Sumber: The Guardian,The Guardian,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Gedung Putih tampaknya mengambil langkah-langkah untuk membatasi dampak diplomatik dari serangan tersebut.
“Melakukan pengeboman sepihak di Qatar, sebuah negara berdaulat dan sekutu dekat Amerika Serikat yang bekerja sangat keras dengan berani mengambil risiko bersama kami untuk menengahi perdamaian, tidak memajukan tujuan Israel atau Amerika,” kata Leavitt.
Dia menambahkan, “Namun, melenyapkan Hamas, yang telah mengambil untung dari penderitaan mereka yang tinggal di Gaza, adalah tujuan yang mulia. Presiden memandang Qatar sebagai sekutu dan sahabat Amerika Serikat yang kuat, dan merasa sangat prihatin dengan lokasi serangan ini.”
Netanyahu menegaskan bahwa serangan itu sepenuhnya merupakan tanggung jawab Israel, dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan:
“Tindakan hari ini terhadap para pemimpin teroris Hamas adalah operasi Israel yang sepenuhnya independen. Israel yang memulainya, Israel yang melakukannya, dan Israel bertanggung jawab penuh.”
Tonton: Israel Serang Qatar PBB Murka!
Qatar mengutuk serangan itu sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional, pernyataan yang digaungkan oleh António Guterres, Sekretaris Jenderal PBB.
Ketika Turki menuduh Israel mengadopsi "terorisme sebagai kebijakan negara", Ahmed Aboul Gheit, Sekretaris Jenderal Liga Arab, menuduh Israel melanggar kedaulatan Qatar, dengan mengatakan bahwa Israel tidak peduli dengan konsekuensi dari tindakannya yang memalukan.













