Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Apple dan para pemasoknya telah mempercepat peralihan dari ekonomi nomor 2 dunia, sebuah proses yang dimulai ketika pembatasan ketat akibat Covid menghambat produksi di pabrik terbesarnya.
Tarif yang diberlakukan oleh Trump serta ketegangan Beijing-Washington mendorong Apple untuk memperkuat upaya tersebut.
Fasilitas iPhone di India memproduksi lebih dari 40 juta unit per tahun, sekitar 20% dari produksi tahunan Apple.
Sementara Trump telah mendorong Apple untuk membuat iPhone di AS, kurangnya bakat teknik dan manufaktur dalam negeri akan membuat hal itu hampir mustahil dalam jangka pendek.
"Apple memiliki salah satu rantai pasokan paling canggih yang dibangun selama bertahun-tahun,” kata Pathak. “Mengganggu itu atau sepenuhnya pindah dari India atau China akan sangat sulit.”
Tonton: Terdesak Perang Dagang, Apple Pindahkan Produksi iPhone untuk Pasar AS ke India
Trump juga membahas negosiasi tarif dengan India, dengan mengatakan negara Asia Selatan itu telah mengajukan tawaran untuk menurunkan pajak impor atas barang-barang AS.
Menurut Trump, India memiliki salah satu hambatan tarif tertinggi di dunia dan sangat sulit untuk menjual produk Amerika di negara dengan populasi terbanyak di dunia itu.
Sebagian besar iPhone buatan India dirakit di pabrik Foxconn Technology Group di India selatan. Cabang manufaktur elektronik Tata Group, yang membeli bisnis lokal Wistron Corp. dan menjalankan operasi Pegatron Corp. di India, merupakan pemasok utama lainnya.
Tata dan Foxconn juga membangun pabrik baru dan menambah kapasitas produksi di India selatan, Bloomberg News melaporkan sebelumnya.