kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.035.000   26.000   1,29%
  • USD/IDR 16.449   10,00   0,06%
  • IDX 7.866   64,56   0,83%
  • KOMPAS100 1.100   10,59   0,97%
  • LQ45 795   1,66   0,21%
  • ISSI 269   3,22   1,21%
  • IDX30 412   1,18   0,29%
  • IDXHIDIV20 479   1,50   0,31%
  • IDX80 121   0,39   0,32%
  • IDXV30 133   1,12   0,85%
  • IDXQ30 133   0,61   0,46%

Atasi Islamophobia, pemimpin negara Muslim gelar pertemuan di Malaysia


Rabu, 18 Desember 2019 / 22:04 WIB
Atasi Islamophobia, pemimpin negara Muslim gelar pertemuan di Malaysia
ILUSTRASI. Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad saat menghadiri pelantikan Presiden Indonesia Joko Widodo di gedung DPR, Jakarta, 20 Oktober 2019.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Para pemimpin negara Muslim termasuk Turki dan Iran berkumpul di Malaysia, Rabu (18/12), untuk mengatasi masalah-masalah umat Islam pada pertemuan puncak yang mendapat tentangan dari Arab Saudi dan Pakistan.

Pada sambutan jamuan makan malam, Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan, KTT Kuala Lumpur bertujuan untuk "melakukan sesuatu" guna meningkatkan kehidupan umat Islam dan mengatasi Islamophobia.

"Kita perlu menemukan cara untuk mengatasi kekurangan kita, ketergantungan kita pada non-Muslim, untuk melindungi diri kita dari musuh-musuh Islam," kata Mahathir yang berusia 94 tahun, perdana menteri tertua di dunia dan salah satu yang paling vokal, seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Pemain Arsenal kritik tindakan Beijing atas Muslim Uighur, China meradang

KTT yang berlangsung selama empat hari itu kemungkinan juga membahas peningkatan kemarahan atas tindakan China terhadap Muslim Uighur di Xinjiang, sebuah topik yang tentu akan membuat Beijing kesal.

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan bersama Mahathir dan Presiden Turki Tayyip Erdogan yang sebetulnya menjadi penggerak utama di belakang KTT, membuat keputusan yang terlambat untuk membatalkan kehadirannya.




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×