kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.387.000   9.000   0,38%
  • USD/IDR 16.655   -35,00   -0,21%
  • IDX 8.546   -56,26   -0,65%
  • KOMPAS100 1.180   -13,23   -1,11%
  • LQ45 852   -12,74   -1,47%
  • ISSI 302   -1,64   -0,54%
  • IDX30 440   -5,94   -1,33%
  • IDXHIDIV20 508   -7,68   -1,49%
  • IDX80 133   -1,71   -1,28%
  • IDXV30 137   -0,85   -0,62%
  • IDXQ30 140   -2,66   -1,87%

Trump Tekan PM Takaichi untuk Redam Ketegangan Jepang–China Soal Taiwan


Kamis, 27 November 2025 / 16:47 WIB
Trump Tekan PM Takaichi untuk Redam Ketegangan Jepang–China Soal Taiwan
ILUSTRASI. Presiden Trump meminta PM Jepang Sanae Takaichi untuk meredakan ketegangan dengan China demi menjaga gencatan perang dagang dan stabilitas regional di Asia. REUTERS/Evelyn Hockstein


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Presiden Amerika Serikat Donald Trump meminta Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi agar tidak memperburuk ketegangan dengan China, menurut sumber yang mengetahui isi pembicaraan tersebut. Permintaan itu disampaikan Trump dalam upaya mempertahankan gencatan perang dagang yang rapuh antara Washington dan Beijing.

Pernyataan Takaichi di parlemen awal bulan ini memicu perselisihan diplomatik terbesar antara Jepang dan China dalam beberapa tahun terakhir. Ia mengatakan bahwa serangan China terhadap Taiwan yang mengancam Jepang dapat menjadi dasar bagi Jepang untuk melakukan respons militer.

Komentar tersebut membuat Beijing murka dan mengeluarkan peringatan perjalanan bagi warganya yang hendak mengunjungi Jepang.

Trump minta Jepang tidak memperpanjang ketegangan

Menurut dua sumber pemerintah Jepang yang mengetahui panggilan telepon pada Selasa lalu, Trump menyatakan keinginannya agar tidak terjadi eskalasi lanjutan di antara kedua negara.

Namun, Trump tidak mengajukan tuntutan konkret terhadap Takaichi dan tidak meminta pencabutan pernyataan tersebut. Pemerintah Jepang sendiri menegaskan bahwa ucapan Takaichi mencerminkan kebijakan pemerintah yang sudah lama.

Baca Juga: Kena Serangan Siber, Asahi Targetkan Beroperasi Normal Februari

Dalam konferensi pers rutin, Kepala Sekretaris Kabinet Minoru Kihara menolak mengomentari detail “pertukaran diplomatik” tersebut.

Trump Seimbangkan Urusan Dagang dan Isu Taiwan

Panggilan telepon itu berlangsung setelah Trump berbicara dengan Presiden China Xi Jinping, yang menegaskan bahwa “kembalinya Taiwan ke China” merupakan bagian utama visi Beijing atas tatanan dunia, menurut laporan Xinhua.

Trump berencana melakukan kunjungan ke Beijing pada April mendatang. Ia tidak merinci apakah isu Taiwan dibahas secara khusus, tetapi menekankan bahwa hubungan AS dan China berada dalam kondisi “sangat kuat”, dan kedua negara hampir menyelesaikan kesepakatan dagang besar.

“Hubungan Amerika Serikat dengan China sangat baik, dan itu juga baik bagi Jepang, sekutu dekat kami,” kata Trump dalam pernyataan resmi.

“Kami telah menandatangani perjanjian dagang yang luar biasa dengan Jepang, China, Korea Selatan, dan negara-negara lainnya, dan dunia dalam keadaan damai. Mari kita jaga seperti itu!”

Di Jepang, sejumlah pejabat khawatir Trump mungkin melonggarkan dukungan terhadap Taiwan demi mencapai kesepakatan dagang dengan China—sesuatu yang menurut mereka dapat mendorong keberanian Beijing dan meningkatkan risiko konflik di kawasan yang semakin termiliterisasi.

Baca Juga: Imbangi Penurunan di China dan Jepang, Penjualan Toyota di AS Tumbuh 12%

Menurut Kazuhiro Maejima, profesor politik AS di Universitas Sophia, “Bagi Trump, yang paling penting adalah hubungan AS–China. Jepang kerap diperlakukan sebagai alat atau kartu untuk mengelola hubungan tersebut.”

Diamnya Trump Bikin Tokyo Resah

Kurangnya pernyataan publik Trump membuat para pejabat Jepang semakin gelisah.

Meski duta besar AS untuk Jepang telah menegaskan dukungan Washington kepada Tokyo terhadap “tekanan” China, dua anggota parlemen senior Partai Demokrat Liberal (LDP) mengatakan mereka berharap ada dukungan yang lebih eksplisit dari Trump sendiri.

Jepang menjadi tuan rumah konsentrasi terbesar pasukan militer AS di luar negeri—termasuk kapal induk dan pasukan marinir yang menjadi penghalang strategi militer China. Washington juga mendukung penguatan pertahanan Jepang dalam beberapa tahun terakhir, sesuatu yang turut membuat Beijing tidak senang.

“Kami butuh pernyataan langsung dari Trump,” kata salah satu legislator LDP. Diamnya sang presiden dapat dianggap sebagai lampu hijau bagi Beijing untuk menekan Jepang lebih jauh, tambahnya.

China tambah tekanan retorik

Media resmi Partai Komunis China, People’s Daily, menyerukan AS untuk “mengendalikan Jepang” guna mencegah tindakan yang “menghidupkan kembali militerisme”. Editorial tersebut mengingatkan peran Jepang sebagai musuh bersama dalam Perang Dunia II.

Baca Juga: Trump Minta PM Jepang Meredam Pernyataan soal Taiwan agar Tak Pancing Beijing

Kementerian Pertahanan China juga memperingatkan bahwa Jepang akan membayar “harga yang menyakitkan” jika melampaui batas terkait Taiwan. Peringatan itu disampaikan setelah Jepang berencana menempatkan sistem rudal pertahanan udara di pulau Yonaguni, yang hanya berjarak 110 km dari Taiwan.

Komentar Takaichi Sulit Ditarik Kembali

Menanggapi isi pembicaraan telepon dengan Trump, kantor PM Takaichi hanya merujuk pada ringkasan resmi yang menyebutkan bahwa keduanya membahas hubungan AS–China, tanpa rincian tambahan.

Kantor perdana menteri juga membantah laporan Wall Street Journal yang menyebut Trump meminta Takaichi untuk tidak memprovokasi Beijing terkait isu kedaulatan Taiwan.

Komentar spontan Takaichi di parlemen sebelumnya menjadi perubahan besar dari strategic ambiguity yang dipegang para pendahulunya, yang biasanya menghindari membahas secara terbuka skenario militer terkait Taiwan.

Kini, karena pernyataan itu sudah menjadi konsumsi publik, para pejabat menilai akan sulit menariknya kembali, sehingga semakin mempersulit upaya meredakan ketegangan. Sengketa ini dikhawatirkan dapat menghantam perekonomian dan membawa hubungan China–Jepang ke dalam masa konfrontasi berkepanjangan.

Selanjutnya: Jumlah Peserta Naik, DPLK PertaLife Catat Aset Kelolaan Rp 6,3 triliun di September

Menarik Dibaca: Promo Berhadiah Indomaret 27 November-10 Desember 2025, Cokelat Beli 1 Gratis 1




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×