Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Sementara itu, pihak Partai Republik menilai aksi ini anti-Amerika. Ketua DPR Mike Johnson menyebutnya sebagai “aksi kebencian terhadap Amerika”, sementara sebagian anggota partai menuduh para penyelenggara mendorong potensi kekerasan politik, terutama setelah peristiwa pembunuhan aktivis sayap kanan Charlie Kirk bulan lalu.
Profesor Dana Fisher dari American University memperkirakan protes kali ini bisa menjadi salah satu unjuk rasa terbesar dalam sejarah modern AS, dengan perkiraan lebih dari 3 juta peserta.
Tonton: Tok!...Presiden AS Donald Trump Resmi Teken Perintah Eksekutif Akuisisi TikTok Amerika
Fisher menambahkan, “Aksi ini mungkin tidak langsung mengubah kebijakan Trump, tapi bisa memberi semangat bagi pejabat terpilih di berbagai level yang menentang arah kepemimpinannya.”