebut dilakukan Kamis (28/7). Namun, usulan Boehner ini ditentang oleh kelompok konservatif, anggota senat dan parlemen dari Partai Demokrat.
Boehner sebelumnya mengusulkan pemungutan suara untuk menentukan sikap atas usulan pemerintah Barack Obama yang menginginkan kenaikan batas utang. Namun, Partai Republik, partai oposisi, menyetujui rencana itu asal pemerintah juga memangkas anggaran belanja.
Obama sendiri tidak setuju dengan syarat tersebut. Dia menginginkan parlemen menyetujui kenaikan pagu utang tanpa syarat.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan Amerika Serikat telah mengingatkan utang yang jatuh tempo tahun ini. Amerika Serikat akan gagal membayar utang yang jatuh tempo jika batas pagu utang sebesar US$ 14,3 triliun tidak dinaikkan.
Beberapa kader Partai Republik yang duduk di parlemen termasuk Partai Teh (Tea Party) menentang rencana menaikkan pagu utang dengan syarat tertentu. Sebab, mereka menilai rencana yang digagas Boehner itu tidak cukup.
Pemimpin mayoritas di senat Harry Reid bertekad melakukan pemungutan suara di senat, segera setelah parlemen mengambil keputusan.
Dia memperkirakan RUU itu tidak akan disetujui oleh senat karena kursi Demokrat dan Independen mencapai 53 dari 100 suara.
Republik memegang 240 suara dari 433 suara yang harus dipertahankan di parlemen dan butuh dukungan dari 216 anggota mereka agar undang-undang itu lolos.