kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham Tesla Tumbang di Tahun Baru, Memperbesar Penurunan Nilai Pasar 65% Tahun Lalu


Rabu, 04 Januari 2023 / 07:55 WIB
Saham Tesla Tumbang di Tahun Baru, Memperbesar Penurunan Nilai Pasar 65% Tahun Lalu
ILUSTRASI. Logo Tesla di dekat kompleks perbelanjaan Beijing, China. Harga saham Tesla anjlok lebih dari 12% pada hari Selasa (3/1), perdagangan perdana 2023.


Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Saham Tesla Inc memulai tahun 2023 dengan keras. Harga saham produsen mobil listrik ini anjlok lebih dari 12% pada hari Selasa (3/1) di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang melemahnya permintaan dan masalah logistik yang menghambat pengiriman.

Pernah bernilai lebih dari US$ 1 triliun, Tesla kehilangan lebih dari 65% nilai pasar pada tahun 2022 yang penuh gejolak. Tesla menghadapi persaingan produsen mobil lain dan menghadapi masalah produksi yang berasal dari penguncian Covid di China.

Kemerosotan harga saham hari Selasa menjatuhkan hampir US$ 50 miliar nilai pasar Tesla. Penurunan ini menyebabkan nilai pasar Tesla kurang lebih sama dengan penilaian saingannya Ford Motor Co, yang tahun lalu menjual mobil tiga kali lebih banyak daripada Tesla. Aksi jual terjadi setelah Tesla kehilangan ekspektasi pasar untuk pengiriman kuartal keempat meskipun mengirimkan sejumlah kendaraan.

"Tesla, karena telah tumbuh, sekarang memasuki fase pertumbuhan yang masih solid tetapi lebih lambat," kata analis Morningstar, Seth Goldstein seperti dikutip Reuters. Dia menambahkan, Tesla yang kini menjadi produsen mobil utama kemungkinan akan lebih merasakan dampak perlambatan ekonomi.

Baca Juga: Nilai Pasar Saham Apple Turun di Bawah US$ 2 Triliun

Beberapa analis Wall Street memperkirakan tekanan pada saham Tesla lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang. Tekanan berasal dari meningkatnya persaingan di bisnis mobil listrik dan melemahnya permintaan global.

Pembuat mobil global dalam beberapa bulan terakhir berjuang melawan penurunan permintaan di China, pasar mobil terbesar dunia. Penyebaran Covid-19 telah memukul pertumbuhan ekonomi dan belanja konsumen di China. Tesla menawarkan diskon besar-besaran di sana dan subsidi untuk biaya asuransi.

Setidaknya empat broker memangkas target harga dan perkiraan pendapatan Tesla. Penurunan target ini merujuk pada pengiriman yang gagal dan keputusan Tesla untuk menawarkan lebih banyak insentif untuk meningkatkan permintaan di China dan Amerika Serikat, dua pasar mobil global terbesar.

Saham Tesla mencatat kinerja terburuk pada indeks acuan S&P 500 kemarin setelah jatuh ke US$ 104,64 per saham. Ini adalah harga terendah saham Tesla sejak Agustus 2020. Kinerja produsen kendaraan listrik pada tahun 2022 termasuk yang terburuk di indeks S&P 500.

"Ada begitu banyak hal yang bertentangan dengan saham. Salah satunya adalah keterlibatan Musk di Twitter," kata Dennis Dick, analis struktur pasar dan pedagang di Triple D Trading.

Baca Juga: Wall Street Mengawali Tahun 2023 Dengan Penurunan, Harga Saham Apple, Tesla Jeblok

Nilai pasar Tesla telah turun sekitar US$ 370 miliar sejak Chief Executive Elon Musk menyepakati pembelian perusahaan media sosial Twitter.

Penurunan harga saham Tesla berasal dari penjualan saham Musk di produsen mobil ini untuk mendanai kesepakatan senilai US$ 44 miliar. Harga saham juga turun karena kekhawatiran di kalangan investor bahwa Musk telah terganggu oleh perusahaan media sosial tersebut.

Dengan nilai sekitar US$ 341 miliar, Tesla masih menjadi pembuat mobil paling berharga di dunia, meskipun produksinya hanya sedikit dari pesaingnya seperti Toyota Motor Corp.

Tesla mengirimkan 405.278 kendaraan pada kuartal keempat, di bawah perkiraan analis sebesar 431.117. Untuk seluruh tahun 2022, pengirimannya naik 40%, meleset dari target tahunan 50% yang ditetapkan Musk.

Baca Juga: Berbohong Soal Jarak Tempuh Mobil, Korea Selatan Denda Tesla Rp 35 Miliar

"Pengiriman terjadi dengan biaya insentif yang lebih tinggi, menunjukkan harga dan margin yang lebih rendah," kata broker JPMorgan dalam sebuah catatan. JPMorgan menurunkan target harga Tesla sebesar US$ 25 menjadi US$ 125 per saham.

Target harga rata-rata dari 41 analis saham adalah US$ 250 per saham, lebih dari dua kali lipat harga saat ini, menurut data Refinitiv. Target harga saham terendah Tesla adalah US$ 85, dari Roth Capital Partners.

Melesetnya target pengiriman ini menggarisbawahi rintangan logistik yang dihadapi Tesla yang dikenal dengan pengiriman terburu-buru di akhir kuartal. Kesenjangan antara produksi dan pengiriman telah melebar menjadi 34.000 kendaraan karena semakin banyak mobil yang terjebak dalam perjalanan.

Tesla berencana untuk menjalankan jadwal pengurangan produksi pada Januari di pabrik Shanghai. Rencana ini memperpanjang penurunan produksi mulai Desember hingga 2023, menurut laporan Reuters.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×