kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Kian kaya seusai terbelit krisis keuangan (2)


Senin, 10 Oktober 2016 / 12:34 WIB
Kian kaya seusai terbelit krisis keuangan (2)


Reporter: Dina Farisah | Editor: Tri Adi

Citadel tumbuh menjadi perusahaan yang kokoh dan diperhitungkan di bisnis hedge fund global. Saat ini Citadel mengelola aset sekitar US$ 25 miliar. Selain ahli menciptakan cuan dari pasar modal, Griffin merupakan pemimpin yang pintar mengelola para karyawannya.

Pada Maret 2015, sebuah ajang Great Places to Work menganugerahi Citadel sebagai perusahaan yang memiliki kantor terbaik di sektor jasa keuangan. Griffin menyadari betul bahwa produktivitas karyawan sejalan dengan kesejahteraan yang diberikan perusahaan. Oleh karena itu, Griffin menciptakan suasana kerja yang memberikan rasa nyaman. Misal, memberikan makan siang dan tiket wisata museum secara gratis bagi pekerjanya.

Citadel juga rutin menghelat program kebugaran di kantor dan tak ragu memberikan hadiah pribadi kepada karyawan. Meski demikian, Citadel sempat dihantui kekhawatiran pada tahun 1998 pasca krisis utang yang menggulingkan Long Term Capital Management.

Kondisi tersebut mengguncang kestabilan sistem keuangan AS selama beberapa waktu. Di sisi lain, investor yang membenamkan dananya di hedge fund pun dilanda krisis kepercayaan. Investor cemas duit mereka disalahgunakan.

Puncak guncangan melanda Citadel pada saat krisis ekonomi global pada 2008. Beberapa analis bahkan menebar pesimisme dengan mempertanyakan kelangsungan hidup Citadel yang di ujung tanduk. Sama seperti perusahaan investasi lainnya, kala itu Citadel kehilangan lebih dari setengah modal dalam kurun waktu 15 minggu dan investasinya merugi 55%. Griffin menyebut kondisi saat itu sebagai "berbaris menuju jurang".

Namun, sebagai seorang CEO, Griffin tidak lantas pasrah begitu saja. Ia memutar otak mencari jalan keluar untuk menekan risiko. Seiring berjalannya waktu, efek krisis keuangan global surut.

Pada tahun 2011, Citadel berhasil mencetak return lebih dari 20%. Dana-dana investor yang hilang pun mulai kembali. Hingga saat ini, Citadel terus mencetak return tinggi.                           

(Bersambung)



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×