kontan.co.id
banner langganan top
Selasa, 1 April 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.826.000   20.000   1,11%
  • USD/IDR 16.565   5,00   0,03%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%
  • EMAS 1.826.000   20.000   1,11%
  • USD/IDR 16.565   5,00   0,03%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%
  • EMAS 1.826.000   20.000   1,11%
  • USD/IDR 16.565   5,00   0,03%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Warren Buffett Seorang Introvert, Ini Trik yang Membuatnya Berhasil Jadi Miliarder


Rabu, 26 Maret 2025 / 02:00 WIB
Warren Buffett Seorang Introvert, Ini Trik yang Membuatnya Berhasil Jadi Miliarder
ILUSTRASI. Warren Buffett adalah contoh nyata dalam dunia bisnis yang sering kali mengagungkan kepribadian ekstrovert. REUTERS/Rick Wilking


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Warren Buffett adalah contoh nyata dalam dunia bisnis yang sering kali mengagungkan kepribadian ekstrovert. 

Buffett yang memiliki nilai kekayaan sebesar US$ 163 miliar menunjukkan banyak sifat introvert klasik.

Yang luar biasa, Buffett berhasil menjadi miliarder meskipun dirinya seorang introvert. Bahkan, sifat introvertnya telah berperan penting dalam kesuksesannya. 

Pendekatannya yang bijaksana dan terukur terhadap bisnis dan investasi telah membantunya membangun Berkshire Hathaway menjadi perusahaan yang kuat dan menciptakan kekayaan yang telah menjadikannya salah satu orang terkaya di dunia.

Mengutip New Trader U, berikut adalah penjelasan bagaimana sifat introvertnya menghasilkan nilai miliaran dolar:

1. Buffett Mengaku Seorang Introvert

Warren Buffett tidak menyembunyikan sifat introvertnya dan secara terbuka mengakuinya. Sepanjang kariernya, dia menggambarkan dirinya sebagai seseorang yang menganggap situasi sosial menantang.

Buffett "takut" berbicara di depan umum, sifat introvert yang umum di masa mudanya. Alih-alih menerima keterbatasan ini, ia mengambil tindakan dengan mendaftar di kursus berbicara di depan umum Dale Carnegie untuk mengembangkan keterampilan penting ini. 

Baca Juga: 5 Aturan Jadi Kaya dari Warren Buffett yang Diabaikan Kelas Menengah

Sertifikat penyelesaian kursus tahun 1952 ini masih tergantung di kantornya—pengingat komitmennya untuk berkembang meskipun ia memiliki kecenderungan alami.

Kesadaran diri ini sangat penting; dengan memahami sifat introvertnya, Buffett telah menciptakan sistem dan pendekatan yang sesuai dengan kepribadiannya, bukan melawannya.

2. Sabar dan Menunggu Investasi yang Tepat dengan Diam-Diam

Salah satu kualitas Buffett yang paling terkenal adalah kesabarannya yang luar biasa—sifat introvert yang klasik. 

Saat orang lain mengejar keuntungan cepat atau bereaksi terhadap fluktuasi pasar, Buffett dikenal dengan sikapnya yang diam-diam menunggu peluang yang tepat.

Kesabaran ini terwujud dalam pendekatan jangka panjangnya terhadap investasi, yang banyak di antaranya telah ia pegang selama beberapa dekade. 

Ketika ia menemukan perusahaan dengan fundamental kuat yang ia pahami dengan baik, ia merasa puas untuk mempertahankannya saat pasar naik turun. 

Pendekatan yang sabar ini telah memungkinkan peracikan untuk menghasilkan keajaiban pada investasi seperti Coca-Cola, yang telah ia pegang sejak tahun 1980-an.

Proses pengambilan keputusan yang penuh pertimbangan dan tidak tergesa-gesa—yang umum bagi banyak orang introvert—telah menjadi landasan keberhasilan investasinya.

