kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.978.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.513   15,00   0,09%
  • IDX 7.708   -122,36   -1,56%
  • KOMPAS100 1.075   -14,22   -1,31%
  • LQ45 785   -11,73   -1,47%
  • ISSI 261   -3,46   -1,31%
  • IDX30 407   -6,83   -1,65%
  • IDXHIDIV20 473   -7,46   -1,55%
  • IDX80 119   -1,56   -1,30%
  • IDXV30 128   -1,02   -0,79%
  • IDXQ30 131   -2,30   -1,72%

Manufaktur China Bangkit, PMI Agustus Sentuh Level Tertinggi dalam Lima Bulan


Senin, 01 September 2025 / 09:01 WIB
Manufaktur China Bangkit, PMI Agustus Sentuh Level Tertinggi dalam Lima Bulan
ILUSTRASI. Aktivitas manufaktur China pada Agustus 2025 menunjukkan ekspansi tercepat dalam lima bulan terakhir, didorong oleh meningkatnya pesanan baru, menurut survei swasta yang dirilis Senin (1/9/2025). REUTERS/Venus Wu


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Aktivitas manufaktur China pada Agustus 2025 menunjukkan ekspansi tercepat dalam lima bulan terakhir, didorong oleh meningkatnya pesanan baru, menurut survei swasta yang dirilis Senin (1/9/2025).

Indeks Manufaktur Umum China (PMI) versi RatingDog yang dihimpun S&P Global naik menjadi 50,5 pada Agustus dari 49,5 di Juli.

Angka ini melampaui ekspektasi analis sebesar 49,7 dalam jajak pendapat Reuters. PMI di atas 50 menandakan ekspansi, sedangkan di bawah itu berarti kontraksi.

Baca Juga: Manufaktur Indonesia Menggeliat, PMI Tembus 51,5 di Agustus 2025

Capaian ini lebih baik dibanding survei resmi pemerintah yang diumumkan Minggu (31/8), yang masih menunjukkan penyusutan aktivitas pabrik untuk bulan kelima berturut-turut.

“Menariknya, sektor manufaktur memang menopang pemulihan ekonomi, meski rebound yang terjadi masih tambal sulam,” kata Yao Yu, pendiri RatingDog.

Namun, Yao menekankan tantangan tetap besar, mulai dari lemahnya permintaan domestik, pesanan ekspor yang rapuh, hingga pemulihan laba yang berjalan lambat.

Baca Juga: Bursa Asia Lesu Senin (1/9) Pagi, Sentimen PMI China hingga Ketegangan Tarif AS

Pesanan Ekspor Masih Lesu

Survei RatingDog menunjukkan pesanan ekspor baru tetap menyusut pada Agustus, menandai penurunan lima bulan beruntun. Padahal, eksportir China tengah menghadapi musim puncak pengiriman menjelang libur akhir tahun.

Reuters melaporkan, konsumen Amerika kemungkinan akan mendapati pilihan dekorasi Natal yang lebih sedikit dengan harga lebih mahal akibat tarif yang membuat pengecer memangkas pesanan.

Meski demikian, pesanan baru secara keseluruhan tumbuh dengan laju tercepat sejak Maret. Hal ini mendorong peningkatan backlog pekerjaan, dengan laju tertinggi dalam enam bulan terakhir.

Baca Juga: PMI Manufaktur Korea Selatan Kontraksi 7 Bulan Beruntun Tertekan Tarif AS

Tenaga Kerja dan Biaya Produksi

Di tengah meningkatnya tekanan kapasitas, pelaku manufaktur justru masih berhati-hati dalam perekrutan. Tenaga kerja kembali berkurang untuk bulan kelima berturut-turut.

China yang tengah berupaya mengurangi kelebihan kapasitas industri juga menghadapi lonjakan biaya input.

Rata-rata biaya bahan baku naik pada Agustus dengan laju tercepat sejak November 2024, meski masih di bawah rata-rata historis.

Sebagian produsen menaikkan harga jual untuk mengimbangi kenaikan biaya, sementara yang lain tak mampu meneruskan beban tersebut karena persaingan yang ketat.

Baca Juga: Indeks PMI Manufaktur Jepang Agustus 49,7, Ekspor Anjlok Hampir 1,5 Tahun Terburuk

Prospek Optimistis

Waktu pengiriman pemasok (supplier lead times) tercatat lebih lama selama enam bulan beruntun, dipicu keterlambatan logistik dan pengiriman.

Meski berbagai tantangan membayangi, optimisme pelaku manufaktur terhadap prospek setahun ke depan meningkat ke level tertinggi sejak Maret.

Harapan perbaikan kondisi ekonomi dan rencana ekspansi perusahaan menjadi pendorong keyakinan tersebut.

Baca Juga: PMI Manufaktur Tiongkok Kontraksi di Agustus 2025

Namun, sejumlah ekonom memperingatkan fundamental ekonomi China bisa kembali melemah di paruh kedua 2025.

Tekanan tarif Amerika Serikat, dampak frontloading pengiriman sebelum kenaikan bea, serta sektor properti yang masih stagnan, dinilai akan menahan momentum pertumbuhan Negeri Tirai Bambu.

Selanjutnya: 5 Macam Scam yang Bikin Tabungan Ludes, Cek Juga Strategi Menghindarinya ala OJK

Menarik Dibaca: Bunga Deposito Bank Danamon di September 2025


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×