Sumber: AP News | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Disney dan YouTube TV mencapai kesepakatan baru untuk menghadirkan kembali saluran seperti ABC dan ESPN ke platform streaming langsung milik Google pada Jumat (14/11/2025). Ini sekaligus mengakhiri penghentian layanan bagi pelanggan yang telah berlangsung selama lebih dari dua minggu.
“Sebagai bagian dari kesepakatan baru ini, seluruh jaringan dan stasiun Disney, termasuk ESPN dan ABC telah mulai dipulihkan bagi pelanggan YouTube TV,” ujar The Walt Disney Co. dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari AP News, Sabtu (15/11/2025)
YouTube TV juga mengonfirmasi kembalinya konten Disney di platformnya, dengan menyatakan bahwa pelanggan akan dapat kembali menonton saluran tersebut dalam sehari. YouTube meminta maaf atas gangguan tersebut dan berterima kasih kepada pelanggan atas kesabaran mereka selama negosiasi berlangsung.
Baca Juga: Taylor Swift Rilis Film Konser dan Serial Dokumenter The Eras Tour di Disney+
Konten Disney tidak dapat diakses di YouTube TV pada malam 30 Oktober setelah kedua belah pihak gagal mencapai kesepakatan lisensi baru. Pada hari-hari berikutnya, pelanggan YouTube TV kehilangan saluran Disney di platform tersebut, yang secara signifikan mengganggu liputan pertandingan sepak bola perguruan tinggi papan atas dan pertandingan olahraga profesional, serta program berita dan hiburan.
Selain ESPN dan ABC, konten milik Disney lainnya yang dihapus dari YouTube TV selama kebuntuan, ada pula saluran-saluran seperti NatGeo, FX, Freeform, SEC Network, ACC Network, dan lainnya.
Disney Entertainment Co-Chairman, Alan Bergman dan Dana Walden, serta Ketua ESPN, Jimmy Pitaro, mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka senang bahwa jaringan telah dipulihkan tepat waktu agar para penggemar dapat menikmati berbagai pilihan program menarik akhir pekan ini, termasuk sepak bola perguruan tinggi.
Ketika perundingan gagal bulan lalu, YouTube TV mengatakan Disney mengusulkan persyaratan yang mahal yang akan menyebabkan harga yang lebih tinggi dan lebih sedikit pilihan bagi pelanggannya. YouTube TV menuduh Disney menggunakan penghentian layanan ini sebagai taktik negosiasi yang diklaim juga menguntungkan produk streaming Disney sendiri seperti Hulu + Live TV dan Fubo.
Sementara itu, Disney mengatakan bahwa YouTube TV menolak membayar tarif yang wajar untuk saluran-salurannya. Raksasa hiburan asal California ini juga menuduh Google menggunakan dominasi pasarnya untuk menghilangkan persaingan. Para eksekutif mengecam platform tersebut karena menarik konten sebelum berakhirnya kontrak pada tengah malam di akhir Oktober.
Kedua belah pihak juga berselisih secara terbuka mengenai negosiasi dan konten yang tersedia menjelang pemilu 4 November di seluruh AS.
Baca Juga: Disney, Universal & Warner Bros Gugat MiniMax atas Pelanggaran AI
Ketika saluran Disney kembali ke YouTube TV, layanan streaming Google tersebut mengatakan telah mencapai kesepakatan dengan Disney yang mempertahankan nilai layanan bagi pelanggan dan fleksibilitas penawaran di masa mendatang.
"Para eksekutif Disney menegaskan bahwa kesepakatan tersebut mencerminkan komitmen berkelanjutan perusahaan untuk menghadirkan hiburan yang luar biasa dan berevolusi mengikuti cara penonton memilih untuk menonton." ungkap manajemen Disney.
Pemadaman selama dua minggu ini merupakan salah satu dari daftar sengketa lisensi yang terus bertambah di dunia streaming saat ini, terutama karena persaingan yang semakin ketat. Konsumen seringkali menanggung akibatnya ketika negosiasi perusahaan gagal.
Pertikaian antara Disney dan YouTube bukanlah yang pertama. Pelanggan YouTube TV kehilangan akses ke semua konten Disney setelah pembicaraan kontrak tahun 2021 gagal, tetapi gangguan tersebut berlangsung kurang dari dua hari.
Dan YouTube TV telah menghapus konten lain dari platformnya setelah perjanjian berakhir.













