kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Proposal perdamaian Timur Tengah Trump: Israel senang, Palestina meradang


Rabu, 29 Januari 2020 / 06:03 WIB
Proposal perdamaian Timur Tengah Trump: Israel senang, Palestina meradang
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih. REUTERS/Carlos Barria


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden AS Donald Trump pada hari Selasa (28/1/2020) mengusulkan pembentukan negara Palestina sebagai bagian dari rencana perdamaian Timur Tengah. Namun usulanya itu menuai kecaman Palestina karena memaksakan kondisi yang ketat dan menyetujui untuk membiarkan Israel mempertahankan kendali atas permukiman Tepi Barat yang sudah sejak lama diperebutkan.

Melansir Reuters, Trump mengumumkan rencananya untuk perdamaian Israel-Palestina di acara Gedung Putih dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berdiri di sisinya. Ini termasuk apa yang disebut Trump sebagai pembekuan empat tahun oleh Israel pada aktivitas pemukiman baru.

Meskipun tujuan Trump adalah untuk mengakhiri konflik selama beberapa dekade, rencana yang diajukannya menguntungkan Israel. Patut digarisbawahi pula, tidak ada perwakilan Palestina saat Trump melakukan pengumuman.

Baca Juga: Israel mengizinkan warganya melakukan perjalanan terbatas ke Arab Saudi

Tampaknya tidak mungkin untuk segera memajukan pembicaraan Israel-Palestina yang gagal pada tahun 2014, tetapi rencana itu disebut "titik awal yang penting untuk kembali ke negosiasi" oleh Uni Emirat Arab. Mesir juga menawarkan pernyataan yang menggembirakan.

Namun, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengejek apa yang disebut Trump sebagai "kesepakatan abad ini" dan menggambarkannya sebagai "tamparan abad ini."

Palestina telah menolak untuk berurusan dengan pemerintahan Trump sebagai aksi protes terhadap kebijakan pro-Israel. Misalnya saja dengan memindahkan Kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. Wilayah ini merupakan salah satu yang disengketakan oleh Palestina.

Baca Juga: Berikut ini deretan pesawat sipil yang jatuh akibat rudal

Trump menentukan masa waktu selama empat tahun bagi Palestina untuk menyetujui pengaturan keamanan dengan Israel, menghentikan serangan oleh kelompok militan Islam Hamas dan mendirikan lembaga pemerintahan untuk mendirikan negara Palestina dengan ibukotanya di Abu Dis, bagian dari Yerusalem Timur.

Ini juga menimbulkan masalah potensial bagi Palestina.

Abu Dis terletak satu mil di sebelah timur Kota Tua berdinding Yerusalem, rumah bagi situs-situs suci Yahudi, Kristen, dan Muslim. Warga Palestina yang tinggal di Abu Dis terputus oleh tembok keamanan tinggi Israel dan pos-pos pemeriksaan.

Baca Juga: Perang terbuka AS-Iran kian dekat, begini kekuatan militer kedua negara

Orang-orang Palestina menolak setiap proposal yang tidak membayangkan sebuah ibukota Palestina di seluruh Yerusalem Timur, yang mencakup Kota Tua yang bertembok.

Proposal Trump mengatakan penghalang ini harus berfungsi sebagai perbatasan antara ibu kota kedua negara, menambahkan bahwa Yerusalem harus tetap menjadi ibu kota Israel yang tidak terbagi dan berdaulat.

Baca Juga: Ratusan ribu warga Iran menghadiri pemakaman Soleimani

"Visi saya menghadirkan solusi menang-menang bagi kedua belah pihak, solusi dua negara yang realistis yang menyelesaikan risiko kenegaraan Palestina bagi keamanan Israel," kata Trump.

Tamparan abad ini

Abbas, berbicara kepada wartawan di kota Ramallah, Tepi Barat, menyebut proposal tersebut sebagai "tamparan abad ini."

"Yerusalem tidak untuk dijual, hak-hak kami tidak untuk dijual dan tidak untuk tawar-menawar dan kesepakatan Anda, konspirasi tidak akan berlalu," kata Abbas.

Sebelum pengumuman Trump, ribuan warga Palestina berdemonstrasi di Kota Gaza dan pasukan Israel memperkuat posisi di dekat lokasi titik panas antara kota Ramallah di Palestina dan pemukiman Yahudi Beit El di Tepi Barat.

Baca Juga: Sosok Soleimani: Veteran perang Iran–Irak yang sangat ditakuti Amerika

Para kritikus mengatakan baik Trump maupun Netanyahu telah berniat mengalihkan perhatian dari masalah domestik. Trump akan melalui pengadilan impeachment sementara Netanyahu secara resmi didakwa di pengadilan atas tuduhan korupsi pada hari Selasa. Keduanya membantah melakukan kesalahan.

Netanyahu juga menghadapi pemilihan yang sulit pada bulan Maret - yang ketiganya dalam waktu kurang dari setahun. Dia terjebak dalam persaingan ketat dengan ketua Partai Biru dan Putih Benny Gantz, yang juga menyatakan dukungan untuk rencana Trump.

Netanyahu mengatakan bahwa proposal Trump menawarkan Palestina jalan menuju negara masa depan, tetapi itu mungkin membutuhkan mereka "waktu yang sangat lama untuk sampai ke awal jalan itu."

Baca Juga: Hadapi sanksi, Negara Muslim pertimbangkan transaksi perdagangan dengan dinar emas

"Jika mereka setuju untuk mematuhi semua persyaratan yang Anda ajukan dalam proposal Anda, Israel akan ada di sana. Israel akan siap untuk menegosiasikan perdamaian segera," katanya.

Trump mengatakan dia telah mengirim surat kepada Abbas memintanya untuk mempelajari kesepakatan itu.

Baca Juga: Konflik AS-Iran: 56 orang tewas terhimpit di Iran, Trump enggan mematuhi hukum

“Saya menjelaskan kepadanya bahwa wilayah yang dialokasikan untuk negara barunya akan tetap terbuka dan tidak berkembang selama empat tahun. Selama masa ini, Palestina dapat menggunakan semua musyawarah yang tepat untuk mempelajari kesepakatan, bernegosiasi dengan Israel, mencapai kriteria kenegaraan dan menjadi negara yang benar-benar independen dan luar biasa,” katanya.

Di bawah proposal perdamaian Timur Tengah yang diusulkan Trump, Amerika Serikat akan mengakui permukiman Israel di Tepi Barat yang diduduki.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×