Sumber: The Motley Fool | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Pengajuan laporan Berkshire Hathaway 13F terbaru kembali menjadi perhatian pasar. Laporan Form 13F adalah laporan kuartalan yang wajib disampaikan ke U.S. Securities and Exchange Commission (SEC) oleh manajer investasi besar di Amerika Serikat.
Meski tidak mudah membedakan transaksi mana yang dilakukan langsung oleh Warren Buffett dan mana yang dikelola tim manajernya, laporan ini tetap menyajikan banyak hal yang bisa dipelajari investor.
Salah satu sorotan utama adalah langkah besar terhadap UnitedHealth Group, perusahaan asuransi kesehatan asal Amerika Serikat.
Untuk lebih jelasnya, berikut pandangan penulis, pengamat, sekaligus investor Stephen Wright yang dimuat di The Motley Fool pada Senin (25/8/2025) terkait langkah investasi yang diambil Warren Buffett:
UnitedHealth
UnitedHealth tengah menghadapi tantangan serius. Dalam dua kuartal terakhir, laba per saham perusahaan tercatat menurun dan berada di bawah ekspektasi analis.
Masalah utamanya terletak pada program Medicare Advantage. Singkatnya, klaim lebih sering dan lebih mahal dari yang diantisipasi.
Ini adalah risiko yang sering terjadi bagi perusahaan asuransi, yang harus menentukan harga polis sebelum mengetahui berapa banyak yang mungkin harus mereka bayarkan. Namun, ada hal positif tentang UnitedHealth.
Polis perusahaan biasanya berlaku selama satu tahun, yang berarti ada ruang untuk mengubah harga setelah 12 bulan. Hal ini memberi perusahaan kesempatan untuk menutup kerugian dengan relatif cepat.
Baca Juga: Tips Warren Buffett: 5 Strategi Pendapatan Pasif untuk Kaya Mendadak
Namun, dalam jangka pendek, pendapatan telah menurun dan situasinya tampak buruk. Perusahaan Buffett telah memanfaatkan harga saham yang lemah untuk melakukan investasi besar.
Taruhan lain Berkshire
Selama kuartal kedua tahun 2025, Berkshire juga menambah kepemilikan sahamnya di Chevron, Constellation Brands, dan Dominos Pizza. Menariknya, saham-saham tersebut saat ini sedang berada dalam tekanan sentimen negatif.
Harga minyak telah turun secara signifikan sejak awal tahun. Dan hal itu membuat para produsen menjadi sedikit lebih berhati-hati dalam memilih operasi yang mereka kelola dan investasikan.
Halliburton – salah satu perusahaan jasa ladang minyak terbesar – baru-baru ini melaporkan permintaan yang lemah di beberapa wilayah. Hal itu merupakan pertanda buruk bagi tingkat produksi tahun ini, yang berdampak buruk bagi Chevron.
Baca Juga: Warren Buffett Buang 41% Bank of America dan Beli Saham Tak Dikenal Ini