kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.488   46,00   0,30%
  • IDX 7.729   -6,30   -0,08%
  • KOMPAS100 1.201   -0,44   -0,04%
  • LQ45 958   -0,72   -0,08%
  • ISSI 233   -0,15   -0,07%
  • IDX30 492   -0,17   -0,03%
  • IDXHIDIV20 591   0,01   0,00%
  • IDX80 137   -0,02   -0,02%
  • IDXV30 143   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 164   -0,23   -0,14%

Survei: Warga Ukraina Rela Serahkan Wilayah ke Rusia Demi Akhiri Perang


Sabtu, 27 Juli 2024 / 09:00 WIB
Survei: Warga Ukraina Rela Serahkan Wilayah ke Rusia Demi Akhiri Perang
ILUSTRASI. Bendera Rusia dan Ukraina terlihat di atas meja sebelum pembicaraan antara pejabat kedua negara di wilayah Gomel, Belarusia 28 Februari 2022.


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Sebagian masyarakat Ukraina sepertinya mulai lelah menghadapi perang. Dalam sebuah jajak pendapat, beberapa responden mulai rela menyerahkan sebagian wilayah negara kepada Rusia asalkan perang bisa berakhir.

Survei ini dilakukan oleh Institut Sosiologi Internasional Kyiv (KIIS) terhadap 1.067 orang pada 16-22 Mei 2024. Hasilnya, 32% bersedia menyetujui beberapa bentuk konsesi teritorial.

Angka tersebut naik dari hanya 10% dalam survei serupa yang dilakukan tahun lalu dan 19% pada survei akhir tahun lalu.

Baca Juga: Moskow Naikkan Honor Tentara yang Mendaftar untuk Berperang di Ukraina

Meskipun demikian, 55% orang yang disurvei masih menentang pemberian konsesi teritorial apa pun kepada Rusia.

Mengutip Reuters, KIIS mengatakan mereka yang disurvei tidak menganggap konsesi tersebut sama dengan mengakui wilayah tersebut sebagai milik Rusia.

"Sebagian orang siap menunda pembebasan wilayah tertentu hingga masa depan pada waktu yang lebih baik," kata KIIS.

Rusia menduduki sekitar 18% wilayah Ukraina, termasuk semenanjung Krimea yang direbutnya pada tahun 2014.

Baca Juga: Rusia Kritik AS yang Ikut Campur Terlalu Dalam di Perang Ukraina

Pasukan militer Ukraina tahun ini mulai memasuki fase yang tidak menguntungkan dalam menghadapi serangan Rusia, terutama sejak serangan balasan mereka gagal menghasilkan kemajuan yang signifikan tahun lalu.

Pada tahun 2022 lalu, Rusia secara sepihak mencaplok wilayah Ukraina di Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia.

Di tahun yang sama, Rusia juga melakukan referendum yang menghasilkan berdirinya negara boneka Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk. Referendum ini secara internasional dianggap ilegal.




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×