Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Korea Utara diketahui telah memasok amunisi dan rudal untuk membantu Rusia melancarkan perangnya melawan Ukraina. Akan tetapi, laporan terkini mengklaim, negara tertutup itu juga mengirimkan sejumlah besar pasukan.
Mengutip The Guardian, laporan tersebut dikonfirmasi minggu ini oleh presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, yang mengatakan hubungan antara Moskow dan Pyongyang memasuki fase baru yang lebih mengkhawatirkan.
Rusia butuh pasukan Korea Utara
Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan mitranya dari Korea Utara, Kim Jong-un, menandatangani "perjanjian bantuan bersama" rahasia pada bulan Juni yang mungkin telah memfasilitasi transfer amunisi dan rudal – dan sekarang personel.
Pengalihan sejumlah besar pasukan Korea Utara terjadi di tengah laporan di media Ukraina bahwa Putin sedang berjuang untuk memobilisasi lebih banyak orang Rusia di tengah meningkatnya kegelisahan di dalam negeri tentang lamanya dan biaya perang, baik secara finansial maupun dalam hal korban jiwa.
Minggu lalu, New York Times melaporkan bahwa September adalah bulan "paling berdarah" bagi pasukan Rusia yang bertempur dalam perang tersebut. Data menunjukkan, 115.000 warga Rusia tewas sejak dimulainya perang dan 500.000 orang lainnya terluka.
Minggu ini, Kyiv Post mengutip sumber militer Ukraina yang mengatakan bahwa sebanyak 3.000 tentara Korea Utara dipasok dengan senjata ringan dan amunisi sebelum mereka dikerahkan dalam operasi berisiko tinggi yang bertujuan untuk mengurangi tekanan pada pasukan Rusia.
Meskipun rincian kesepakatan Putin-Kim tidak pernah dipublikasikan, laporan media mengatakan beberapa ribu tentara Korea Utara sedang dilatih di Rusia dan dapat dikerahkan di garis depan pada akhir tahun.
Baca Juga: Militer Korsel Tak akan Tanggapi Klaim Korut atas Penerbangan Drone di Pyongyang
Itu akan menjadi tambahan bagi puluhan teknisi Korea Utara yang dilaporkan telah dikirim ke Ukraina untuk membantu pengerahan senjata yang diekspor, termasuk rudal balistik KN-23.
Seberapa kuat pasukan Korea Utara?
Kremlin menepis tudingan yang dilayangkan Zelenskiy.
Di sisi lain, prospek pasukan Korea Utara yang bertempur di pihak Moskow di jantung Eropa menimbulkan pertanyaan: seberapa kuatkah tentara Pyongyang dan apakah mereka sanggup mengirim pasukannya ke Ukraina?
Melansir Euronews, Korea Utara memiliki militer terbesar keempat di dunia, dengan hampir 1,3 juta personel aktif yang mewakili sekitar 5% dari total populasi.
Baca Juga: Korea Utara Mengobarkan Api Ketegangan, Jalan dan Rel Penghubung Korsel Dihancurkan
Sebanyak 600.000 personel tambahan diyakini bertugas sebagai tentara cadangan.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah menjadikan pengeluaran pertahanan sebagai prioritas. Pyongyang menyatakan pada bulan Januari bahwa 15,9% dari total pengeluaran pemerintah untuk tahun ini akan digunakan untuk pertahanan.
Meskipun Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) yang dikelola pemerintah tidak memberikan angka spesifik, perkiraan ini serupa dengan yang diumumkan dalam beberapa tahun terakhir.
Sementara itu, perkiraan independen mengatakan bahwa Pyongyang kemungkinan menghabiskan sekitar 36,3% dari PDB-nya untuk militernya pada tahun 2023. Ini menjadikannya sebagai negara pembelanja tertinggi kedua dalam kategori ini di seluruh dunia.
Sementara, tentara Korea Utara juga dilaporkan menggunakan teknologi dan peralatan tempur yang sudah ketinggalan zaman, para pemimpinnya menebus perbedaan dalam teknologi dengan memobilisasi pasukannya dalam jumlah besar, mirip dengan Moskow.
Tonton: Kerjasama Pertahanan antara Rusia-Korea Utara Bikin Penasaran, Ini Jawaban Kremlin
Pengamatan ini digaungkan oleh sekretaris pers Pentagon, Mayor Patrick Ryder, yang mengatakan pada bulan Juni bahwa Rusia akan menggunakan tentara Pyongyang sebagai umpan meriam, seperti halnya pasukannya sendiri.
Namun, bagi banyak orang, kemajuan Korea Utara di bidang rudal balistik dan senjata nuklir jauh lebih memprihatinkan.