kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.906.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.249   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.047   42,07   0,60%
  • KOMPAS100 1.029   8,11   0,79%
  • LQ45 786   6,95   0,89%
  • ISSI 231   0,98   0,43%
  • IDX30 406   4,77   1,19%
  • IDXHIDIV20 470   5,25   1,13%
  • IDX80 116   1,04   0,90%
  • IDXV30 117   1,12   0,96%
  • IDXQ30 131   1,74   1,35%

Serangan Israel di Dekat Klinik Gaza Tewaskan 10 Anak, Gencatan Senjata Masih Buntu


Jumat, 11 Juli 2025 / 10:07 WIB
Serangan Israel di Dekat Klinik Gaza Tewaskan 10 Anak, Gencatan Senjata Masih Buntu
ILUSTRASI. Sebuah serangan udara Israel menghantam warga Palestina di dekat pusat medis di Gaza pada Kamis (10/7), menewaskan 10 anak-anak dan enam orang dewasa, menurut otoritas kesehatan setempat. REUTERS/Ramadan Abed TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JERUSALEM/KAIRO. Sebuah serangan udara Israel menghantam warga Palestina di dekat pusat medis di Gaza pada Kamis (10/7), menewaskan 10 anak-anak dan enam orang dewasa, menurut otoritas kesehatan setempat.

Serangan ini terjadi di tengah perundingan gencatan senjata yang masih belum menunjukkan hasil.

Rekaman video yang telah diverifikasi dari lokasi kejadian di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, menunjukkan tubuh anak-anak dan perempuan tergeletak dalam genangan darah, di tengah debu dan jeritan.

Baca Juga: Israel: Gencatan Senjata di Gaza Bisa Terwujud, Tapi Butuh Waktu

Salah satu video memperlihatkan sejumlah anak tak bergerak di atas gerobak keledai.

"Dia tidak melakukan apa pun, dia tak bersalah, sungguh. Mimpinya hanya agar perang ini segera berakhir dan bisa kembali sekolah," kata Samah al-Nouri di samping jenazah putrinya yang tewas dalam ledakan tersebut.

"Dia hanya sedang mendapat perawatan di fasilitas medis. Kenapa mereka membunuhnya?"

Militer Israel mengklaim mereka menargetkan militan yang terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang memicu perang saat ini.

Namun mereka juga mengatakan menyadari adanya korban sipil dan tengah melakukan penyelidikan atas insiden tersebut.

Organisasi kemanusiaan asal AS, Project HOPE, menyatakan bahwa serangan terjadi tepat di luar klinik kesehatan Altayara milik mereka.

"Kami benar-benar terpukul dan hancur hati. Kata-kata sudah tidak cukup menggambarkan perasaan kami," ujar organisasi itu dalam pernyataannya.

Serangan ini terjadi di tengah perundingan antara Israel dan Hamas yang dimediasi oleh Qatar untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata 60 hari dan pembebasan sandera.

Baca Juga: Netanyahu Temui Trump di Gedung Putih, AS Dorong Gencatan Senjata di Gaza

Namun, seorang pejabat senior Israel memperkirakan kesepakatan baru akan mungkin dicapai dalam satu hingga dua pekan.

Meski begitu, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menyatakan optimisme.

"Saya pikir kita lebih dekat daripada sebelumnya," katanya di sela-sela KTT ASEAN di Malaysia.

Kondisi Kemanusiaan Memburuk

Sejak Israel melanjutkan serangan militernya pada Maret, ratusan warga Gaza sebagian besar warga sipil dilaporkan tewas, ribuan lainnya terluka. Rumah sakit yang masih berfungsi pun kewalahan menangani korban.

Kelangkaan bahan bakar semakin memperburuk situasi, termasuk risiko pada unit perawatan bayi prematur di RS al-Shifa, Gaza.

"Kami terpaksa menempatkan tiga hingga lima bayi dalam satu inkubator," ujar Dr Mohammed Abu Selmia, direktur rumah sakit.

Militer Israel mengatakan telah mengizinkan masuknya bahan bakar untuk fasilitas medis, tetapi PBB menilai jumlah tersebut masih jauh dari cukup.

Baca Juga: Trump Percaya Diri Bisa Rampungkan Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza Pekan Ini

Perundingan Penuh Ketegangan

Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu pekan ini untuk membahas situasi Gaza.

Jika kesepakatan gencatan senjata 60 hari tercapai, Israel menyatakan siap memulai negosiasi gencatan senjata permanen.

Namun, Netanyahu menegaskan bahwa syarat utama Israel tetap: Hamas harus melucuti senjata dan tidak lagi menguasai Gaza – tuntutan yang ditolak Hamas.

Seorang pejabat Palestina menyebut perundingan di Qatar masih penuh krisis, terutama terkait apakah Israel akan tetap menduduki wilayah Gaza pasca gencatan senjata.

Baca Juga: Trump Percaya Diri Bisa Rampungkan Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza Pekan Ini

Korban Terus Bertambah

Menurut otoritas kesehatan Palestina, lebih dari 57.000 orang telah tewas akibat serangan militer Israel sejak perang dimulai.

Sebaliknya, serangan Hamas yang memicu konflik ini menewaskan sekitar 1.200 warga Israel dan menculik 251 orang, setidaknya 20 di antaranya diyakini masih hidup.

Di wilayah pendudukan Tepi Barat, kekerasan juga terus terjadi.

Seorang warga Israel tewas dalam penembakan di pusat perbelanjaan oleh dua militan Palestina yang kemudian ditembak mati oleh polisi.

Dalam insiden terpisah, seorang warga Palestina ditembak setelah menikam tentara Israel.

Selanjutnya: Promo Alfamart Carnaval Ice Cream 11-15 Juli 2025, Glico Mochi Beli 2 Cuma Rp 5.000

Menarik Dibaca: Promo Alfamart Carnaval Ice Cream 11-15 Juli 2025, Glico Mochi Beli 2 Cuma Rp 5.000




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×