Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Bessent menambahkan bahwa kesepakatan ini tidak mencakup tarif sektoral, dan AS akan tetap melakukan penyesuaian strategis di sektor-sektor penting seperti farmasi, semikonduktor, dan baja yang dinilai memiliki kerentanan rantai pasok.
Ekonom Pinpoint Asset Management di Hong Kong, Zhiwei Zhang, menyebut kesepakatan ini lebih baik dari yang ia perkirakan. “Saya pikir tarif hanya akan dipotong hingga 50%. Ini jelas kabar positif, baik bagi ekonomi kedua negara maupun bagi ekonomi global,” ujarnya.
Ketegangan perdagangan yang meningkat sejak awal tahun ini dipicu oleh kebijakan Presiden Trump yang menaikkan tarif hingga 145% terhadap barang-barang Tiongkok. Sebagai balasan, China menaikkan tarif hingga 125% dan membatasi ekspor elemen tanah jarang yang vital bagi industri AS.
Baca Juga: AS dan China Sepakat Pangkas Tarif 115% Selama 90 Hari
Pasar Eropa turut merasakan dampak positif dari kesepakatan ini. Saham perusahaan pelayaran Maersk melonjak lebih dari 12%, sementara saham perusahaan barang mewah seperti LVMH dan Kering masing-masing naik 7,4% dan 6,7%.
Di sektor penerbangan, Boeing belum memberikan pernyataan mengenai dampak kesepakatan ini terhadap pengiriman pesawat ke Tiongkok. Sebelumnya pada April, perusahaan itu menyatakan berencana menjual kembali sejumlah pesawat yang kemungkinan besar tak dapat masuk ke pasar Tiongkok karena tarif tinggi.
Trump menyambut baik hasil perundingan dan menyebutnya sebagai "pengaturan ulang total" yang dilakukan secara bersahabat dan konstruktif.
Baca Juga: Negosiasi Tarif AS-China di Jenewa Berlanjut Minggu (11/5) Ini, Belum Ada Terobosan
Ia juga menyinggung bahwa sebagian tarif diterapkan terkait deklarasi darurat nasional atas masuknya fentanil ke AS. Greer menambahkan bahwa pembicaraan mengenai pengendalian peredaran opioid berjalan sangat konstruktif meskipun melalui jalur yang berbeda.
Pertemuan dua hari tersebut berlangsung di vila duta besar Swiss untuk PBB yang terletak di pinggir Danau Jenewa. Greer menuturkan bahwa banyak isu tersulit berhasil diselesaikan di luar ruangan dalam suasana informal, yang menurutnya turut mendukung tercapainya kesepakatan.