Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi menonjolkan penguatan hubungan ekonomi melalui pengumuman berbagai kesepakatan bisnis bernilai besar pada Rabu (19/11/2025), bertepatan dengan kunjungan pertama Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS) ke Washington sejak 2018.
Sehari sebelumnya, MbS duduk berdampingan dengan Presiden Donald Trump di Gedung Putih dan menyatakan komitmen untuk meningkatkan total investasi Saudi di AS menjadi US$1 triliun, naik dari janji sebelumnya sebesar US$600 miliar saat Trump berkunjung ke Riyadh pada Mei lalu.
Namun, ia tidak memberikan rincian waktu atau mekanisme realisasi komitmen tersebut.
Baca Juga: Nvidia Redakan Kekhawatiran Bubble AI Berkat Kinerja Melesat dan Prospek Cerah
Trump, berbicara dalam forum bisnis AS–Saudi, mendorong Putra Mahkota agar menaikkan lagi angka tersebut.
“Bisa dibuat US$1,5 triliun?” kata Trump, setengah bercanda namun sarat pesan politik.
Kedua pemimpin itu kemudian memuji pengumuman US$270 miliar dalam bentuk perjanjian dan penjualan antara puluhan perusahaan yang diresmikan dalam konferensi di Kennedy Center.
Ratusan Ribu Chip AI Nvidia dan Kolaborasi Besar Sektor Teknologi
Salah satu pengumuman terbesar datang dari HUMAIN, perusahaan AI yang didukung pemerintah Saudi, yang berencana membeli 600.000 chip AI Nvidia, salah satu pesanan tunggal terbesar yang pernah diumumkan.
Baca Juga: Drama Chip Global: Belanda Kalah Langkah, Nexperia Balik ke China!
HUMAIN juga menandatangani kesepakatan dengan xAI milik Elon Musk untuk membangun pusat data di Arab Saudi, termasuk fasilitas berkekuatan 500 megawatt.
Di sektor mineral strategis, MP Materials mengumumkan pendirian fasilitas pemurnian mineral tanah jarang (rare earths) di Arab Saudi, bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan AS serta perusahaan tambang negara, Maaden.
Ini menjadi langkah penting bagi Washington dan Riyadh untuk memperluas kapasitas pemrosesan mineral kritis di kawasan Timur Tengah.
Saudi Aramco turut mengumumkan 17 nota kesepahaman (MoU) dan perjanjian dengan perusahaan-perusahaan AS dengan nilai potensial lebih dari US$30 miliar, mencerminkan komitmen Riyadh mendiversifikasi ekonominya jauh dari ketergantungan minyak.
Baca Juga: AS Izinkan Ekspor Chip AI Canggih ke Perusahaan Arab Saudi dan UEA













