CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.364.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.748   19,00   0,11%
  • IDX 8.474   67,82   0,81%
  • KOMPAS100 1.175   10,03   0,86%
  • LQ45 857   8,05   0,95%
  • ISSI 296   2,12   0,72%
  • IDX30 446   3,49   0,79%
  • IDXHIDIV20 518   3,97   0,77%
  • IDX80 132   1,17   0,90%
  • IDXV30 136   0,80   0,59%
  • IDXQ30 143   1,18   0,83%

Nvidia Redakan Kekhawatiran Bubble AI Berkat Kinerja Melesat dan Prospek Cerah


Kamis, 20 November 2025 / 08:29 WIB
Nvidia Redakan Kekhawatiran Bubble AI Berkat Kinerja Melesat dan Prospek Cerah
ILUSTRASI. Nvidia kembali mengirim sinyal kuat bahwa momentum kecerdasan buatan (AI) masih jauh dari kata mereda. REUTERS/Ann Wang/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Nvidia kembali mengirim sinyal kuat bahwa momentum kecerdasan buatan (AI) masih jauh dari kata mereda.

Dalam laporan keuangan terbarunya, perusahaan mengejutkan Wall Street dengan pertumbuhan yang kembali berakselerasi setelah tujuh kuartal perlambatan, sekaligus memproyeksikan penjualan kuartal IV yang melampaui ekspektasi pasar.

Hasil ini langsung meredakan kekhawatiran investor soal kemungkinan terbentuknya bubble AI.

Baca Juga: Drama Chip Global: Belanda Kalah Langkah, Nexperia Balik ke China!

CEO Nvidia Jensen Huang menepis anggapan bahwa industri tengah berada di puncak euforia yang tidak berlandaskan fundamental.

“Ada banyak pembicaraan tentang bubble AI. Dari sudut pandang kami, yang terjadi sangat berbeda,” ujar Huang dalam panggilan bersama analis dikutip dari Reuters Rabu (19/22/2025).

Ia menekankan bahwa permintaan terhadap chip Nvidia terus melonjak, terutama dari perusahaan cloud global. “Kami ada di setiap cloud,” katanya.

“Alasannya sederhana: arsitektur kami universal. Dari cloud, on-premise, robotika, edge device hingga PC — semuanya berjalan mulus.”

Huang kembali menegaskan proyeksi bahwa pesanan chip canggih Nvidia telah mencapai US$500 miliar hingga 2026, menambah keyakinan bahwa siklus permintaan AI masih panjang.

Baca Juga: AS Izinkan Ekspor Chip AI Canggih ke Perusahaan Arab Saudi dan UEA

Saham Melonjak dan Produk Unggulan Makin Dicari

Kepercayaan pasar langsung tercermin pada pergerakan saham. Nvidia melompat 5% dalam perdagangan selepas penutupan, dengan potensi kenaikan kapitalisasi pasar mencapai US$220 miliar.

Lonjakan ini juga menjadi angin segar setelah saham Nvidia sempat terkoreksi hampir 8% sepanjang November, menyusul reli spektakuler 1.200% dalam tiga tahun terakhir.

Laporan kuat Nvidia turut mendorong saham pesaing seperti AMD dan raksasa teknologi lainnya, termasuk Alphabet dan Microsoft.

Futures S&P 500 naik 1% setelah rilis laporan, menandakan sentimen positif akan menular ke pasar saham AS pada pembukaan perdagangan Kamis.

Baca Juga: Diam-Diam China Ubah Strategi: Xi Absen, Li Qiang Ambil Alih Diplomasi Global

Pendapatan Melampaui Ekspektasi, Data Center Tetap Primadona

Untuk kuartal IV fiskal, Nvidia memproyeksikan pendapatan sekitar US$65 miliar, mengalahkan estimasi analis sebesar US$61,66 miliar. Perusahaan juga memperkirakan margin kotor tetap terjaga di kisaran 75%.

