kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.212   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.865   -12,86   -0,19%
  • KOMPAS100 999   -3,55   -0,35%
  • LQ45 764   -2,07   -0,27%
  • ISSI 226   -1,00   -0,44%
  • IDX30 393   -1,12   -0,29%
  • IDXHIDIV20 455   -0,68   -0,15%
  • IDX80 112   -0,32   -0,28%
  • IDXV30 114   0,03   0,02%
  • IDXQ30 127   -0,74   -0,58%

Rusia Gempur Kyiv Ukraina dengan Serangan Drone Terbesar Sejak Perang Dimulai


Jumat, 04 Juli 2025 / 21:25 WIB
Rusia Gempur Kyiv Ukraina dengan Serangan Drone Terbesar Sejak Perang Dimulai
ILUSTRASI. Terduga Drone Shaded-136 buatan Iran di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina 17 Oktober 2022. REUTERS/Roman Petushkov/File Foto


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - KYIV. Rusia melancarkan serangan drone terbesar sepanjang perang ke ibu kota Ukraina, Kyiv, menewaskan satu orang, melukai sedikitnya 23 orang, dan merusak puluhan bangunan.

Hanya beberapa jam setelah Presiden AS Donald Trump berbicara lewat telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, kata pejabat Ukraina pada Jumat (4/7).

Sirene serangan udara, deru drone kamikaze, dan ledakan keras terdengar sejak malam hingga menjelang pagi.

Baca Juga: Jerman Pertimbangkan Beli Rudal Patriot dari AS untuk Bantu Ukraina

Angkatan Udara Ukraina melaporkan, total ada 539 drone dan 11 rudal yang diluncurkan Rusia dalam serangan itu.

Warga berbondong-bondong mencari perlindungan di stasiun-stasiun metro bawah tanah. Asap pekat menyelimuti pusat kota.

Pihak militer Kyiv mengonfirmasi bahwa satu jenazah ditemukan di lokasi reruntuhan akibat serangan.

Di depan gedung apartemen tinggi yang rusak akibat serangan drone, sejumlah warga tampak mulai melakukan pembersihan. Ada yang menangis, sebagian lainnya hanya terdiam.

“Aku terbangun karena suara ledakan. Pertama terdengar suara dengungan drone Shahed, lalu ledakan-ledakan mulai terdengar,” ujar Maria Hilchenko, warga berusia 40 tahun.

“Orang-orang mulai berteriak dari luar. Ledakan dari drone Shahed terus berdatangan.”

Drone Shahed merupakan desain asal Iran yang kini diproduksi di Rusia.

Baca Juga: Belanda dan Jerman Tuduh Rusia Gunakan Senjata Kimia Berbahaya di Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, yang dijadwalkan berbicara dengan Presiden Trump pada Jumat terkait perang dan penangguhan pengiriman sistem pertahanan udara oleh AS, menyebut serangan itu sebagai aksi “masif dan sinis yang disengaja”.

“Menariknya, sirene pertama di kota-kota dan wilayah kami mulai berbunyi hampir bersamaan dengan munculnya laporan media tentang panggilan telepon antara Presiden Trump dan Putin,” tulis Zelenskiy di platform X.

“Rusia kembali menunjukkan bahwa mereka tidak berniat mengakhiri perang dan aksi terornya,” tegasnya, sembari menyerukan peningkatan tekanan terhadap Rusia serta pengiriman sistem pertahanan udara tambahan.

Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha menyatakan, komponen buatan Tiongkok ditemukan di salah satu drone Shahed yang menyerang Kyiv.

Penemuan ini terjadi tak lama setelah kantor konsulat China di kota Odesa juga mengalami kerusakan ringan akibat serangan terpisah.

“Betapa ironis,” tulis Sybiha di X.

Baca Juga: Putin kepada Trump: Soal Ukraina, Rusia Tidak Akan Mundur dari Tujuan Awal

Menurut otoritas Kyiv, serangan tersebut merusak sekitar 40 blok apartemen, infrastruktur kereta penumpang, lima sekolah dan taman kanak-kanak, beberapa kafe, serta puluhan kendaraan di enam dari 10 distrik kota Kyiv.

Pemerintah Polandia juga melaporkan bahwa bagian konsuler dari kedutaan besarnya di Kyiv turut rusak, meskipun seluruh staf dinyatakan selamat.

Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko, menyatakan 14 orang yang terluka telah dilarikan ke rumah sakit. Puing drone yang jatuh juga menyebabkan kebakaran di fasilitas medis di distrik Holosiivskyi.

Serangan udara Rusia ke Kyiv makin intens dalam beberapa pekan terakhir, termasuk beberapa serangan paling mematikan sejak invasi dimulai.

Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim serangan tersebut menargetkan pabrik drone, lapangan udara militer, dan kilang minyak menggunakan senjata presisi tinggi. Ukraina sendiri belum mengonfirmasi apakah ada fasilitas militer yang terdampak.

Baca Juga: Kremlin: Sanksi Uni Eropa ke Rusia adalah Pedang Bermata Dua




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×