Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Warren Buffett adalah contoh nyata dalam dunia bisnis yang sering kali mengagungkan kepribadian ekstrovert.
Buffett yang memiliki nilai kekayaan sebesar US$ 163 miliar menunjukkan banyak sifat introvert klasik.
Yang luar biasa, Buffett berhasil menjadi miliarder meskipun dirinya seorang introvert. Bahkan, sifat introvertnya telah berperan penting dalam kesuksesannya.
Pendekatannya yang bijaksana dan terukur terhadap bisnis dan investasi telah membantunya membangun Berkshire Hathaway menjadi perusahaan yang kuat dan menciptakan kekayaan yang telah menjadikannya salah satu orang terkaya di dunia.
Mengutip New Trader U, berikut adalah penjelasan bagaimana sifat introvertnya menghasilkan nilai miliaran dolar:
1. Buffett Mengaku Seorang Introvert
Warren Buffett tidak menyembunyikan sifat introvertnya dan secara terbuka mengakuinya. Sepanjang kariernya, dia menggambarkan dirinya sebagai seseorang yang menganggap situasi sosial menantang.
Buffett "takut" berbicara di depan umum, sifat introvert yang umum di masa mudanya. Alih-alih menerima keterbatasan ini, ia mengambil tindakan dengan mendaftar di kursus berbicara di depan umum Dale Carnegie untuk mengembangkan keterampilan penting ini.
Baca Juga: 5 Aturan Jadi Kaya dari Warren Buffett yang Diabaikan Kelas Menengah
Sertifikat penyelesaian kursus tahun 1952 ini masih tergantung di kantornya—pengingat komitmennya untuk berkembang meskipun ia memiliki kecenderungan alami.
Kesadaran diri ini sangat penting; dengan memahami sifat introvertnya, Buffett telah menciptakan sistem dan pendekatan yang sesuai dengan kepribadiannya, bukan melawannya.
2. Sabar dan Menunggu Investasi yang Tepat dengan Diam-Diam
Salah satu kualitas Buffett yang paling terkenal adalah kesabarannya yang luar biasa—sifat introvert yang klasik.
Saat orang lain mengejar keuntungan cepat atau bereaksi terhadap fluktuasi pasar, Buffett dikenal dengan sikapnya yang diam-diam menunggu peluang yang tepat.
Kesabaran ini terwujud dalam pendekatan jangka panjangnya terhadap investasi, yang banyak di antaranya telah ia pegang selama beberapa dekade.
Ketika ia menemukan perusahaan dengan fundamental kuat yang ia pahami dengan baik, ia merasa puas untuk mempertahankannya saat pasar naik turun.
Pendekatan yang sabar ini telah memungkinkan peracikan untuk menghasilkan keajaiban pada investasi seperti Coca-Cola, yang telah ia pegang sejak tahun 1980-an.
Proses pengambilan keputusan yang penuh pertimbangan dan tidak tergesa-gesa—yang umum bagi banyak orang introvert—telah menjadi landasan keberhasilan investasinya.
Baca Juga: 5 Barang yang Kudu Dibeli Agar Lebih Bahagia Menurut Warren Buffett
3. Gaya Hidup Buffett Sangat Sederhana Meskipun Kekayaannya Sangat Besar
Meskipun menjadi salah satu orang terkaya di dunia, Buffett mempertahankan gaya hidup yang sederhana. Ia masih tinggal di rumah Omaha yang dibelinya pada tahun 1958 seharga US$ 31.500.
Kurangnya kemewahan ini mencerminkan kecenderungan introvert untuk menghindari pamer dan validasi eksternal. Sementara banyak miliarder membeli rumah mewah, kapal pesiar, dan pulau pribadi, Buffett menemukan kepuasan dalam kesenangan sederhana dan memfokuskan energinya pada pekerjaannya daripada memamerkan statusnya.
Kerendahan hatinya ini telah memberinya rasa hormat yang besar dan memungkinkannya untuk fokus pada apa yang benar-benar penting dalam bisnis: menciptakan nilai sejati daripada sekadar kesuksesan.