Baca Juga: 5 Barang yang Kudu Dibeli Agar Lebih Bahagia Menurut Warren Buffett

3. Gaya Hidup Buffett Sangat Sederhana Meskipun Kekayaannya Sangat Besar

Meskipun menjadi salah satu orang terkaya di dunia, Buffett mempertahankan gaya hidup yang sederhana. Ia masih tinggal di rumah Omaha yang dibelinya pada tahun 1958 seharga US$ 31.500.

Kurangnya kemewahan ini mencerminkan kecenderungan introvert untuk menghindari pamer dan validasi eksternal. Sementara banyak miliarder membeli rumah mewah, kapal pesiar, dan pulau pribadi, Buffett menemukan kepuasan dalam kesenangan sederhana dan memfokuskan energinya pada pekerjaannya daripada memamerkan statusnya.

Kerendahan hatinya ini telah memberinya rasa hormat yang besar dan memungkinkannya untuk fokus pada apa yang benar-benar penting dalam bisnis: menciptakan nilai sejati daripada sekadar kesuksesan.

4. Berpikir Mendalam Daripada Bertindak, Keunggulan Investasi Seorang Introvert

Buffett terkenal menghabiskan hingga 80% hari kerjanya untuk membaca dan berpikir—kegiatan yang sangat cocok untuk seorang introvert. 

Sementara kaum ekstrovert mungkin merasa gelisah tanpa interaksi sosial, Buffett berkembang pesat dalam jam-jam konsentrasi yang tenang ini.

Penelitian yang mendalam ini telah memberinya keuntungan informasi sepanjang kariernya. Kebiasaannya yang rakus membaca—membaca laporan tahunan, surat kabar, dan buku—telah menginformasikan keputusan investasi besar dari American Express hingga Apple.

Di dunia di mana banyak investor bergantung pada kiat cepat atau analisis tingkat permukaan, kecenderungan Buffett yang introvert terhadap pemikiran mendalam telah memberinya wawasan yang tidak disadari orang lain.

5. Mengatasi Rasa Takut Berbicara di Depan Publik

Perjalanan Buffett dari ketakutan berbicara di depan publik hingga dengan percaya diri berbicara di depan 40.000 orang di pertemuan tahunan Berkshire sungguh luar biasa. 

Saat masih muda, ia begitu takut berbicara di depan publik sehingga ia menghindari mata kuliah yang mengharuskan presentasi.

Melalui kursus Dale Carnegie, ia mempelajari teknik untuk mengelola rasa takut ini, termasuk membingkai ulang respons fisiologisnya terhadap berbicara sebagai kegembiraan, bukan kecemasan. 

Baca Juga: Kebiasaaan Buruk Bikin Miskin, Ini 2 Cara Menyingkirkannya ala Warren Buffett

Dengan menghadapi tantangan introvert klasik ini secara langsung, Buffett memperoleh kemampuan untuk mengomunikasikan visi bisnisnya secara efektif kepada investor, mitra, dan publik—keterampilan yang sangat penting untuk membangun kepercayaan pada kepemimpinannya.

6. Temperamen yang Tepat, Kepribadiannya yang Berhati-hati Membentuk Strateginya

Buffett telah menyatakan bahwa "kualitas terpenting bagi seorang investor adalah temperamen, bukan kecerdasan." Kepribadiannya yang introvert dan berhati-hati telah terbukti sempurna untuk dunia investasi.

Sementara orang lain mungkin terhanyut dalam euforia pasar atau kepanikan, Buffett mempertahankan stabilitas emosional—kualitas yang sering dikaitkan dengan kaum introvert. 

Temperamen ini telah membantunya mengikuti nasihatnya yang terkenal: “Takutlah ketika orang lain rakus dan rakus saat orang lain takut.” 

Dengan tetap tenang selama turbulensi pasar, ia terhindar dari kerugian besar yang berasal dari pengambilan keputusan emosional dan memanfaatkan peluang ketika orang lain panik.