Pada kuartal III yang berakhir 26 Oktober, pendapatan Nvidia melonjak 62%, mencatat percepatan pertumbuhan untuk pertama kalinya dalam tujuh kuartal.

Unit data center, penyumbang mayoritas pendapatan perusahaan mencatat penjualan US$51,2 miliar, jauh di atas ekspektasi analis yang memproyeksikan US$48,62 miliar.

Tetap saja, sebagian analis menilai euforia investor mungkin belum sepenuhnya hilang.

Ruben Roy, analis Stifel, menilai kekhawatiran soal keberlanjutan belanja infrastruktur AI tidak akan hilang dalam waktu dekat.

“Pertanyaannya bukan hanya apakah permintaan kuat, tapi apakah pertumbuhan ini dapat dipertahankan,” katanya.

Baca Juga: Putin: Hanya AI Buatan Rusia yang Boleh Dipakai untuk Keamanan Nasional

Isu Circular Financing dan Konsentrasi Pelanggan

Laporan terbaru juga mengangkat beberapa isu struktural. Nvidia tercatat menggandakan nilai kontrak penyewaan balik chipnya dari perusahaan cloud menjadi US$26 miliar pada kuartal III.

Skema ini memungkinkan Nvidia menyewa kembali chip yang dimiliki pelanggan cloud yang tidak dapat disewakan ke pihak lain sebuah manuver yang oleh sebagian investor dianggap berpotensi memperkuat dinamika “circular AI economy.”

Selain itu, konsentrasi pendapatan makin menebal. Empat pelanggan utama menyumbang 61% dari total penjualan, meningkat dari 56% pada kuartal sebelumnya.

Nvidia juga terus meningkatkan investasinya di perusahaan AI yang sekaligus menjadi konsumennya, termasuk keputusan pada September untuk menanamkan dana hingga US$100 miliar ke OpenAI sambil menyuplai chip pusat data.

Analis Kinngai Chan dari Summit Insights mengatakan bahwa meski kinerja Nvidia solid, kekhawatiran pasar tentang keberlanjutan belanja capex dan circular financing kemungkinan masih akan bertahan.

Baca Juga: Strategi AS Bangun Rantai Pasok Rare Earth Terancam Gagal — China Tetap Penguasa

Ekspansi ke Timur Tengah di Tengah Pembatasan Ekspor AS

Dengan pasar China semakin tertutup akibat pembatasan ekspor chip AS, Nvidia kini mengincar Timur Tengah sebagai sumber pertumbuhan baru.

Pemerintah AS baru-baru ini mengizinkan ekspor setara 35.000 chip Blackwell ke dua perusahaan di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab nilai pasar yang diperkirakan mencapai lebih dari US$1 miliar.

Namun, tantangan lain juga mengintai. Menurut analis eMarketer Jacob Bourne, kendala fisik di lapangan bisa menghambat laju pertumbuhan.

“Permintaan GPU sangat besar, tetapi kini perhatian investor beralih pada apakah hyperscaler mampu memanfaatkan kapasitas tersebut dengan cukup cepat,” ujarnya.

Bottleneck seperti keterbatasan lahan, pasokan listrik, hingga akses jaringan listrik untuk pusat data bisa menjadi rem pertumbuhan industri AI setidaknya hingga 2026.

Ketika ditanya apa hambatan terbesar bagi pertumbuhan Nvidia, Huang memberikan penjelasan panjang lebar mengenai skala, kompleksitas, dan fase awal industri AI saat ini.

Ia tidak menyebut satu faktor dominan, namun menekankan bahwa transformasi AI membutuhkan perencanaan matang dari hulu ke hilir mulai dari rantai pasok, pembangunan infrastruktur, hingga mekanisme pembiayaan.

Selanjutnya: IHSG Berpeluang Menguat, Ini Rekomendasi Saham BRI Danareksa Sekuritas Kamis (20/11)

Menarik Dibaca: IHSG Berpeluang Menguat, Ini Rekomendasi Saham BRI Danareksa Sekuritas Kamis (20/11)


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×