kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Produsen Mobil Listrik China Banjiri Pameran Otomotif Terbesar di Jerman


Selasa, 10 September 2024 / 12:49 WIB
Produsen Mobil Listrik China Banjiri Pameran Otomotif Terbesar di Jerman
ILUSTRASI. Industri otomotif China, khususnya dalam segmen kendaraan listrik (EV), terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan di kancah global ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/21/07/2024.


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - FRANKFURT. Industri otomotif China, khususnya dalam segmen kendaraan listrik (EV), terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan di kancah global meskipun menghadapi berbagai tantangan perdagangan internasional.

Pada pameran Automechanika yang berlangsung di Frankfurt, hampir 900 pemasok otomotif China serta beberapa produsen kendaraan listrik terkemuka menampilkan produk mereka, menunjukkan tekad kuat industri ini untuk memperluas jejak globalnya.

Pameran Automechanika: Panggung Global bagi Produsen China

Automechanika Frankfurt, yang selama ini dikenal sebagai ajang utama bagi para pemasok otomotif, tahun ini menampilkan sesuatu yang berbeda dengan kehadiran besar-besaran produsen kendaraan listrik (EV) dari China.

Beberapa perusahaan terkenal seperti BYD, Geely, Hongqi, dan GAC International menampilkan kendaraan mereka di pameran ini, yang berfokus pada promosi produk dan inovasi mereka di luar negeri.

Baca Juga: Perusahaan Jepang Mulai Meninggalkan Bisnis di China

Langkah ini menjadi bagian dari upaya ekspansi besar-besaran produsen otomotif China di pasar global, meskipun dihadapkan pada hambatan perdagangan yang semakin ketat di Eropa dan Amerika Utara.

Hambatan ini mencakup tarif impor yang diberlakukan untuk mengurangi aliran kendaraan listrik buatan China, yang dituding mendapat keuntungan dari subsidi tidak adil. Namun, industri otomotif China tetap menunjukkan ketahanan dengan memperkuat kehadiran mereka di luar negeri.

Meningkatnya Investasi Keluar dari Industri Otomotif China

Menurut analisis dari Moody's, pangsa investasi keluar dari industri otomotif China telah meningkat dari 16% pada 2018 menjadi 22% pada 2023. Ekspor kendaraan dari China pun mencapai rekor tertinggi pada tahun ini.

Pertumbuhan investasi ini mencerminkan ambisi kuat produsen otomotif China untuk mengatasi tantangan domestik seperti penurunan profitabilitas dan meningkatnya persaingan, dengan fokus pada pasar luar negeri.

Salah satu strategi utama yang diadopsi adalah mendirikan fasilitas produksi di luar negeri, khususnya di Eropa. Langkah ini memungkinkan produsen China untuk menghindari tarif impor yang memberatkan serta mendapatkan akses lebih mudah ke pasar lokal.

Baca Juga: Jepang Berikan Subsidi US$2,4 Miliar untuk Proyek baterai Kendaraan Listrik

Kehadiran hampir dua kali lipat lebih banyak pemasok China dibandingkan pemasok Jerman di pameran ini menjadi bukti bahwa mereka semakin memainkan peran penting dalam rantai pasokan global.

Fokus pada Inovasi Teknologi: Keunggulan Kompetitif China

Salah satu faktor kunci di balik keberhasilan produsen otomotif China dalam menembus pasar global adalah fokus mereka pada inovasi teknologi, terutama dalam pengembangan baterai dan perangkat lunak untuk kendaraan listrik.

Sebuah studi dari PwC yang dirilis baru-baru ini menyebutkan bahwa banyak perusahaan di Jerman kesulitan untuk berinvestasi dalam teknologi inovatif karena keterbatasan modal.

Sebaliknya, perusahaan-perusahaan China yang sering mendapat dukungan dari negara, memiliki kapasitas finansial yang lebih besar untuk berinvestasi dalam riset dan pengembangan (R&D), khususnya dalam meningkatkan kinerja baterai dan perangkat lunak, yang menjadi elemen penting dalam kendaraan listrik.

Hal ini memungkinkan produsen China untuk memenangkan pangsa pasar dari pesaing tradisional seperti Jerman dan Jepang. Selain itu, dengan adanya dukungan pemerintah yang kuat, perusahaan-perusahaan China memiliki fleksibilitas lebih besar dalam memperluas operasi mereka secara global, menggabungkan efisiensi biaya dengan inovasi teknologi.

Baca Juga: Dorong Ekspansi Global, BYD Hadapi Ujian Berat di Jepang

Tantangan dan Peluang bagi Pemasok Jerman

Meskipun kehadiran pemasok China di Automechanika semakin mendominasi, Eropa, khususnya Jerman, tetap menjadi pusat inovasi dalam sektor otomotif. Frank Schlehuber dari asosiasi pemasok Eropa, CLEPA, menekankan bahwa Frankfurt tetap menjadi "pusat gravitasi" bagi promosi inovasi di sektor ini.

Namun, tantangan bagi pemasok Jerman semakin besar karena mereka harus bersaing dengan pemasok China yang tidak hanya menawarkan produk dengan harga lebih kompetitif, tetapi juga berfokus pada teknologi masa depan seperti baterai dan perangkat lunak.

Penurunan ketersediaan ekuitas di Jerman membuat pemasok di negara tersebut kesulitan untuk melakukan investasi besar-besaran dalam teknologi baru. Hal ini bisa memperlambat upaya mereka untuk berinovasi dan mempertahankan posisi mereka di pasar global.

Namun, dengan strategi yang tepat, seperti peningkatan kolaborasi dengan produsen global serta investasi dalam teknologi hijau dan keberlanjutan, pemasok Eropa masih memiliki peluang untuk bersaing.

Baca Juga: Volvo Batalkan Rencana Hanya Produksi Kendaraan Listrik di 2030

Masa Depan Industri Otomotif: Kolaborasi dan Persaingan

Industri otomotif global sedang mengalami transformasi besar, dengan kendaraan listrik sebagai pendorong utama perubahan ini. Persaingan antara produsen dan pemasok dari China dan Eropa semakin ketat, namun di sisi lain, peluang untuk kolaborasi juga terbuka lebar.

Dengan fokus pada inovasi teknologi dan efisiensi biaya, kedua belah pihak dapat saling melengkapi untuk menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan dan canggih dalam industri otomotif.

Pameran Automechanika 2024 ini menjadi saksi bagaimana produsen China memperkuat posisi mereka di pasar global, sementara pemasok dan produsen Eropa masih memiliki peran penting dalam mendorong inovasi. Di tengah ketatnya persaingan, kolaborasi dan inovasi menjadi kunci untuk mencapai keberhasilan di industri otomotif masa depan.



TERBARU

[X]
×