kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.383.000   -4.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.672   17,00   0,10%
  • IDX 8.529   -16,83   -0,20%
  • KOMPAS100 1.177   -2,14   -0,18%
  • LQ45 851   -1,47   -0,17%
  • ISSI 302   -0,50   -0,17%
  • IDX30 439   -0,64   -0,15%
  • IDXHIDIV20 507   -0,62   -0,12%
  • IDX80 132   -0,29   -0,22%
  • IDXV30 137   -0,38   -0,27%
  • IDXQ30 139   -0,29   -0,21%

Gelombang PHK Melanda AS: Cek Daftar Perusahaan yang Baru PHK Ribuan Karyawan


Jumat, 28 November 2025 / 09:26 WIB
Gelombang PHK Melanda AS: Cek Daftar Perusahaan yang Baru PHK Ribuan Karyawan
ILUSTRASI. Departemen Tenaga Kerja melaporkan ekonomi AS kehilangan 4.000 pekerjaan di bulan Agustus. Mandatory Credit: Grace Hollars-USA TODAY Sports 


Sumber: Associate Press | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Mencari pekerjaan saat ini bukan perkara mudah di Amerika Serikat (AS).

Di tengah ketidakpastian ekonomi, sejumlah analis menyebut kondisi pasar tenaga kerja berada dalam situasi “tidak merekrut tetapi juga tidak memecat besar-besaran.” Banyak perusahaan hanya membuka posisi tertentu, bahkan sebagian menghentikan rekrutmen sama sekali. Namun di sisi lain, gelombang PHK dalam skala besar tetap terjadi dan semakin membuat pekerja cemas.

Mengutip AP, beberapa perusahaan menyalahkan meningkatnya biaya operasional, termasuk dampak tarif baru yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump serta perubahan pola belanja konsumen. Ada juga perusahaan yang melakukan restrukturisasi internal atau mengalihkan anggaran ke pengembangan kecerdasan buatan (AI).

Situasi lebih tidak menentu lagi terjadi bagi pegawai pemerintah federal. Setelah Trump kembali menjabat awal tahun ini, ribuan pekerjaan di pemerintahan dihapus. Penutupan pemerintah selama 43 hari—yang menjadi rekor—juga membuat banyak pekerja tidak menerima gaji.

Salah satu contohnya, sebuah gerai IKEA di pinggiran Washington DC memberikan sarapan gratis bagi pekerja pemerintah yang terdampak shutdown.

Kondisi ini juga mengganggu penerbitan data ekonomi penting. Dalam laporan yang tertunda, Departemen Tenaga Kerja melaporkan AS menambah 119.000 pekerjaan pada September — angka yang mengejutkan. Namun tingkat pengangguran naik menjadi 4,4%. Lebih buruk lagi, data revisi menunjukkan ekonomi justru kehilangan 4.000 pekerjaan di bulan Agustus. Karena shutdown, laporan pekerjaan terbaru untuk bulan Oktober tidak akan dirilis.

Perusahaan Besar yang Baru Saja Mengumumkan PHK:

Baca Juga: Bitcoiners Serang JPMorgan, Tuduh Manipulasi Demi Produk BTC Berleveraged

HP

Pada November, HP mengumumkan akan memangkas 4.000–6.000 karyawan sebagai bagian dari efisiensi operasional dan adopsi AI. Target penyelesaian: akhir tahun fiskal 2028.

Verizon

Masih pada November, Verizon mulai memecat lebih dari 13.000 karyawan dengan alasan penyederhanaan operasi.

General Motors

GM akan memangkas sekitar 1.700 pekerja di Michigan dan Ohio mulai akhir Oktober karena permintaan kendaraan listrik melemah. PHK sementara tambahan diperkirakan terjadi awal tahun depan.

Paramount

Setelah merger senilai US$8 miliar dengan Skydance, Paramount berencana memangkas 2.000 pekerja—sekitar 10% tenaga kerjanya. Sebagian PHK sudah dimulai sejak Oktober.

Perusahaan juga mengumumkan penghapusan 1.600 posisi tambahan akibat penjualan divisi media di Argentina dan Chile, serta 600 pekerja yang memilih pensiun dini karena kebijakan kembali bekerja ke kantor penuh waktu.

Amazon

Pada Oktober, Amazon mengumumkan PHK terhadap 14.000 karyawan korporat (sekitar 4% tenaga kerja). Sebagian besar diberi waktu 90 hari untuk mencari posisi internal baru.

UPS

UPS mengungkapkan telah memangkas 48.000 pekerja sebagai bagian dari strategi perbaikan bisnis. Perusahaan juga menutup operasi di 93 gedung.

Target

Pada Oktober, Target menghapus 1.800 posisi (8% tenaga kerja korporat global).

Baca Juga: Update Tragedi Hong Kong: 94 Tewas, Ratusan Hilang, Xi Jinping Beri Pernyataan

Nestlé

Nestlé mengumumkan rencana PHK global sebanyak 16.000 pekerja untuk mengurangi biaya di tengah tekanan harga bahan baku dan tarif impor.

Lufthansa Group

Mengumumkan pengurangan 4.000 pekerjaan hingga 2030, seiring peningkatan penggunaan AI dan digitalisasi.

Novo Nordisk

Produsen Ozempic dan Wegovy ini akan memangkas 9.000 pekerja (11% tenaga kerja) sebagai bagian dari restrukturisasi.

ConocoPhillips

Raksasa minyak ini akan mem-PHK hingga seperempat tenaga kerjanya, memengaruhi 2.600–3.250 pekerja sebelum akhir 2025.

Intel

Intel memangkas puluhan ribu pekerjaan sebagai bagian dari upaya penyelamatan bisnis. Target karyawan tersisa pada akhir tahun ini: 75.000 orang, turun dari 99.500 tahun lalu.

Microsoft

Pada Mei, Microsoft memulai PHK terhadap sekitar 6.000 pekerja, disusul pemangkasan tambahan 9.000 posisi beberapa bulan setelahnya.

Procter & Gamble

Pada Juni, P&G menyatakan akan menghapus hingga 7.000 pekerjaan selama dua tahun ke depan (sekitar 6% tenaga kerja global).

Tonton: Kereta Wisata Jakarta–Sukabumi–Cianjur Dijadwalkan Meluncur Akhir Tahun Ini

Kesimpulan

Pasar tenaga kerja global sedang mengalami fase sulit. Meski beberapa perusahaan menghentikan perekrutan tanpa melakukan PHK besar, banyak korporasi besar justru memilih memangkas biaya operasional melalui pengurangan tenaga kerja—sering kali dikaitkan dengan otomatisasi, restrukturisasi, penurunan permintaan, dan pergeseran strategi ke AI. Kondisi ini memperburuk rasa khawatir pekerja dan pencari kerja, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi, tarif baru, dan tekanan politik. Jika tren ini berlanjut, lapangan kerja tradisional mungkin akan menyusut lebih cepat daripada munculnya peluang baru.

Selanjutnya: Rekomendasi HP Murah Buat Main PUBG & Call of Duty, Punya Chipset yang Tangguh!

Menarik Dibaca: Rekomendasi HP Murah Buat Main PUBG & Call of Duty, Punya Chipset yang Tangguh!




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×