kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Pentingnya Pembacaan Tes Darah untuk Memprediksi Risiko Penyakit pada Masa Depan


Jumat, 27 Desember 2024 / 11:44 WIB
Pentingnya Pembacaan Tes Darah untuk Memprediksi Risiko Penyakit pada Masa Depan
ILUSTRASI. Tes darah lengkap, atau Complete Blood Count (CBC), adalah salah satu pemeriksaan medis yang paling umum dilakukan di seluruh dunia.


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tes darah lengkap, atau yang lebih dikenal dengan Complete Blood Count (CBC), adalah salah satu pemeriksaan medis yang paling umum dilakukan di seluruh dunia.

Tes ini digunakan untuk mendiagnosis berbagai kondisi medis serta memantau kesehatan pasien. Setiap tahun, miliaran tes CBC dilakukan untuk memeriksa berbagai parameter kesehatan seseorang, seperti jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.

Meskipun demikian, meskipun tes ini sangat umum, interpretasi dan penggunaan hasil tes ini oleh para profesional medis sering kali masih dapat ditingkatkan. Salah satu tantangan utama dalam hal ini adalah penggunaan rentang referensi standar yang tidak mempertimbangkan perbedaan individu dalam setiap pasien.

Baca Juga: Aktivitas Kuno Ini Dikabarkan Dapat Memperpanjang Umur Anda, Benarkah?

Rentang Referensi dalam Tes Darah Lengkap

Mengutip sciencealert, secara tradisional, hasil tes darah ditentukan berdasarkan rentang referensi yang diambil dari populasi sehat. Rentang ini digunakan untuk mendefinisikan apa yang dianggap sebagai "normal."

Namun, masalah utama dari pendekatan ini adalah bahwa apa yang dianggap "normal" untuk satu orang belum tentu berlaku untuk orang lain. Rentang referensi ini sering kali mengabaikan faktor-faktor individu yang sangat mempengaruhi nilai tes darah seseorang, seperti genetika dan lingkungan.

Contohnya, rentang normal jumlah trombosit dalam darah seseorang adalah sekitar 150 hingga 400 milyar sel per liter darah. Namun, untuk setiap individu, tubuh mereka mungkin memiliki nilai yang lebih spesifik yang disebut sebagai titik set (set point), yang merupakan jumlah trombosit yang ideal bagi tubuh mereka.

Titik set ini bisa berbeda antara satu pasien dengan pasien lainnya, meskipun mereka berada dalam rentang referensi yang sama.

Baca Juga: Ilmuwan Ungkap Mikroba yang Mungkin Hidup dan Berkembang Biak di Dalam Microwave Anda

Menggunakan Pembelajaran Mesin untuk Memperbaiki Interpretasi Tes Darah

Penelitian terbaru yang dilakukan oleh tim ilmuwan di Higgins Lab di Harvard Medical School dan University of Washington School of Medicine telah mengembangkan metode baru untuk meningkatkan akurasi tes darah dengan menggunakan teknologi pembelajaran mesin.

Dalam penelitian ini, para ilmuwan menganalisis data dari lebih dari 50.000 pasien yang telah melakukan tes darah selama dua dekade terakhir.

Dengan memanfaatkan model pembelajaran mesin, mereka dapat menentukan titik set individu untuk masing-masing pasien, yang berfungsi untuk memperbaiki cara dokter dalam menafsirkan hasil tes darah.

Manfaat Pendekatan Personalisasi dalam Tes Darah

Pendekatan personalisasi ini memiliki sejumlah keuntungan signifikan. Salah satunya adalah bahwa rentang normal individu jauh lebih sempit dibandingkan dengan rentang referensi populasi.

Misalnya, meskipun rentang normal untuk jumlah sel darah putih adalah antara 4.0 hingga 11.0 milyar sel per liter darah, kebanyakan pasien memiliki rentang normal yang lebih sempit, seperti 4.5 hingga 7.0 milyar sel atau 7.5 hingga 10.0 milyar sel.

Dengan demikian, pendekatan ini memungkinkan deteksi dini potensi masalah kesehatan meskipun hasil tes pasien berada dalam rentang normal untuk populasi umum.

Baca Juga: Risiko Kanker Menurun Seiring Bertambahnya Usia, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Salah satu temuan penting dari penelitian ini adalah bahwa titik set individu dapat menjadi indikator kuat untuk risiko penyakit di masa depan.

Misalnya, pasien dengan titik set sel darah putih yang tinggi cenderung lebih rentan terhadap penyakit diabetes tipe 2 dan memiliki risiko kematian yang hampir dua kali lipat dibandingkan dengan pasien yang memiliki jumlah sel darah putih lebih rendah.

Ini menunjukkan bahwa informasi dari tes darah bukan hanya berguna untuk diagnosis kondisi saat ini, tetapi juga untuk memprediksi kemungkinan masalah kesehatan di masa depan.

Pengaruh Set Point Terhadap Deteksi Dini Penyakit

Salah satu manfaat utama dari model pembelajaran mesin ini adalah kemampuannya untuk mengidentifikasi penyimpangan dari titik set yang mungkin menunjukkan adanya masalah kesehatan.

Contohnya, jika hasil tes menunjukkan bahwa jumlah sel darah putih seseorang berada di luar rentang normal mereka (meskipun masih berada dalam rentang normal populasi), ini bisa menjadi tanda adanya masalah yang perlu diselidiki lebih lanjut, seperti infeksi atau bahkan kondisi kronis seperti penyakit ginjal atau hipotiroidisme.

Selain itu, dengan pendekatan ini, dokter dapat memberikan diagnosis yang lebih tepat dan menyusun rencana pengobatan yang lebih efektif berdasarkan profil kesehatan individual pasien. Ini sangat penting dalam dunia medis yang semakin mengarah pada medis personal di mana setiap individu diperlakukan sesuai dengan kondisi spesifik tubuh mereka.

Baca Juga: Jalan Kaki Satu Jam Setiap Hari Dapat Menambah Enam Jam Umur Anda

Prospek Medis Masa Depan: Tes Darah yang Lebih Akurat dan Personalisasi

Dengan meningkatnya pemahaman tentang bagaimana tubuh mengatur nilai tes darah melalui titik set, pendekatan ini membuka jalan untuk kemajuan besar dalam pengobatan personal.

Di masa depan, penggunaan titik set dalam interpretasi tes darah dapat membantu dokter untuk menyaring pasien dengan risiko penyakit tertentu jauh lebih awal, serta memberikan perawatan yang lebih tepat dan terarah. Ini akan menjadi terobosan dalam bidang medis preventif dan screening penyakit, yang dapat menyelamatkan banyak nyawa.

Melalui penelitian yang lebih lanjut dan integrasi pembelajaran mesin dalam sistem medis, dunia medis diharapkan dapat meningkatkan kemampuan untuk memprediksi risiko penyakit, mengurangi diagnosis yang terlambat, dan memberikan perawatan yang lebih efektif sesuai dengan kebutuhan setiap individu.

Selanjutnya: BEI Minta Klarifikasi Nilai Gabungan Merger EXCL dan FREN Capai Rp 104 Triliun

Menarik Dibaca: Berikut Jadwal Layanan Operasional Terbatas BRI Selama Periode Libur Nataru



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×