kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.774.000   15.000   0,85%
  • USD/IDR 16.505   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.258   -123,50   -1,94%
  • KOMPAS100 886   -22,04   -2,43%
  • LQ45 692   -18,18   -2,56%
  • ISSI 198   -4,07   -2,02%
  • IDX30 362   -8,54   -2,31%
  • IDXHIDIV20 438   -7,77   -1,74%
  • IDX80 100   -2,74   -2,66%
  • IDXV30 107   -0,87   -0,81%
  • IDXQ30 119   -2,62   -2,16%

The Fed akan Perlambat Pengurangan Neraca


Kamis, 20 Maret 2025 / 05:20 WIB
The Fed akan Perlambat Pengurangan Neraca
ILUSTRASI. The Fed mengumumkan pada Rabu (19/3) bahwa mulai bulan depan, bank sentral akan memperlambat laju pengurangan neraca di tengah kebuntuan yang sedang berlangsung terkait peningkatan batas utang pemerintah Amerika Serikat (AS).. REUTERS/Kevin Lamarque


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. The Fed mengumumkan pada Rabu (19/3) bahwa mulai bulan depan, bank sentral akan memperlambat laju pengurangan neraca di tengah kebuntuan yang sedang berlangsung terkait peningkatan batas utang pemerintah Amerika Serikat (AS).

Perubahan ini kemungkinan akan bertahan hingga akhir proses pengetatan kuantitatif (quantitative tightening/QT).

Pengumuman ini disampaikan dalam pertemuan Federeal Open Market Committee (FOMC) yang juga memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan tetap, di tengah ketidakpastian yang signifikan serta meningkatnya ketidakpuasan publik terhadap prospek ekonomi yang dipengaruhi oleh kebijakan pemerintahan Trump yang agresif dan sering kali tidak menentu.

Baca Juga: Wall St Menguat Rabu (19/3): Dow Naik Hampir 400 Poin, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Perubahan dalam kebijakan QT ini sebelumnya telah disinggung dalam risalah pertemuan FOMC Januari lalu.

Namun, Gubernur The Fed, Christopher Waller, yang kerap memiliki pandangan berbeda dengan rekan-rekannya mengenai manajemen aset dan obligasi bank sentral, tidak setuju dengan keputusan perlambatan ini.

Sebagai bagian dari langkah ini, The Fed mengurangi batas bulanan obligasi Treasury yang dibiarkan jatuh tempo tanpa diganti dari US$25 miliar menjadi US$5 miliar mulai 1 April.

Sementara itu, batas untuk sekuritas berbasis hipotek (MBS) tetap tidak berubah di angka US$35 miliar per bulan.

Keputusan Besar

Sebelum pertemuan The Fed, sejumlah bank telah memperkirakan adanya perubahan dalam QT berdasarkan panduan dalam risalah pertemuan Januari.

Namun, sebagian besar pihak memperkirakan langkah ini bersifat sementara karena dikaitkan dengan masalah pengelolaan kas pemerintah yang juga bersifat sementara.

Namun, Ketua The Fed, Jerome Powell, dalam konferensi pers pasca-pertemuan FOMC, memberikan indikasi kuat bahwa perlambatan ini akan berlangsung lebih lama dan bertujuan untuk memastikan proses QT berjalan lebih lancar hingga selesai.

Baca Juga: Pernyataan FOMC Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) 19 Maret 2025

"Para pejabat The Fed akhirnya sangat mendukung langkah ini," ujar Powell.

Ia juga menambahkan bahwa kebijakan ini dapat memperpanjang durasi QT sebelum bank sentral perlu menghentikannya sepenuhnya.

Beberapa pelaku pasar menilai perlambatan QT ini, yang hampir seluruhnya berfokus pada obligasi Treasury, sebagai bentuk penghentian QT secara tidak langsung.

"Ini adalah keputusan besar," kata James Knightley, Kepala Ekonom Internasional di ING.

"Tidak jelas mengapa The Fed tidak langsung menghentikan QT sepenuhnya, kecuali untuk menghindari pemberitaan bahwa kebijakan QT untuk Treasury benar-benar telah berakhir," tambahnya.

Ia juga mencatat bahwa ini merupakan kali kedua The Fed memperlambat QT, setelah sebelumnya mengurangi batas bulanan dari $60 miliar menjadi $25 miliar pada Mei lalu.

Saat ditanya mengapa The Fed tidak memperlambat laju penjualan sekuritas berbasis hipotek, Powell menjelaskan bahwa langkah tersebut mungkin akan terjadi di masa mendatang.

Baca Juga: Wall Street Menguat, Fokus Investor Tertuju pada Keputusan Suku Bunga The Fed

Sejak awal, The Fed mengalami kesulitan mencapai batas maksimal dalam pengurangan sekuritas berbasis hipotek karena lambatnya penciptaan hipotek baru serta minimnya aktivitas refinancing akibat kenaikan suku bunga.

"The Fed ingin mengurangi kepemilikan sekuritas berbasis hipotek," kata Powell.

Ia menambahkan bahwa bahkan ketika The Fed mencapai titik di mana ingin mempertahankan neracanya tetap stabil, kemungkinan besar mereka tetap akan membiarkan obligasi berbasis hipotek jatuh tempo tanpa menggantinya.

Dinamika Pengurangan Neraca

The Fed telah menjalankan QT sejak 2022 sebagai upaya mengurangi likuiditas berlebih yang disuntikkan ke sistem keuangan selama pandemi COVID-19.

Untuk menstabilkan perekonomian dan memberikan stimulus, The Fed sebelumnya membeli obligasi Treasury dan hipotek dalam jumlah besar, sehingga total asetnya melonjak lebih dari dua kali lipat hingga mencapai puncak US$9 triliun.

Hingga saat ini, QT telah memangkas lebih dari US$2 triliun dari neraca The Fed. Namun, para pejabat The Fed percaya bahwa masih ada cukup banyak likuiditas berlebih dalam sistem keuangan, sehingga proses QT masih bisa berlanjut.

Salah satu tantangan terbaru dalam kebijakan QT adalah batas utang AS, yang membatasi jumlah pinjaman yang dapat dilakukan pemerintah.

Baca Juga: Pasar Bitcoin Menanti Putusan The Fed, Pidato Jerome Powell Jadi Kuncinya

Akibat keterbatasan ini, Departemen Keuangan terpaksa menggunakan dana dari rekeningnya di The Fed untuk membayar tagihan, yang justru menambah likuiditas dalam sistem.

Jika batas utang dinaikkan, Departemen Keuangan kemungkinan akan kembali membangun cadangan kasnya, yang pada gilirannya akan menarik likuiditas keluar dari sistem.

Dalam kondisi seperti ini, para pejabat The Fed akan kesulitan mengukur likuiditas pasar secara akurat.

Hal ini membuat bank sentral sulit menentukan apakah mereka telah mengurangi terlalu banyak likuiditas, yang berisiko mengguncang pasar keuangan, seperti yang terjadi pada September 2019 saat QT terakhir kali dihentikan.

Secara keseluruhan, perlambatan QT memberikan ruang bagi The Fed untuk mengakhiri proses ini dengan lebih terkendali.

Beberapa analis bahkan berpendapat bahwa langkah ini dapat memungkinkan The Fed untuk melanjutkan QT lebih lama, sebuah pandangan yang juga didukung oleh Powell.

Selanjutnya: Jay Idzes Ungkap Laga Melawan Australia bisa Jadi Titik Balik Sepak Bola Indonesia!

Menarik Dibaca: Inilah Gift Code Ojol The Game 20 Maret 2025 Paling Baru


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×