kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Survei: Warga Ukraina Rela Serahkan Wilayah ke Rusia Demi Akhiri Perang


Sabtu, 27 Juli 2024 / 09:00 WIB
Survei: Warga Ukraina Rela Serahkan Wilayah ke Rusia Demi Akhiri Perang
ILUSTRASI. Bendera Rusia dan Ukraina terlihat di atas meja sebelum pembicaraan antara pejabat kedua negara di wilayah Gomel, Belarusia 28 Februari 2022.


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Sebagian masyarakat Ukraina sepertinya mulai lelah menghadapi perang. Dalam sebuah jajak pendapat, beberapa responden mulai rela menyerahkan sebagian wilayah negara kepada Rusia asalkan perang bisa berakhir.

Survei ini dilakukan oleh Institut Sosiologi Internasional Kyiv (KIIS) terhadap 1.067 orang pada 16-22 Mei 2024. Hasilnya, 32% bersedia menyetujui beberapa bentuk konsesi teritorial.

Angka tersebut naik dari hanya 10% dalam survei serupa yang dilakukan tahun lalu dan 19% pada survei akhir tahun lalu.

Baca Juga: Moskow Naikkan Honor Tentara yang Mendaftar untuk Berperang di Ukraina

Meskipun demikian, 55% orang yang disurvei masih menentang pemberian konsesi teritorial apa pun kepada Rusia.

Mengutip Reuters, KIIS mengatakan mereka yang disurvei tidak menganggap konsesi tersebut sama dengan mengakui wilayah tersebut sebagai milik Rusia.

"Sebagian orang siap menunda pembebasan wilayah tertentu hingga masa depan pada waktu yang lebih baik," kata KIIS.

Rusia menduduki sekitar 18% wilayah Ukraina, termasuk semenanjung Krimea yang direbutnya pada tahun 2014.

Baca Juga: Rusia Kritik AS yang Ikut Campur Terlalu Dalam di Perang Ukraina

Pasukan militer Ukraina tahun ini mulai memasuki fase yang tidak menguntungkan dalam menghadapi serangan Rusia, terutama sejak serangan balasan mereka gagal menghasilkan kemajuan yang signifikan tahun lalu.

Pada tahun 2022 lalu, Rusia secara sepihak mencaplok wilayah Ukraina di Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia.

Di tahun yang sama, Rusia juga melakukan referendum yang menghasilkan berdirinya negara boneka Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk. Referendum ini secara internasional dianggap ilegal.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×