Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Aturan ini juga memperketat kontrol pada jenis memori bernama DRAM yang diperlukan untuk membuat memori bandwidth tinggi, yang digunakan pada prosesor AI.
Perubahan ini diperkirakan akan memengaruhi barang dan teknologi yang ditujukan untuk Changxin Memory Technologies (CXMT), pembuat chip memori Tiongkok. CXMT belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar.
Penambahan Entitas
Perusahaan dimasukkan ke Entity List jika kegiatannya dianggap bertentangan dengan keamanan nasional atau kepentingan kebijakan luar negeri AS.
Selain Zhipu AI, sembilan entitas lainnya masuk daftar hitam karena terlibat dalam modernisasi militer melalui penelitian kecerdasan buatan canggih. Sebagian besar merupakan entitas terkait Zhipu.
Sebanyak 16 perusahaan, termasuk unit Sophgo, terlibat dalam pengembangan chip yang mendukung sistem senjata canggih China, senjata pemusnah massal, dan aplikasi pengawasan teknologi tinggi. Mereka juga ditargetkan karena risiko penyalahgunaan oleh Huawei, menurut Departemen Perdagangan.
Baca Juga: Jelang Kembalinya Trump, AS Beri Pendanaan US$ 6,6 Miliar pada TSMC
Perwakilan Kedutaan Besar Tiongkok di Washington belum memberikan komentar atas keputusan ini.
Aturan baru ini menjadi bagian dari serangkaian pembatasan ekspor yang dikeluarkan menjelang akhir masa pemerintahan Biden. Pada Senin, AS meluncurkan rencana ambisius untuk mengendalikan pengembangan AI canggih di seluruh dunia.