kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.171.000   -3.000   -0,14%
  • USD/IDR 16.770   45,00   0,27%
  • IDX 8.041   -85,89   -1,06%
  • KOMPAS100 1.115   -15,24   -1,35%
  • LQ45 796   -13,08   -1,62%
  • ISSI 280   -3,76   -1,33%
  • IDX30 418   -6,67   -1,57%
  • IDXHIDIV20 480   -5,99   -1,23%
  • IDX80 122   -1,69   -1,37%
  • IDXV30 134   0,38   0,28%
  • IDXQ30 132   -1,76   -1,31%

Petani AS Bisa Rugi Miliaran Dolar, China Masih Ogah Beli Kedelai


Kamis, 25 September 2025 / 16:43 WIB
Petani AS Bisa Rugi Miliaran Dolar, China Masih Ogah Beli Kedelai
ILUSTRASI. Kedelai dimuat ke truk setelah dipanen, di San Andres de Giles, pinggiran Buenos Aires, Argentina, 12 Mei 2025. REUTERS/Martin Cossarini


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China memberi sinyal bahwa pembelian kedelai asal Amerika Serikat (AS) sangat bergantung pada pencabutan tarif impor yang dianggap tidak masuk akal.

Hal ini disampaikan juru bicara Kementerian Perdagangan China, He Yadong, pada Kamis (25/9/2025).

“Untuk perdagangan kedelai, Amerika Serikat perlu mengambil langkah positif dengan membatalkan tarif yang tidak semestinya agar tercipta kondisi yang mendukung perluasan perdagangan bilateral,” ujar He dalam konferensi pers.

Baca Juga: China Desak AS Hapus Tarif Tidak Masuk Akal Jika Ingin Ekspor Kedelai Pulih

China Pilih Pasokan dari Amerika Selatan

China merupakan pembeli kedelai terbesar di dunia. Namun, hingga kini Negeri Tirai Bambu belum membukukan kontrak pembelian kedelai dari panen musim gugur AS, menurut laporan para pedagang.

Sebaliknya, China lebih banyak mengandalkan pasokan dari Amerika Selatan, terutama Brasil.

Kondisi ini berpotensi membuat petani AS kehilangan miliaran dolar pendapatan dari ekspor kedelai akibat ketegangan dagang yang masih belum terselesaikan.

Baca Juga: Harga Kedelai AS Tertekan Minimnya Permintaan China

Diplomasi Kedelai di Tengah Negosiasi

Awal pekan ini, negosiator senior China, Li Chenggang, bertemu dengan pemimpin politik dan bisnis dari wilayah Midwest AS daerah penghasil kedelai utama.

Pertemuan ini dipandang sebagai sinyal bahwa China masih membuka peluang untuk membeli sebagian kedelai AS menjelang pembicaraan dagang yang lebih luas.

Meski demikian, negosiasi menghadapi kendala teknis yang cukup rumit. Pejabat perdagangan AS dan China dijadwalkan kembali bertemu di Departemen Keuangan AS pada Kamis waktu setempat.

Selanjutnya: Dana Pemda Mengendap di Bank Makin Membesar, Purbaya: Kok Enggak Dibelanjakan?

Menarik Dibaca: 7 Alasan Makan Mie Instan Setiap Hari Tidak Bagus untuk Tubuh




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×