Baca Juga: 8 Kebiasaan Warren Buffett yang Membuat Mentalnya Tetap Tajam Diumur 94 Tahun

7. Kesendirian Terjadwal yang Disengaja Buffett untuk Mengisi Ulang Energi

Tidak seperti banyak eksekutif dengan jadwal padat, Buffett sangat menjaga waktunya. Ia dikenal karena menjaga jadwal yang jelas, menciptakan ruang untuk berpikir dan berefleksi.

Hal ini mencerminkan kebutuhan introvert untuk menyendiri untuk mengisi ulang energi dan memproses informasi. 

"Saya bersikeras agar banyak waktu dihabiskan, hampir setiap hari, hanya untuk duduk dan berpikir," Buffett menjelaskan. 

Penciptaan ruang mental yang disengaja ini memungkinkan pengambilan keputusan dan pemikiran strategis yang lebih tepat.

Sementara orang lain mungkin mengisi setiap momen dengan rapat dan panggilan, pendekatan introvert Buffett terhadap manajemen waktu telah memberinya kejernihan mental yang dibutuhkan untuk membuat keputusan investasi terbaik.

8. Menjadi Diam Membuatnya Lebih Bijaksana

Buffett terkenal sebagai pendengar yang luar biasa, salah satu kekuatan introvert klasik lainnya. Dalam rapat dan percakapan, ia mengamati dan mendengarkan dengan saksama sebelum berbicara.

Kualitas ini memberinya wawasan yang mungkin tidak diketahui orang lain dan membantunya membangun hubungan yang kuat dengan pemilik bisnis yang mempertimbangkan untuk menjual ke Berkshire Hathaway. 

Banyak yang mengomentari kemampuan Buffett untuk mengajukan pertanyaan yang tajam dan menyerap apa yang dikatakan orang lain.

Keterampilan mendengarkan ini memberinya informasi yang berharga sepanjang kariernya dan membangun kepercayaan dengan mitra potensial yang menghargai kejujuran dalam mendengarkan.

9. Pengambilan Keputusan yang Independen, Teguh Melawan Hype Pasar

Ciri khas pendekatan Buffett adalah kemampuannya untuk berpikir secara independen dari tren pasar—kualitas yang sering dikaitkan dengan kaum introvert yang cenderung membentuk opini mereka sendiri daripada mengikuti orang banyak.

Kemandirian ini terbukti dalam penghindarannya terhadap gelembung dot-com pada akhir 1990-an. Ia menolak untuk berinvestasi di perusahaan teknologi yang tidak ia pahami meskipun ada kritik bahwa ia kehilangan banyak hal. Disiplinnya melindungi Berkshire dari kerugian besar ketika gelembung itu pecah.

Pemikiran independen ini —mengambil keputusan berdasarkan analisisnya sendiri alih-alih tekanan eksternal— telah berulang kali melindungi investasinya dari kegilaan pasar dan memungkinkannya mengidentifikasi peluang yang tidak dihargai yang diabaikan orang lain.

Tonton: Warren Buffett Tawarkan 1 Nasihat Perencanaan Harta untuk Kelas Menengah

10. Merangkul Kekuatan Introvert Alih-alih Mengubah Sifatnya

Buffett telah merangkul kualitas introvertnya sepanjang kariernya alih-alih mencoba mengubah dirinya menjadi seorang ekstrovert. 

Dia membangun sistem yang sesuai dengan kecenderungan alaminya, menciptakan pendekatan investasi dan budaya perusahaan yang menghargai analisis yang cermat, pemikiran jangka panjang, dan substansi daripada sekadar basa-basi.

Keaslian ini telah menjadi ciri khas gaya kepemimpinannya dan budaya perusahaan Berkshire. 

Dengan mengandalkan kekuatannya alih-alih mencoba menyesuaikan diri dengan norma bisnis yang ekstrovert, Buffett telah menciptakan pendekatan yang khas dan sangat sukses terhadap investasi dan kepemimpinan bisnis.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×