kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Deteksi 2 kasus pertama, Korea Selatan waspada varian Delta Plus


Selasa, 03 Agustus 2021 / 17:30 WIB
Deteksi 2 kasus pertama, Korea Selatan waspada varian Delta Plus
ILUSTRASI. Seorang wanita berjalan-jalan di Taman Sungai Han di tengah pandemi penyakit virus corona (COVID-19), di Seoul, Korea Selatan, 2 Juni 2021. REUTERS/Kim Hong-Ji


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Selatan mendeteksi dua kasus pertama dari varian baru virus corona Delta Plus, Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mengatakan pada Selasa (3 Agustus), ketika negeri ginseng berjuang dengan gelombang COVID-19 keempat.

Varian Delta Plus adalah sub-garis keturunan dari varian Delta yang pertama kali ditemukan di India, dan telah memperoleh mutasi protein lonjakan yang disebut K417N, yang juga ditemukan dalam varian Beta yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan.

Laporan kasus Delta Plus sejauh ini sedikit, dan beberapa negara, termasuk Inggris, Portugal, juga India, telah melaporkan beberapa infeksi.

"Kasus pertama (di Korea Selatan) diidentifikasi pada seorang pria berusia 40-an yang tidak memiliki catatan perjalanan baru-baru ini," kata KDCA kepada Reuters yang menambahkan, sumber penularan sedang mereka selidiki.

Park Young-joon, pejabat KDCA, dalam konferensi pers mengatakan, hasil tes terhadap sekitar 280 orang yang melakukan kontak dengan pria itu menunjukkan, hanya putranya yang positif juga. Hanya, tidak jelas apakah putranya juga terinfeksi Delta Plus.

Baca Juga: Makin gawat, Korea Selatan juga temukan dua kasus pertama Covid-19 varian Delta Plus

Kasus kedua ditemukan pada seorang musafir yang kembali dari Amerika Serikat. Orang tersebut telah divaksinasi dengan dua dosis vaksin AstraZeneca sebelum perjalanan, menurut Park.

Otoritas kesehatan menyatakan, beberapa vaksin utama bekerja melawan varian Delta yang sangat menular, yang telah menjadi dominan di banyak negara. Tetapi, telah menimbulkan kekhawatiran atas strain baru bisa menghindari beberapa vaksin.

Analisis genetik dari 3.014 infeksi minggu lalu menemukan 64% adalah varian Delta, data KDCA menunjukkan. Tanda yang jelas bahwa varian tersebut telah menjadi strain dominan di Korea Selatan. Cuma, kasus di antara yang divaksinasi lengkap tetap rendah.

Beberapa ilmuwan menyebutkan, varian Delta Plus mungkin lebih menular. Studi sedang berlangsung di India dan global untuk menguji efektivitas vaksin terhadap mutasi ini.

Korea Selatan melaporkan 1.202 kasus baru COVID-19 pada Senin, membawa total kasus di negara ini menjadi 202.203 infeksi, dengan 2.104 kematian.

Korea Selatan pada Selasa mengatakan, telah memberi 20 juta orang, atau 39% dari populasinya, setidaknya satu dosis vaksin. Sementara 14,1% telah divaksinasi sepenuhnya. Negara ini bertujuan untuk mengimunisasi setidaknya 36 juta orang pada September.

Selanjutnya: Varian Delta jadi varian paling dominan pada kasus Covid-19 di Korea Selatan




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×