kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.991.000   -25.000   -1,24%
  • USD/IDR 16.870   -10,00   -0,06%
  • IDX 6.634   96,11   1,47%
  • KOMPAS100 956   17,31   1,84%
  • LQ45 745   14,47   1,98%
  • ISSI 210   1,42   0,68%
  • IDX30 387   9,07   2,40%
  • IDXHIDIV20 467   9,05   1,98%
  • IDX80 108   1,86   1,75%
  • IDXV30 114   1,02   0,91%
  • IDXQ30 127   3,44   2,78%

Korsel pertanyakan klaim Korut nol kasus Covid-19, adik Kim Jong Un marah besar


Rabu, 09 Desember 2020 / 11:10 WIB
Korsel pertanyakan klaim Korut nol kasus Covid-19, adik Kim Jong Un marah besar
ILUSTRASI. Kim Yo Jong, adik perempuan dari pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - PYONGYANG. Hingga saat ini, Korea Utara masih mempertahankan klaim nol virus corona di negaranya. Namun, banyak yang mempertanyakan hal tersebut. Korea Selatan, salah satunya. 

Adik Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong mengecam Seoul karena terus mempertanyakan klaim nol virus corona, lapor Associated Press (AP), Rabu (9/12/2020). Kim Yo Jong yang sangat berpengaruh setelah kakaknya, mengecam Menteri Luar Negeri Korea Selatan karena mempertanyakan klaim Korea Utara bebas virus corona.  

Wanita itu memperingatkan pada Rabu tentang konsekuensi potensial atas komentar Korsel. 

Pada akhir pekan kemarin Menlu Korsel Kang Kyung-wha mengatakan bahwa dia sulit mempercayai Korut yang mengeklaim tidak ada wabah virus di negaranya. Dia juga menambahkan bahwa Korut tidak memberi respons atas tawaran Korsel untuk bekerja sama mengatasi pandemi. Pernyataan itu dibalas Kim Yo Jong melalui siaran media pemerintah Korut. 

Baca Juga: Intelijen Austria: Kim Jong Un mengirim mata-mata ke jantung Eropa

“Bisa dilihat dari ungkapan sembrono yang dilontarkannya [Menlu Korsel] tanpa mempertimbangkan konsekuensi bahwa dia terlalu bersemangat untuk mendinginkan hubungan beku antara Korea Utara dan Selatan." 

“Niat dia [Menlu Korsel] sebenarnya sangat jelas. Kami tidak akan pernah melupakan kata-katanya dan dia mungkin harus membayar mahal untuk itu,” tandas Kim Yo Jong. 

Sikap Kim Yo Jong menunjukkan betapa sensitifnya Korea Utara terhadap apa yang dianggap sebagai upaya eksternal yang menodai citranya sebagai penjaga yang melindungi dari pandemi dan dampak ekonomi. 

Baca Juga: Korea Selatan amankan pasokan vaksin Covid-19 untuk 44 juta penduduknya

Meski mengeklaim nol kasus virs corona, media pemerintah Korut berulang kali mengampanyekan anti-epidemi dengan mengabarkan penerapan "darurat maksimum" seperti penutupan perbatasan internasional, memulangkan diplomat dan mengisolasi penduduk dengan gejala yang dicurigai mirip corona. 

Penutupan perbatasan Korea Utara dengan China, mitra dagang terbesarnya telah menghancurkan perekonomian negara yang sudah rapuh itu.

Korea Utara telah mengakui bahwa mereka menghadapi "berbagai krisis" karena pandemi, serentetan bencana alam musim panas lalu, dan sanksi pimpinan AS yang terus-menerus dijatuhkan atas program nuklirnya. Para pakar mengatakan wabah penyakit besar seperti corona di Korea Utara dapat menyebabkan bencana kemanusiaan karena sistem perawatan kesehatan di negara itu rapuh. 

Baca Juga: Korut punya fasilitas karantina Covid-19 rahasia, 50.000 orang diprediksi sudah tewas

Sementara itu pada pekan ini, Wakil Menteri Luar Negeri AS Stephen Biegun berada di Seoul untuk melakukan pembicaraan tentang Korea Utara dan masalah lainnya. 

Badan mata-mata Korea Selatan baru-baru ini mengatakan kepada anggota parlemen bahwa Kim Jong Un telah memerintahkan para diplomat di luar negeri untuk menahan diri dari tindakan apa pun yang dapat memprovokasi AS karena khawatir tentang pendekatan baru dari Presiden terpilih Joe Biden terhadap Korea Utara. 

Beberapa pengamat mengatakan Korea Utara masih bisa melakukan sesuatu yang provokatif untuk menarik perhatian Biden dan menciptakan peluang untuk memulai kembali perundingan nuklir yang macet di mana Korut bisa saja memenangkan konsesi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Klaim Korea Utara Nol Kasus Covid-19 Dipertanyakan, Adik Kim Jong Un Marah"
Penulis : Miranti Kencana Wirawan
Editor : Miranti Kencana Wirawan

Selanjutnya: Korea Utara dilaporkan punya kamp khusus corona, 50.000 orang diperkirakan tewas



TERBARU

×